Corporate Social Responbility (CSR), Model Program Yang Umum Dipakai

Pengertian CSR

Corporate Social Responsibility atau disingkat dengan CSR adalah sebuah konsep maupun tindakan yang dikerjakan oleh perusahaan sebagai perwujudan tanggung jawab perusahaan terhadap sosial atau lingkungan sekitar perusahaan tersebut berdomisili, misalnya melakukan kegiatan yang bisa menambah kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi perusahaan, memberikan beasiswa bagi anak-anak dari kalangan yang tidak mampu di daerah tersebut, memberikan dana untuk perbaikan fasilitas umum, sumbangan untuk keperluan pembangunan desa atau fasilitas yang dibutuhkan masyarakat dan bermanfaat bagi masyarakat luas, terutama bagi masyarakat yang berada di sekitar perusahaan. 

CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan merupakan komitmen perusahaan yang tidak hanya untuk mengambil keuntungan secara finansial, tetapi juga untuk pembangunan sosial, ekonomi kawasan secara holistik, melembaga, dan berkelanjutan (Suharto, 2007). Dalam pelaksanaanya, CSR sering dianggap sebagai corporate giving, corporate philanthropy, dan corporate community relations. 

Secara konsep atau praktik. CSR tidak dapat lepas dari praktik pemberdayaan masyarakat atau lebih dikenal dengan istilah community development. Sering terjadi dalam kegiatan CSR, khususnya di bidang sosial dan ekonomi mengarah pada pemberdayaan masyarakat. Demikian juga sebaliknya, dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat tak jarang selalu melibatkan atau berharap program CSR. Oleh sebab itulah selalu disepakati bahwa salah satu tujuan akhir dari program-program kegiatan CSR yaitu masyarakat yang berdaya (Siregar dan Sihite, 2020). 

Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan sebuah fenomena dan strategi yang dipakai perusahaan dalam mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan stakeholder-nya. CSR berawal dari era dimana kesadaran akan sustainability perusahaan jangka panjang adalah lebih utama daripada sekedar profitability perusahaan. 

CSR merupakan komitmen perusahaan atau dunia bisnis dalam berkontribusi untuk pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan tidak melepaskan diri dari tanggung jawab sosial perusahaan serta menitik beratkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis, sosial, dan lingkungan. Kompleksitas permasalahan sosial (social problem) yang semakin rumit dalam dekade terakhir dan implementasi desentralisasi telah menempatkan CSR sebagai suatu konsep yang diharapkan mampu memberikan alternatif terobosan baru dalam pemberdayaan masyarakat miskin. 

CSR pada zaman sekarang sudah menjadi bagian daripada orientasi bisnis. Prinsip ketergantungan dan manfaat bersama ternyata menjadi pondasi dalam penyelenggaraan atau implementasi program tanggung jawab sosial. Terminologi tanggung jawab sosial (social responsibility) sendiri berkaitan dengan banyak hal. Sejalan dengan perkembangan peradaban modern eksistensi suatu perusahaan atau dunia usaha terus menjadi sorotan. 

Salah satu isu penting yang masih terus menjadi perhatian dunia usaha sampai sekarang adalah menyangkut CSR sebagai bagian dari konfigurasi hubungan antara dunia bisnis dan masyarakat persoalan program CSR mengalami rumusan konseptual yang selalu berubah, seiring dengan perkembangan yang dialami oleh dunia usaha itu sendiri. 

Di Indonesia pada umumnya menerapkan Model Program CSR seperti :

1. Program CSR bisa dilakukan langsung oleh perusahaan. Perusahaan melaksanakan program CSR secara langsung dengan menyelenggarakan sendiri kegiatan sosial atau menyerahkan sumbangan kemasyarakat tanpa perantara. Untuk menjalankan tugas ini perusahaan bisa menugaskan salah satu pejabat seniornya seperti Corporate Secretary Atau Public Affairs Manager atau menjadi bagian dari tugas divisi human resource development atau public relations.


2. Program CSR dapat juga dilakukan oleh yayasan atau organisasi sosial milik perusahaan atau organisasi sosial sendiri di bawah perusahaan atau grupnya. Perusahaan membentuk yayasan atau organisasi sosial sendiri di bawah payung perusahaan atau grupnya yang dibentuk terpisah dari organisasi induk perusahaan namun tetap harus bertanggung jawab ke dewan direksi. Model seperti ini adalah adopsi yang lazim dilaksanaka pada negara maju. Disini perusahaan menyediakan kebutuhan dana awal, dana rutin maupun dana abadi yang bisa digunakan untuk biaya operasional yayasan. 

3. Sebagian besar perusahaan di Indonesia menjalankan program CSR melalui kerjasama atau bermitra dengan pihak lain. Perusahaan melaksanakan CSR bekerjasama dengan instansi pemerintah, perguruan tinggi, LSM, atau lembaga konsultan baik dalam mengelolah dana maupun dalam melaksanakan kegiatan sosialnya. Motivasi Perusahaan yang berhubungan dengan CSR adalah sejumlah alasan dari pelaksanaan kegiatan CSR, diantaranya yaitu feedback yang baik dari para stakeholder untuk keberlanjutan kegiatan perusahaan. Menurut susanta ada beberapa motivasi perusahaan terkait dengan pelaksanaan CSR, diantaranya sebagai berikut :

1) Menciptakan brand Image dan brand reputation Image atau reputasi dari sebuah merek, baik merek produk maupun perusahaan menjadi semakin relevan pada mengatasi krisis manajemen. Peningkatan partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan CSR dapat membentuk komunitas-komunitas yang sanggup membantu perusahaan dalam hal mengatasi krisis.

2) Meningkatkan motivasi karyawan dan menarik kualitas perusahaan di bidang CSR dapat menimbulkan dampak positif di dalam seperti meningkatkan kebanggaan karyawan. Mengikutkan karyawan dalam kegiatan CSR juga bisa meningkatkan kualitas moral karyawan dan bahkan menarik untuk masuk ke dalam perusahaan.

3) Menciptakan inovasi. Perusahaan tidak akan bisa berkembang bahkan mengalami kemunduran tanpa adanya inovasi.


Jenis program tanggung jawab sosial perusahaan 

Jenis program tanggung jawab sosial perusahaan adalah sebagai berikut: 

1. Pendidikan tanggung jawab sosial sebagai salah satu pondasi pembangunan bangsa 

Perusahaan tidak dapat mengabaikan pendidikan dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika pelatihan merupakan bidang yang tidak dapat diabaikan dalam penerapan CSR di perusahaan mana pun. 

2. CSR Kesehatan Untuk meningkatkan kesehatan penduduk 

Salah satu tujuan perusahaan. bahwa program CSR tidak boleh menyerahkan programnya pada bidang kesehatan. 

3. CSR Lingkungan Tanggung jawab perlindungan lingkungan seringkali dianggap publik. Jika sebelumnya pemerintah dipandang sebagai aktor utama perilaku ramah lingkungan, sedangkan pihak swasta hanya dilihat sebagai munculnya permasalahan lingkungan, kini justru berbalik arah, kiprah perusahaan dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan secara ekonomi. . , sosial dan sosial. di seluruh dunia mulai muncul. Dengan demikian, program CSR tidak bisa tidak dilaksanakan, khususnya di bidang lingkungan. 

Tujuan Tanggung Jawab Perusahaan 

Untuk meningkatkan reputasi perusahaan, biasanya secara tidak langsung, dengan asumsi bahwa tindakan perusahaan pada dasarnya baik. Ini memaafkan tanggung jawab organisasi berdasarkan asumsi bahwa ada kontrak sosial antara organisasi dan masyarakat. Sebagai perpanjangan dari pelaporan keuangan tradisional, ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada investor. Trevino dan Nelson mengkonseptualisasikan CSR sebagai sebuah piramida yang terdiri dari empat tanggung jawab yang harus selalu diperhatikan, yaitu hukum, etika dan kemanusiaan. (Akuntansi, 2020). 

Bentuk CSR 

Bentuk atau ciri tanggung jawab sosial perusahaan yang baik adalah sebagai berikut: 

a. Tanggung jawab perusahaan harus menjadi kegiatan yang melampaui kepatuhan terhadap hukum yang berlaku. 

b. CSR harus mampu memberikan dampak semi permanen bagi perusahaan dan masyarakat 

c. Tanggung jawab sosial harus mempertimbangkan dan mempertimbangkan kepentingan pemangku kepentingan di dalam dan di luar perusahaan. 

d. CSR harus mencakup sistem manajemen yang tepat serta transportasi dan akuntabilitas. 

Prinsip tanggung jawab sosial 

Nor Hadi (2011:59) mengungkapkan bahwa tanggung jawab sosial memiliki tiga prinsip: 

1) Keberlanjutan (sustainability) 

Terkait dengan bagaimana perusahaan menjalankan aktivitasnya, mengingat keberlanjutan sumber daya di masa depan. 

2) Tanggung jawab 

Kontribusi perusahaan terhadap kegiatan yang dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab. 

3) Transparansi (keterbukaan) 

Keterbukaan perusahaan dalam kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan menentukan reaksi masyarakat terhadap perusahaan 

Teori tanggung jawab sosial 

a) Teori kepedulian 

Perusahaan tidak hanya bertanggung jawab kepada pemilik (pemegang saham), sebagaimana selesai berlangsung sampai sekarang, tetapi pindah ke wilayah yang lebih luas, yaitu. ke sektor sosial (kelompok kepentingan), selanjutnya tanggung jawab perusahaan. 

Langkah-Langkah Program CSR 

Jika suatu perusahaan akan melaksanakan program CSR, ada beberapa langkah yang harus dilakukan. Menurut Wibison (2008), setidaknya ada empat langkah diantaranya: 

1. Tahap Perencanaan 

Perencanaan memiliki tiga tahapan utama. yaitu peningkatan kesadaran, penilaian CSR dan pengembangan manual CSR. Meningkatkan kesadaran merupakan langkah awal dalam meningkatkan kesadaran terhadap CSR dan komitmen kepengurusan. Ini dapat dilakukan melalui seminar, lokakarya, diskusi kelompok, dan lainnya. Penilaian CSR merupakan upaya untuk memetakan keadaan perusahaan dan mengetahui aspek-aspek yang harus mendapat prioritas perhatian dan langkah-langkah yang tepat untuk membangun struktur perusahaan yang mendukung pelaksanaan tanggung jawab sosial yang efektif. 

2. Fase Implementasi 

Sebagus apapun desain, tidak ada artinya dan tidak berpengaruh jika tidak diimplementasikan dengan benar. Akibatnya, tujuan tanggung jawab sosial secara keseluruhan tidak tercapai dan masyarakat tidak merasakan manfaat yang optimal. Meski budget yang dibayarkan tidak bisa dibilang kecil. Oleh karena itu, perlu dikembangkan strategi untuk mengimplementasikan rencana yang diusulkan. Pada dasarnya ada tiga aspek yang harus dipersiapkan pada saat memulai implementasi yaitu; siapa yang menjalankannya, apa yang perlu dilakukan dan bagaimana penerapannya, dan alat apa yang dibutuhkan. 

Tahap implementasi terdiri dari tiga tahapan utama yaitu sosialisasi, implementasi dan internalisasi. Sosialisasi diperlukan untuk memperkenalkan komponen-komponen perusahaan dalam kaitannya dengan berbagai aspek yang terkait dengan pelaksanaan tanggung jawab sosial, terutama terkait panduan pelaksanaan tanggung jawab sosial. Agar upaya ini efektif, harus dilakukan dengan tim atau departemen khusus yang dibentuk untuk mengelola program tanggung jawab sosial perusahaan langsung di bawah pengawasan direktur atau CEO. 

Tujuan utama sosialisasi adalah agar program tanggung jawab sosial yang dilaksanakan mendapat dukungan menyeluruh dari seluruh lini perusahaan, sehingga unit manajemen tidak menemui hambatan besar dalam perjalanannya. Pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan pada prinsipnya harus berdasarkan rencana aksi yang telah disusun dengan pedoman tanggung jawab sosial yang berlaku. Meskipun internalisasi adalah fase jangka panjang. Internalisasi melibatkan upaya penerapan CSR di semua aspek bisnis perusahaan, seperti melalui sistem manajemen kinerja, prosedur pengadaan, proses produksi, pemasaran dan proses bisnis lainnya. Dengan upaya tersebut, dapat dikatakan bahwa pelaksanaan CSR bukan hanya sekedar kosmetik, tetapi sudah menjadi strategi perusahaan, bukan lagi upaya untuk mengikuti, tetapi telah melampaui pemenuhan.

3. Tahap Evaluasi 

Setelah pelaksanaan program, tahap selanjutnya adalah evaluasi program. Tahap evaluasi merupakan tahapan yang harus dilakukan secara konsisten dari waktu ke waktu untuk mengukur efektivitas pelaksanaan CSR. Kadang-kadang tampaknya ketika suatu program gagal, evaluasi baru dilakukan. Sedangkan jika program berhasil, tidak dievaluasi. Meski belum dilakukan evaluasi, apakah aksi tersebut berhasil atau gagal. Kegagalan atau bahkan keberhasilan baru akan diketahui setelah program dievaluasi. Evaluasi juga bukan solusi untuk masalah. 

Evaluasi dilakukan sebagai alat pengambilan keputusan. Misalnya, keputusan untuk menghentikan, melanjutkan, meningkatkan atau mengembangkan aspek-aspek tertentu dari suatu program yang dilaksanakan.

4. Pelaporan 

Pelaporan dilakukan untuk membangun sistem informasi, baik untuk  proses pengambilan keputusan maupun untuk mempublikasikan informasi material dan relevan tentang perusahaan. Jadi selain bekerja untuk kebutuhan pemegang saham, juga untuk pemangku kepentingan yang membutuhkannya. (Sulaiman, 2006: 53) 

Strategi Corporate Social Responsibility 

Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), oleh banyak perusahaan dianggap sebagai fitur tambahan, tidak lagi berlaku. Tanggung jawab sosial perusahaan, yang sering dianggap perusahaan sebagai beban biaya, juga tidak berlaku lagi. Strategi tanggung jawab sosial adalah “Suatu pendekatan yang mensinergikan tanggung jawab sosial dengan strategi perusahaan secara keseluruhan. Sinergi ini tercapai ketika perusahaan memberikan kontribusi terhadap lingkungan sosialnya sesuai dengan kompetensi intinya, dengan kata lain tanggung jawab sosial juga harus menguntungkan perusahaan. (Untung, 2008: 27) 

Michael Porter mengemukakan bahwa strategi CSR memiliki potensi untuk mempromosikan lima faktor produktivitas, yaitu investasi, inovasi, keterampilan, organisasi dan persaingan. Sebuah strategi tanggung jawab sosial perusahaan dapat berdampak pada lingkungan, ekonomi dan masyarakat, terutama jika perusahaan menerapkannya secara serius dan terencana, bukan sebagai tindakan mendadak. Lima langkah di bawah ini dapat dijadikan panduan dalam merancang program tanggung jawab sosial perusahaan, termasuk pengembangan masyarakat.

1. Komitmen. 

Pendekatan asli untuk membangun komunitas komunikasi dan hubungan yang baik. Tahapan ini juga dapat berupa sosialisasi tentang rencana pengembangan program tanggung jawab sosial. Tujuan utama dari tahapan ini adalah untuk membangun pemahaman, penerimaan dan kepercayaan di masyarakat, yang merupakan tujuan dari CSR. Modal sosial dapat digunakan untuk menciptakan “kontrak sosial” antara komunitas dengan bisnis dan partai. 

2. Evaluasi. 

Identifikasi masalah dan kebutuhan masyarakat yang digunakan dalam pengembangan program. Langkah ini dapat dilakukan tidak hanya berdasarkan pendekatan berbasis kebutuhan (aspirasi masyarakat) tetapi juga berdasarkan pendekatan berbasis hak (kesepakatan internasional atau standar normatif hak-hak sosial masyarakat). 

3. Rencana Aksi. 

Membuat rencana tindakan. Dalam program yang dilaksanakan, perhatian harus diberikan pada upaya masyarakat (kelompok kepentingan) di satu sisi, dan misi perusahaan, termasuk pemegang saham, di sisi lain. 

4. Aksi dan kelegaan. 

Melaksanakan program yang  disepakati bersama. Komunitas atau organisasi lokal dapat menjalankan program secara mandiri. Namun, itu juga dapat dipromosikan oleh organisasi non-pemerintah dan  perusahaan. Pemantauan, pemeriksaan dan pendampingan merupakan kunci keberhasilan pelaksanaan program.

Daftar Isi
  1. Pedoman Penulisan, Tugas Akhir, Program Diploma Tiga, AMIK BSI
  2. Pedoman Penulisan, Pedoman Teknis, Tugas Akhir, Mahasiswa Universitas Indonesia
  3. PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
  4. Contoh Skripsi Hukum Konsep Green Banking
  5. Pelaksanaan Pemberian Santunan, Korban Kecelakaan Lalu Lintas Jalan, PT. Jasa Raharja, Kantor Pelayananan Cabang Banten
  6. Sejarah Berdirinya PT. Jasa Raharja (Persero)
  7. METODE PENELITIAN
  8. HASIL ANALISIS DATA DAN INTERPRETASI
  9. Kesimpulan
  10. PENGARUH ELECTRONIC WORD OF MOUTH TERHADAP PURCHASE INTENTION MELALUI VARIABEL MEDIASI BRAND IMAGE PADA STUDI KASUS SMARTPHONE ASUS (ZENFONE)
  11. Analisis Harmoni dan Interpretasi Lagu "Corat-Coret" Karya Mochtar Embut
  12. Penataan dan penguatan organisasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
  13. Pengertian Global Positioning System (GPS) atau Navstar
  14. Ilmu Pengetahuan dan Penelitian
  15. Cara-Cara Memperoleh Ilmu Pengetahuan Sehingga Mendapat Sebuah Kesimpulan
  16. Cara Ilmiah dalam Memperoleh Pengetahuan
  17. Kriteria Metode Ilmiah
  18. The Value-Added of Development Communication “Kampanye KB Oleh BPMPKB Provinsi DKI Jakarta”
  19. Skripsi Hukum Pidana Bab I Pendahuluan
  20. Skripsi Musik, Bentuk Musik, Fokus Permasalahan, Rumusan Masalah, Manfaat Penelitian, Pengertian Analisa Musik, Unsur-unsur musik, Harmoni, Tempo
  21. Pengelolaan Website, Internet dan Dunia Kerja, Aplikasi Website dalam Public Relations, Keuntungan Aplikasi Website, Internet Sebagai Media Publisitas, Mengelola Website, Efektivitas Website
  22. Apa Mitos Di Balik Pembuatan Skripsi
  23. Skripsi Tentang Kepemimpinan Perempuan Bab I
  24. Karya Tulis Tentang Imuninasi, Sistem Imun Dalam Tubuh Manusia, Antigen, Antibodi, Imunisasi dan Vaksinasi, Vaksin Campak
  25. Motivasi, Pengabdian pada Profesi, Kewajiban Sosial, Kemandirian, Hubungan Sesama Profesi, Keyakinan pada Profesi, Kualitas auditor 
  26. Telaah Pustaka Pengaruh Faktor-Faktor Akuntabilitas Auditor dan Profesionalisme
  27. Analisis Eksternal, Analisis Internal, Bisnis Model Kanvas, SWOT, TOWS Matrix, Manajemen Strategi, Aspek Operasional, Aspek Pemasaran, Aspek Sumber Daya Manusia
  28. Metodologi Penelitian, Jenis Penelitian, Objek Penelitian
  29. Profil Bisnis, Gambaran Umum Perusahaan, Visi, Misi, Logo Perusahaan, Makna Logo Perusahaan
  30. Analisis Lingkungan Bisnis, Analisis Pestel, Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi, Analisis 5 Forces Porter
  31. Implementasi Strategi, Membuat Perencanaan Strategis, Melakukan Pembenahan Internal, Mengembangkan media promosi
  32. Kesimpulan dan Saran, analisis internal dan eksternal
  33. Contoh Daftar Isi Skripsi
  34. Skripsi Public Relations dengan Judul Pentingnya Public Relations Untuk Pengembangan Bisnis
  35. Skripsi Virtual Private (VTN), Analisis Jaringan Virtual Private Network Point To Point Protokol
  36. Konsumsi Nasional Menuju Proses Penggelembungan (Bubble) yang Mengkhawatirkan
  37. Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metode Penelitian
  38. Pengaruh Etika Kerja, Komitmen Organisasi, Kinerja Pegawai, Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah
  39. Pedoman Penulisan, Pembimbingan dan Ujian Skripsi Pelita Bangsa
  40. Latar Belakang, India Melirik Kearah Timur, Orientasi Hubungan Antar Negara Kawasan Asia, Look East Policy (LEP)
  41. Contoh Tesis, Rumusan Masalah, Signifikansi Penelitian, kerjasama Mekong, Ganga Cooperation Initiative
  42. Era Kolonial Inggris, Pasca Kemerdekaan, Pasca Perang Dingin
  43. Penggunaan Media Inovasi Intraoral Camera, Teknologi Kedokteran Gigi, Tinjauannya Berdasarkan Perpektif Islam
  44. Uni Eropa dan Kebijakan Perfilman, Implementasi Kebijakan Perfilman Uni Eropa: Pembiayaan, Manajemen dan Regulasi
  45. Lahirnya Kebijakan Perfilman Eropa, Perdagangan Global, WTO dan Perfilman Eropa, Perkembangan Terkini Kebijakan Perfilman Eropa
  46. Pembiayaan untuk Perfilman, Bantuan Film Referensi, Bantuan Film Panjang, Bantuan Film Panjang, TV Broadcast Restrictions
  47. PERSAINGAN, KERJASAMA DAN REARSI NEGARA DALAM LINGKUP KEBIJAKAN PERFILMAN EROPA
  48. Kebijakan Film Uni Eropa berkembang antara kreativitas dan pasar, inheren terjepit antara seni dan perdagangan.
  49. Daftar Bacaan, Kebijakan Film Uni Eropa berkembang antara kreativitas dan pasar
  50. Pemicu Munculnya Reformasi Tahun 1998 
  51. Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Metodologi Penelitian, Waktu dan Tempat Penelitian, Jenis Penelitian, Teknik Pengumpulan Data
  52. Landasan Teori, Teori Partai Politik
  53. Teori Partisipasi Politik
  54. Sejarah Ringkas Kelahiran PDI Perjuangan
  55. Kondisi politik PDI di bawah kekuasaan Orde Baru
  56. Visi dan Misi PDI Perjuangan
  57. Pengertian Public Area Section, Tugas dan Tanggung Jawab Public Area Attendant
  58. Persiapan Kerja Seorang Public Area, Standar penampilan, Standar perilaku dasar, Sikap Dasar, Syarat Khusus
  59. Analisis Literatur, Sejarah Asuransi di Dunia, Sejarah Asuransi di Indonesia, Tinjauan Umum Asuransi, Pengertian Asuransi, Jenis-Jenis Asuransi
  60. Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Price Earning Ratio Terhadap Nilai Perusahaan
  61. Kopi adalah salah satu minuman yang disukai dan banyak dikonsumsi di dunia
  62. Pengertian Kepailitan | Subjec dan Objek Kepailitan | Pihak Pemohon Pailit | Debitor pailit | Persyaratan Debitor dinyatakan Pailit | Perdamaian dalam PKPU
  63. Persyaratan Profesional Auditor | Tanggung Jawab Terhadap Profesi | Definisi Indepedensi Akuntan Publik
  64. Consumer Behaviour | Consumer Attitude | Analisis Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Komputer Merek Acer
  65. Teknologi Internet Mempengaruhi Perkembangan Ekonomi | Pengaruh Orientasi Belanja Online | Pencarian Informasi Online
  66. Bahan PKL untuk Materi Perhotelan
  67. Skripsi Tentang Pangan, Tata Boga, Pengembangan Bisnis
  68. Protein, Masalah pada Protein Hewani, Berapa Banyak Protein, Keuntungan Protein Nabati, Komplementasi Protein
  69. Mutu Keberhasilan, Indikator Kebersihan Restroom, Definisi Kajian Hotel, Departemen-Departemen Yang Ada di Hotel
  70. Industri pariwisata di Indonesia sudah berkembang cukup pesat
  71. PENGARUH PENGAWET ALAMI DAN BUATAN PADA JAGUNG TERHADAP KESEHATAN TUBUH MANUSIA
  72. Cempedak sebagai Bahan Pangan Yang Multi Manfaat
  73. Fasilitas Hotel JW Marriott Jakarta
  74. Sejarah Singkat Hotel JW Marriott Jakarta, Struktur Organisasi Tata Graha di Hottel JW Marriott Jakarta
  75. Nama Alat Dan Obat Pembersih Serta Kegunaannya Untuk Hotel, Rumah Sakit 
  76. Cara Pengukuran Status Gizi yang paling sering digunakan adalah antropometri gizi
  77. Pengertian Maksud Tujuan dan Metode Penelitian | Jenis-Jenis Penelitian | Historis, Survey, Ex Post Factor, Eksperimen, Evaluasi, Pengembangan, Tindakan
  78. Penelitian Menurut Tempat, Lapangan, Kepustakaan, Laboratorium, Keilmiahan, Penelitian Pertanian, Penelitian Ekonomi, Fokus penelitian
  79. Fasilitas Yang Tersedia di Hotel Harris Untuk Meningkatkan Kepuasan Konsumennya
  80. Tugas dan Tanggung Jawab Tata Graha Departemen, Seksi-Seksi Pada Bagian Tata Graha, Seksi Linen dan pakaian seragam kerja (Linen dan Uniform section)
  81. Analisis SWOT, Strategi SO (Strenght and Opportunity), Strategi WO (Weakness and Opportunity), Strategi ST (Strength and Threat), Strategi WT (Weakness and Threat)
  82. Marketing Management, Marketing Mix, Distribution Channel, Segmented Marketing, Consumer Behaviour, Consumer Satisfaction, Customer Loyalty
  83. Pengertian Prosedur, Vendor, Piutang Usaha, Utang Usaha, Jenis-jenis Hutang, Pengendalian Internal Hutang Usaha, Tujuan Pemeriksaan Atas Hutang Usaha
  84. Gambaran Umum Perusahaan Kimia Farma, Arti Logo Kimia Farma, Struktur Organisasi PT Kimia Farma (Persero) Tbk.
  85. Bisnis Utama Perusahaan dan Perkembangan Permintaan Konsumen
  86. Kerangka Konsep, Tradisi Penelitian, Perilaku, Landasan Teori, Komunikasi Massa, Komunikasi Konvensional, Intensitas Iklan, Brand Awareness
  87. Prosedur Pembuatan Film After Marriage
  88. Pengaruh Intensitas Iklan Netflix di Youtube, Harga dan Brand Awareness Terhadap Keputusan Berlangganan di Kota Jakarta
  89. Destinasi Wisata Kota Ternate Maluku Utara
  90. Strategi Pemasaran Sosial Pada Program CSR Vaksin Covid-19
  91. Strategi Pencapaian, Pembuatan Aplikasi Pembangunan Kawasan Pedesaan
  92. Green Banking Penunjang Pembangunan berkelanjutan yang berkaitan dengan lingkungan hidup bertujuan untuk Kelangsungan Perekonomian