Pengaruh Pengawet, Kesehatan Tubuh, Pengertian Pengawet, Macam-macam Pengawet, Gula tebu, Gula merah, Garam, Kunyit

PENGARUH PENGAWET ALAMI DAN BUATAN PADA JAGUNG TERHADAP KESEHATAN TUBUH MANUSIA

Pendahuluan

Makanan adalah hal pokok yang harus ada di dalam hidup manusia, tanpa makanan manusia tidak mempunyai energi untuk beraktivitas. Dewasa ini tampaknya dengan pola hidup manusia yang sudah berkembang mengharuskan makanan untuk dapat bertahan lama selama mungkin. Bagaimana cara agar makanan yang akan kita makan dapat bertahan lama?

Jawabannya tentu saja adalah mengawetkan makanan tersebut. Dengan demikian dalam karya tulis ini saya akan mencoba untuk menjelaskan bagaimana pengawet tersebut bekerja dalam makanan dan dampaknya pada tubuh manusia.

Pembatasan Masalah

Banyaknya perkembangan yang bisa ditemukan dalam permasalahan ini, maka perlu adanya batasan-batasan masalah yang jelas mengenai apa yang dibuat dan diselesaikan dalam penelitian ini.

Adapun batasan-batasan masalah pada teks rekaman percobaan ini sebagai berikut:
  1. Berfokus pada bagaimana pengawet bekerja dan hasil penelitian berdasarkan apa yang sudah dilakukan dalam percobaan.
  2. Pengaruh pengawet pada tubuh manusia, baik pengawet alami dan buatan.

Perumusan Masalah

  1. Pengertian pengawet dan kegunaanya?
  2. Macam-macam pengawet dan contohnya?
  3. Bagaimana cara pengawet bekerja dalam mengawetkan makanan?
  4. Bagimana pengaruh pengawet pada tubuh manusia? 
  5. Bagaimana hasil percobaan pada jagung yang diawetkan?
 
 Tujuan Pembahasan
  1. Mengetahui pengertian pengawet dan kegunaannya
  2. Mengetahui macam-macam pengawet dan contohnya
  3. Mengetahui bagaimana pengawet bekerja dalam mengawetkan makanan
  4. Mengetahui pengaruh pengawet pada tubuh manusia
  5. Mengetahui hasil percobaan pada jagung yang diawetkan
Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apa itu pengawet serta dampaknya pada tubuh manusia baik pengawet alami maupun buatan. Serta hasil percobaan keawetan makanan yang diberi pengawet dan yang tidak.

Sumber Data dan Metode


Karya tulis ini disusun berdasarkan hasil pencarian informasi baik dari media sosial maupun buku. Hasil penelitian pun didapatkan berdasarkan observasi  selama satu minggu setelah melakukan percobaan.
Bahan pengawet adalah zat atau bahan kimia yang ditambahkan ke dalam produk seperti makanan, minuman, obat-obatan, cat, sampel biologis, kosmetik, kayu, dan produk lainnya untuk mencegah terjadinya dekomposisi yang disebabkan oleh adanya pertumbuhan mikroba atau oleh perubahan kimiawi.                                                                                                 

Secara umum, pengawetan dilakukan melalui dua cara, yaitu secara kimiawi atau fisik. Pengawetan kimiawi melibatkan penambahan senyawa kimia ke dalam produk. Pengawetan fisik melibatkan berbagai proses seperti pembekuan atau pengeringan.

Macam-macam Pengawet


Pengawet terdiri dari dua jenis, yaitu  bahan pengawet alami dan bahan pengawet buatan. Bahan pengawet alami adalah bahan pengawet yang berasal dari bahan alam  atau bukan dari bahan kimia, sedangkan bahan pengawet buatan adalah bahan pengawet yang dihasilkan melalui proses kimia dan biasanya tidak baik untuk manusia.                                                                 

Contoh bahan pengawet alami yaitu;

Gula tebu

Gula tebu memberi rasa manis dan bersifat mengawetkan. Buah-buahan yang disimpan dalam larutan gula pekat akan menjadi awet karena mikroorganisme sukar hidup di dalamnya.

Gula merah
Selain sebagai pemanis gula merah juga bersifat mengawetkan seperti halnya gula tebu.

Garam
Garam merupakan pengawet alami yang banyak dihasilkan dari penguapan air laut. Ikan asin dapat bertahan hingga berbulanbulan karena pengaruh garam.

Kunyit
Kunyit, selain sebagai pewarna, juga berfungsi sebagai pengawet. Dengan penggunaan kunyit, tahu atau nasi kuning menjadi tidak cepat basi.

Kulit kayu manis

Kulit kayu manis merupakan kulit kayu yang berfungsi sebagai pengawet karena banyak mengandung asam benzoat. Selain itu, kayu manis juga berfungsi sebagai pemanis dan pemberi aroma.

Cengkih
Cengkih merupakan pengawet alami yang dihasilkan dari bunga tanaman cengkih. Selain sebagai pengawet, cengkih juga berfungsi sebagai penambah aroma.

Tawas
Tawas biasanya digunakan untuk mengawetkan  kuah agar tidak cepat busuk dan segar

Contoh  bahan pengawet buatan yaitu;

 Asam Asetat

Asam asetat dikenal di kalangan masyarakat sebagai asam cuka. Bahan ini menghasilkan rasa masam dan jika jumlahnya terlalu banyak akan mengganggu selera karena bahan ini sama dengan sebagian isi dari air keringat kita. Asam asetat mempunyai sifat antimikroba. Makanan yang memakai pengawet asam cuka antara lain acar, saos tomat, dan saus cabai.

Benzoat

Benzoat banyak ditemukan dalam bentuk asam benzoat maupun natrium benzoat (garamnya). Berbagai jenis soft drink (minuman ringan), sari buah, nata de coco, kecap, saus, selai, dan agar-agar diawetkan dengan menggunakan bahan jenis ini.

Sulfit

Bahan ini biasa dijumpai dalam bentuk garam kalium atau natrium bisulfit. Potongan kentang, sari nanas, dan udang beku biasa diawetkan dengan menggunakan bahan ini.
Propil galat
Digunakan dalam produk makanan yang mengandung minyak atau lemak dan permen karet serta untuk memperlambat ketengikan pada sosis. Propil galat juga dapat digunakan sebagai antioksidan.

Propianat
Jenis bahan pengawet propianat yang sering digunakan adalah asam propianat dan garam kalium atau natrium propianat. Propianat selain menghambat kapang juga dapat menghambat pertumbuhan bacillus mesentericus yang menyebabkan kerusakan bahan makanan. Bahan pengawetan produk roti dan keju biasanya menggunakan bahan ini.

Garam nitrit
Garam nitrit biasanya dalam bentuk kalium atau natrium nitrit. Bahan ini terutama sekali digunakan sebagai bahan pengawet keju, ikan, daging, dan juga daging olahan seperti sosis, atau kornet, serta makanan kering seperti kue kering. Perkembangan mikroba dapat dihambat dengan adanya nitrit ini. Misalnya, pertumbuhan clostridia di dalam daging yang dapat membusukkan daging.

Sorbat

Sorbat yang terdapat di pasar ada dalam bentuk asam atau garam sorbat. Sorbat sering digunakan dalam pengawetan margarin, sari buah, keju, anggur, dan acar. Asam sorbat sangat efektif dalam menekan pertumbuhan kapang dan tidak memengaruhi cita rasa makanan pada tingkat yang diperbolehkan.

Mekanisme Kerja Pengawet

Mekanisme kerja senyawa antimikroba berbeda-beda antara senyawa yang satu dengan yang lain, meskipun tujuan akhirnya sama, yaitu menghambat atau menghentikan pertumbuhan mikroba. Larutan garam NaCl dan gula yang digunakan sebagai bahan pengawet seharusnya lebih pekat daripada sitoplasma dalam sel mikroorganisme. Oleh sebab itu, air akan keluar dalam sel dan sel menjadi kering atau mengalami dehidrasi.

Kerja asam sebagai bahan pengawet tergantung pada pengaruhnya terhadap pertumbuhan mikroorganisme, seperti bakteri, khamir dan kapang yang tumbuh pada bahan pangan. Penambahan asam berarti menurunkan pH yang disertai dengan naiknya konsentrasi ion hidrogen, dan dijumpai bahwa pH rendah lebih besar penghambatnya pada pertumbuhan mikroorganisme. Asam digunakan sebagai pengatur pH sampai pada harga yang bersifat toksik untuk mikroorganisme dalam bahan pangan. Efektivitas suatu asam dalam menurunkan pH tergantung pada kekuatan, yaitu derajat ionisasi asam dan konsentrasi, yaitu jumlah asam dalam volume tertentu (misalnya molaritas). Jadi asam keras akan lebih efektif dalam menurunkan pH apabila dibandingkan dengan asam lemah pada konsentrasi yang sama.

Pengaruh Pengawet bagi Tubuh Manusia


Pengawet alami
Pengawet alami yang berarti berasal dari alam tentu saja tidak terlalu memiliki dampak yang negatif bagi kesehatan manusia, namun apa bila penggunaannya terlalu banyak seperti gula atau garam dapat menyebabkan penyakit yang tidak kalah berbahaya juga dari dampak pada  bahan pengawet buatan. Contohnya terlalu banyak pemakaian gula tebu dan gula merah dapat menyebabkan  penyakit diabetes, dan terlau banyak garam dapat menyebabkan hipertensi dan gangguan fungsi ginjal

Pengawet Buatan

Pengawet buatan dapat membuat bahan yang diawetkan menjadi tahan lama, anti jamur, dan bisa disimpang sampai jangka waktu tertentu. Namun jika makanan diberi pengawet buatan  secara berlebihan atau tidak sesuai takaran dapat menghilangkan khasiat makanan itu dan penyakit-penyakit berikut;

Kesulitan Bernafas
Bahaya dari bahan pengawet adalah dapat menyebabkan seseorang mengalami kesulitan bernafas. Menurut mayoclinic.com, mengurangi konsumsi makanan berbahan pengawet bisa menjadi salah satu faktor yang dapat menurunkan resiko terhadap penyebab asma.

Iritasi Kulit
Bahan pengawet yang terdapat di dalam makanan olahan memang sangat beragam jumlahnya. Bahan pengawet seperti sulfit yang terdapat pada makanan, jika dikonsumsi oleh mereka yang memiliki alergi terhadap sulfit bisa menyebabkan terjadinya iritasi pada kulit. Bahkan kondisi alergi yang parah bisa menyebabkan seseorang mengalami kesulitan bernafas, bahkan diare.

Infeksi Sistem Pernafasan

Bahan pengawet juga sering kita jumpai pada komposisi bahan makanan, yang digemari oleh anak-anak. Bahan pengawet seperti nitrate dan nitrite ditemukan pada produk olahan daging seperti sosis, daging pada hamburger, hot dog, dan juga kornet daging sapi. Bahaya makanan cepat saji melalui bahan pengawetnya ini, biasanya banyak dikonsumsi oleh anak-anak. Jika bahan pengawet sudah menumpuk di dalam tubuh anak dan menyebar, bisa mengakibatkan terjadinya infeksi pada sistem pernafasan. 

Diare
Kandungan bahan pengawet pada makan misalnya nitrite atau nitrate juga bisa menimbulkan efek jangka pendek yang tidak kalah merugikan. Efek dari kedua jenis bahan pengawet ini bisa membuat seseorang mengalami diare setelah mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan pengawet tersebut.

Kerusakan Jantung
Banyak penelitian yang membuktikan bahaya bahan pengawet pada makanan yang masuk ke dalam tubuh bisa menyebabkan jaringan-jaringan pada jantung melemah fungsinya. Bahkan sebuah penelitian yang melakukan percobaan pada tikus, yang terus menerus diberi makanan yang mengandung bahan pengawet menunjukan bahwa kerusakan terjadi pada jantung tikus tersebut secara terus menerus dan semakin buruk kondisinya.

Kerusakan Ginjal
Bahan pengawet makanan seperti sodium benzoate memang diijinkan penggunaannya oleh pemerintah. Sodium Benzoate digunakan untuk mencegah tumbuhnya bakteri pada makanan sehingga makanan bisa tetap awet dan bertahan cukup lama agar dapat terus dikonsumsi. Tetapi, konsumsi makanan dengan pengawet jenis ini ternyata bisa meningkatkan resiko terhadap terjadinya kerusakan pada ginjal.
Penyakit Leukimia
Salah satu efek kesehatan fatal dari konsumsi bahan pengawet adalah leukemia atau kanker darah. Kandungna bahan pengawet seperti nitrate yang ada pada panganan olahan, bisa meningkatkan resiko kesehatan terhadap terbentuknya kanker darah ini.
8. Penyakit Diabetes
Penyakit diabetes memang bisa dikatakan tidak terlepas dari riwayat keluarga yang menjadi salah satu faktor penyebab diabetes terbanyak. Namun, penyebab lain juga bisa menyebabkan diabetes jika sangat sering mengkonsumsi produk makanan olahan yang mengandung banyak bahan pengawet.
Alat dan Bahan
Alat:
1. 3 mangkuk ukuran sedang
2. Sendok

Bahan:
1. 3 buah jagung segar
2. Air panas secukupnya
3. Gula
4. Tawas

Langkah Kerja
  1. Pada mangkuk pertama, jagung pertama diletakkan tanpa diberikan apapun
  2. Pada mangkuk kedua, larutkan gula dalam air kemudian tuangkan ke dalam mangkuk, lalu taruh jagung kedua
  3. Pada mangkuk ketiga, larutkan tawas dalam air kemudian taungkan ke dalam mangkuk, lalu taruh jagung ketiga
  4. Letakkan ketiga mangkuk tersebut di ruang terbuka dan tunggu sampai tiga hari.

Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah saya lakukan selama 3 hari, jagung pertama yang di beri tawas merupakan jagung yang paling lama membusuk, setelah itu jagung kedua yang diberi gula, dan yang terakhir jagung ketiga yang tidak diberikan apapun yang paling cepat membusuk

Kesimpulan

Pengawetan pada makanan merupakan hal yang dapat mempermudah hidup manusia, walaupun tetap saja ada resiko dan keuntungannya. Oleh sebab itu pengawetan makanan dapat sebaiknya dilakukan dengan cara alami dengan takaran secukupnya, terlebih jangan memakai pengawet yang tidak kita ketahui keamanannya guna menghindari resiko dari penggunaan pengawet tersebut

Saran
Sesuai dengan hasil penelitian ini makanan yang tidak diawetkan maupun diawetkan dengan pengawet alami dan buatan sebaiknya, diolah sesuai dengan tanggal kadaluwarsa dan dengan takaran yang pas agar tidak menghilangkan khasiat dari makanan tersebut maupun menimbulkan penyakit.
Daftar Isi
  1. Pedoman Penulisan, Tugas Akhir, Program Diploma Tiga, AMIK BSI
  2. Pedoman Penulisan, Pedoman Teknis, Tugas Akhir, Mahasiswa Universitas Indonesia
  3. PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
  4. Contoh Skripsi Hukum Konsep Green Banking
  5. Pelaksanaan Pemberian Santunan, Korban Kecelakaan Lalu Lintas Jalan, PT. Jasa Raharja, Kantor Pelayananan Cabang Banten
  6. Sejarah Berdirinya PT. Jasa Raharja (Persero)
  7. METODE PENELITIAN
  8. HASIL ANALISIS DATA DAN INTERPRETASI
  9. Kesimpulan
  10. PENGARUH ELECTRONIC WORD OF MOUTH TERHADAP PURCHASE INTENTION MELALUI VARIABEL MEDIASI BRAND IMAGE PADA STUDI KASUS SMARTPHONE ASUS (ZENFONE)
  11. Analisis Harmoni dan Interpretasi Lagu "Corat-Coret" Karya Mochtar Embut
  12. Penataan dan penguatan organisasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
  13. Pengertian Global Positioning System (GPS) atau Navstar
  14. Ilmu Pengetahuan dan Penelitian
  15. Cara-Cara Memperoleh Ilmu Pengetahuan Sehingga Mendapat Sebuah Kesimpulan
  16. Cara Ilmiah dalam Memperoleh Pengetahuan
  17. Kriteria Metode Ilmiah
  18. The Value-Added of Development Communication “Kampanye KB Oleh BPMPKB Provinsi DKI Jakarta”
  19. Skripsi Hukum Pidana Bab I Pendahuluan
  20. Skripsi Musik, Bentuk Musik, Fokus Permasalahan, Rumusan Masalah, Manfaat Penelitian, Pengertian Analisa Musik, Unsur-unsur musik, Harmoni, Tempo
  21. Pengelolaan Website, Internet dan Dunia Kerja, Aplikasi Website dalam Public Relations, Keuntungan Aplikasi Website, Internet Sebagai Media Publisitas, Mengelola Website, Efektivitas Website
  22. Apa Mitos Di Balik Pembuatan Skripsi
  23. Skripsi Tentang Kepemimpinan Perempuan Bab I
  24. Karya Tulis Tentang Imuninasi, Sistem Imun Dalam Tubuh Manusia, Antigen, Antibodi, Imunisasi dan Vaksinasi, Vaksin Campak
  25. Motivasi, Pengabdian pada Profesi, Kewajiban Sosial, Kemandirian, Hubungan Sesama Profesi, Keyakinan pada Profesi, Kualitas auditor 
  26. Telaah Pustaka Pengaruh Faktor-Faktor Akuntabilitas Auditor dan Profesionalisme
  27. Analisis Eksternal, Analisis Internal, Bisnis Model Kanvas, SWOT, TOWS Matrix, Manajemen Strategi, Aspek Operasional, Aspek Pemasaran, Aspek Sumber Daya Manusia
  28. Metodologi Penelitian, Jenis Penelitian, Objek Penelitian
  29. Profil Bisnis, Gambaran Umum Perusahaan, Visi, Misi, Logo Perusahaan, Makna Logo Perusahaan
  30. Analisis Lingkungan Bisnis, Analisis Pestel, Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi, Analisis 5 Forces Porter
  31. Implementasi Strategi, Membuat Perencanaan Strategis, Melakukan Pembenahan Internal, Mengembangkan media promosi
  32. Kesimpulan dan Saran, analisis internal dan eksternal
  33. Contoh Daftar Isi Skripsi
  34. Skripsi Public Relations dengan Judul Pentingnya Public Relations Untuk Pengembangan Bisnis
  35. Skripsi Virtual Private (VTN), Analisis Jaringan Virtual Private Network Point To Point Protokol
  36. Konsumsi Nasional Menuju Proses Penggelembungan (Bubble) yang Mengkhawatirkan
  37. Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metode Penelitian
  38. Pengaruh Etika Kerja, Komitmen Organisasi, Kinerja Pegawai, Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah
  39. Pedoman Penulisan, Pembimbingan dan Ujian Skripsi Pelita Bangsa
  40. Latar Belakang, India Melirik Kearah Timur, Orientasi Hubungan Antar Negara Kawasan Asia, Look East Policy (LEP)
  41. Contoh Tesis, Rumusan Masalah, Signifikansi Penelitian, kerjasama Mekong, Ganga Cooperation Initiative
  42. Era Kolonial Inggris, Pasca Kemerdekaan, Pasca Perang Dingin
  43. Penggunaan Media Inovasi Intraoral Camera, Teknologi Kedokteran Gigi, Tinjauannya Berdasarkan Perpektif Islam
  44. Uni Eropa dan Kebijakan Perfilman, Implementasi Kebijakan Perfilman Uni Eropa: Pembiayaan, Manajemen dan Regulasi
  45. Lahirnya Kebijakan Perfilman Eropa, Perdagangan Global, WTO dan Perfilman Eropa, Perkembangan Terkini Kebijakan Perfilman Eropa
  46. Pembiayaan untuk Perfilman, Bantuan Film Referensi, Bantuan Film Panjang, Bantuan Film Panjang, TV Broadcast Restrictions
  47. PERSAINGAN, KERJASAMA DAN REARSI NEGARA DALAM LINGKUP KEBIJAKAN PERFILMAN EROPA
  48. Kebijakan Film Uni Eropa berkembang antara kreativitas dan pasar, inheren terjepit antara seni dan perdagangan.
  49. Daftar Bacaan, Kebijakan Film Uni Eropa berkembang antara kreativitas dan pasar
  50. Pemicu Munculnya Reformasi Tahun 1998 
  51. Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Metodologi Penelitian, Waktu dan Tempat Penelitian, Jenis Penelitian, Teknik Pengumpulan Data
  52. Landasan Teori, Teori Partai Politik
  53. Teori Partisipasi Politik
  54. Sejarah Ringkas Kelahiran PDI Perjuangan
  55. Kondisi politik PDI di bawah kekuasaan Orde Baru
  56. Visi dan Misi PDI Perjuangan
  57. Pengertian Public Area Section, Tugas dan Tanggung Jawab Public Area Attendant
  58. Persiapan Kerja Seorang Public Area, Standar penampilan, Standar perilaku dasar, Sikap Dasar, Syarat Khusus
  59. Analisis Literatur, Sejarah Asuransi di Dunia, Sejarah Asuransi di Indonesia, Tinjauan Umum Asuransi, Pengertian Asuransi, Jenis-Jenis Asuransi
  60. Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Price Earning Ratio Terhadap Nilai Perusahaan
  61. Kopi adalah salah satu minuman yang disukai dan banyak dikonsumsi di dunia
  62. Pengertian Kepailitan | Subjec dan Objek Kepailitan | Pihak Pemohon Pailit | Debitor pailit | Persyaratan Debitor dinyatakan Pailit | Perdamaian dalam PKPU
  63. Persyaratan Profesional Auditor | Tanggung Jawab Terhadap Profesi | Definisi Indepedensi Akuntan Publik
  64. Consumer Behaviour | Consumer Attitude | Analisis Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Komputer Merek Acer
  65. Teknologi Internet Mempengaruhi Perkembangan Ekonomi | Pengaruh Orientasi Belanja Online | Pencarian Informasi Online
  66. Bahan PKL untuk Materi Perhotelan
  67. Skripsi Tentang Pangan, Tata Boga, Pengembangan Bisnis
  68. Protein, Masalah pada Protein Hewani, Berapa Banyak Protein, Keuntungan Protein Nabati, Komplementasi Protein
  69. Mutu Keberhasilan, Indikator Kebersihan Restroom, Definisi Kajian Hotel, Departemen-Departemen Yang Ada di Hotel
  70. Industri pariwisata di Indonesia sudah berkembang cukup pesat
  71. PENGARUH PENGAWET ALAMI DAN BUATAN PADA JAGUNG TERHADAP KESEHATAN TUBUH MANUSIA
  72. Cempedak sebagai Bahan Pangan Yang Multi Manfaat
  73. Fasilitas Hotel JW Marriott Jakarta
  74. Sejarah Singkat Hotel JW Marriott Jakarta, Struktur Organisasi Tata Graha di Hottel JW Marriott Jakarta
  75. Nama Alat Dan Obat Pembersih Serta Kegunaannya Untuk Hotel, Rumah Sakit 
  76. Cara Pengukuran Status Gizi yang paling sering digunakan adalah antropometri gizi
  77. Pengertian Maksud Tujuan dan Metode Penelitian | Jenis-Jenis Penelitian | Historis, Survey, Ex Post Factor, Eksperimen, Evaluasi, Pengembangan, Tindakan
  78. Penelitian Menurut Tempat, Lapangan, Kepustakaan, Laboratorium, Keilmiahan, Penelitian Pertanian, Penelitian Ekonomi, Fokus penelitian
  79. Fasilitas Yang Tersedia di Hotel Harris Untuk Meningkatkan Kepuasan Konsumennya
  80. Tugas dan Tanggung Jawab Tata Graha Departemen, Seksi-Seksi Pada Bagian Tata Graha, Seksi Linen dan pakaian seragam kerja (Linen dan Uniform section)
  81. Analisis SWOT, Strategi SO (Strenght and Opportunity), Strategi WO (Weakness and Opportunity), Strategi ST (Strength and Threat), Strategi WT (Weakness and Threat)
  82. Marketing Management, Marketing Mix, Distribution Channel, Segmented Marketing, Consumer Behaviour, Consumer Satisfaction, Customer Loyalty
  83. Pengertian Prosedur, Vendor, Piutang Usaha, Utang Usaha, Jenis-jenis Hutang, Pengendalian Internal Hutang Usaha, Tujuan Pemeriksaan Atas Hutang Usaha
  84. Gambaran Umum Perusahaan Kimia Farma, Arti Logo Kimia Farma, Struktur Organisasi PT Kimia Farma (Persero) Tbk.
  85. Bisnis Utama Perusahaan dan Perkembangan Permintaan Konsumen
  86. Kerangka Konsep, Tradisi Penelitian, Perilaku, Landasan Teori, Komunikasi Massa, Komunikasi Konvensional, Intensitas Iklan, Brand Awareness
  87. Prosedur Pembuatan Film After Marriage
  88. Pengaruh Intensitas Iklan Netflix di Youtube, Harga dan Brand Awareness Terhadap Keputusan Berlangganan di Kota Jakarta
  89. Destinasi Wisata Kota Ternate Maluku Utara
  90. Strategi Pemasaran Sosial Pada Program CSR Vaksin Covid-19
  91. Strategi Pencapaian, Pembuatan Aplikasi Pembangunan Kawasan Pedesaan
  92. Green Banking Penunjang Pembangunan berkelanjutan yang berkaitan dengan lingkungan hidup bertujuan untuk Kelangsungan Perekonomian