Strategi Pemasaran Sosial Pada Program CSR Vaksin Covid-19
Program Vaksinasi COVID-19 menjadi fokus bagi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan seluruh dunia. Tedros Adhanom adalah Dirjen WHO yang menekankan pentingnya komitmen politik yang digunakan untuk mendistribusikan vaksin COVID-19 secara merata dari setiap pemimpin dan negara (Makarim, 2020).
Pemerintah Indonesia turut serta dalam mengurangi dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Juru bicara sekaligus Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Dr Resia Brotoasmoro menyatakan, vaksin tersebut merupakan upaya yang dilakukan untuk mencegah masyarakat terpapar COVID-19 dan bebas virus.
Karena mereka sudah memiliki kekebalan (Tim Komunikasi Panitia Penanganan COVID-19, 2020). Keberadaan vaksin COVID-19 menimbulkan anggapan berupa pro-kontra kepada masyarakat sekitar, hingga sikap mendukung dan juga sikap ragu-ragu terhadap khasiat dan efektivitas vaksin COVID-19, bahkan sampai ke titik bahwa beberapa menolak untuk tidak divaksinasi COVID-19 karena takut terjadi sesuatu dan mengapa. Sikap kontra terkait vaksin COVID-19 disebabkan oleh beberapa alasan dan faktor, salah satunya adalah ketakutan terhadap bahan yang terkandung dalam suatu negara agar dapat bermanfaat, masyarakat sekitar menganggap bahwa memiliki vaksin adalah pilihan pribadi tetapi merupakan bentuk kewajiban hanya karena itu hanya sebuah program. pemerintah saja, dan ada asumsi bahwa vaksin dinilai lebih rendah dalam hal kekebalan buatannya daripada yang diproduksi oleh tubuh yang terpapar penyakit.
Vaksinasi virus COVID-19 kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pertengahan Januari 2021 tidak serta merta membuat seluruh masyarakat mau ikut menggunakannya. Pasalnya, berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia, hingga saat ini masih ada 41% responden yang enggan divaksinasi COVID-19. Secara rinci, 32,1% responden menyatakan kurang bersedia menerima vaksin COVID-19.
Sementara itu, 8,9% responden lainnya mengaku sangat tidak mau menerima vaksin. Penolakan ditengarai kekhawatiran atas efek samping yang belum ditemukan atau dianggap tidak aman. Selain itu, vaksin dianggap tidak efektif dan dianggap tidak perlu karena tubuh yang sehat dipenuhi dengan latar.
Menurut tim Health Collaborative Center (HCC), orang yang belum divaksinasi cenderung rendah dan sangat lalai dalam mencegah COVID-19 sehingga mengakibatkan penularan atau pembawa virus meluas ke orang-orang di sekitarnya. Sementara itu, pemerintah terus mengejar target percepatan vaksinasi COVID-19 di Tanah Air. Pemulihan pandemi COVID-19 akan berhasil jika seluruh masyarakat Indonesia terlambat mendapatkan dosis vaksinasi COVID-19.
Hal yang tidak dapat dipisahkan dari masalah ini adalah kepentingan ekonomi di balik berbagai produksinya dan keraguan akan ketersediaannya di seluruh dunia. Menurut Mabes Polri Rikwanto, strategi efektif dilakukan dan digunakan untuk menarik minat masyarakat dengan tujuan agar pemerintah mau divaksinasi. Antropolog komunitas dari Universitas Lampung Mangkurat (ULM) dikutip dari (republika.co.id) mengatakan, fenomena masyarakat lebih berorientasi pada pemberian dari pada program vaksin.
Dengan kata lain, vaksinasi merupakan upaya dan tindakan preventif untuk mencegah dan memperkuat diri dari COVID-19 yang artinya belum sepenuhnya mencapai kesadaran pribadi. Menurut (Nasrulla, 2015) fenomena ini menunjukkan bahwa ada dua hal. Misalnya pada dua kasus pertama, seperti ajakan kebaikan melalui menjaga kesehatan belum sepenuhnya diterima oleh masyarakat itu sendiri, sehingga masih membutuhkan stimulus berupa pemberian. Sekecil apapun hadiah tersebut ternyata sangat berharga dan berarti bagi masyarakat sekitar.
Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat membutuhkan sesuatu yang konkrit atau materialistis yang dapat diraba, dilihat, dan dirasakan. Fenomena ini juga ditemukan dalam buku Sastra Antropologi sebagai The Gift and Function of Exchange dalam masyarakat archai. Sebagai bentuk dan fungsi pertukaran dalam masyarakat kuno, yang terjadi adalah semacam pertukaran, orang-orang mengajukan diri untuk divaksinasi, sementara mereka bisa mendapatkan hadiah sebagai bentuk pertukaran.
Antusiasme agar masyarakat mau divaksinasi, salah satu cara untuk mendapatkan vaksinasi tidak hanya membutuhkan sertifikat dan dijadikan sebagai alasan kesehatan saja, tetapi ada banyak faktor dimana program yang dijalankan oleh beberapa perusahaan untuk membantu mempercepat proses vaksinasi dan mencapai herd immunity untuk penerima manfaat.
Ketidakpercayaan itu sendiri membuat sebagian warga negara terhadap vaksin COVID-19 tidak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh belahan dunia. Sebuah survei yang dilakukan oleh (Krammer, 2021) dari Nature Medicine menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat global yang meragukan vaksinasi ini sebagai “Keterlambatan Penerimaan Atau Penolakan” vaksinasi meskipun layanan vaksinasi sudah tersedia.
Yang menarik dari survei Nature Midicine adalah skeptisisme vaksin tampaknya memiliki hubungan dan rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Jika ini benar terjadi di Indonesia, maka kemungkinan vaksinasi pertama yang dilakukan Presiden tempo hari belum cukup untuk “memanfaatkan” kepercayaan publik. Dengan meningkatnya kasus positif COVID-19 di Indonesia, Kementerian Kesehatan menganjurkan agar seluruh masyarakat melakukan Vaksinasi Booster. PT Cakrawala Andalas Televisi (ANTV) bekerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta menghadirkan ANTV Vaccine Center yang juga diperuntukkan bagi anak-anak usia 6-11 tahun. Pemenuhan kebutuhan dan keinginan anggota memerlukan konsep pemasaran yang dikenal dengan istilah (pemasaran sosial). Pemasaran sosial menurut Kotler (Kotler, 2011:8).
Pemasaran adalah program manajerial di mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran produk yang bernilai dengan pihak lain. Pemasaran sosial adalah pernyataan yang memiliki strategi untuk mengubah perilaku yang menggabungkan elemen terbaik dari penggunaan pendekatan tradisional dan perubahan sosial dalam kerangka perencanaan dan implementasi yang terintegrasi dan memanfaatkan kemajuan teknologi dalam keterampilan komunikasi dan pemasaran.
Upaya pemasaran dapat digunakan untuk kampanye dalam bentuk komunikasi yang mencakup pemasaran sosial yang melalui kegiatan ini adalah untuk investasi atau lembaga yang berusaha memberikan presentasi yang informatif, edukatif atau persuasif kepada publik. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pemasaran sosial berkaitan erat dengan kegiatan masyarakat dan program kesejahteraan pemerintah. Seperti yang dilakukan oleh PT Cakrawalas Andalas Televisi (ANTV) menggunakan pemasaran sosial untuk tindakan seseorang yang mencintai sesama manusia dan nilai-nilai kemanusiaannya, dan menyumbangkan waktu, uang, dan energinya untuk membantu orang lain. Istilah ini umumnya mengacu pada orang yang memberikan banyak uang untuk amal.
Dalam menjalankan kegiatan CSR-nya, perusahaan ANTV telah membuat program “Vaksinasi COVID-19” yang sasaran utamanya adalah membantu masyarakat Indonesia yang belum divaksinasi atau takut mengikuti program Vaksinasi COVID-19 yang dilaksanakan dengan kuota vaksin 1,2 dan kuota booster 1.000 di setiap wilayah.
Pada dasarnya kegiatan CSR yang dilakukan ANTV ini bertujuan untuk lebih mendekatkan dan bersimpati kepada masyarakat dalam rangka membangun citra positif perusahaan dan sebagai bentuk upaya agar Indonesia bebas dari pandemi COVID-19 untuk memiliki kesehatan yang baik, fisik dan psikis untuk dapat memajukan negara di masa yang akan datang. hari.
Dalam kegiatan CSR ini dilakukan oleh ANTV dengan mengemas suatu program dengan mendapatkan bingkisan seperti sembako, atau kebutuhan lainnya bagi masyarakat jika masyarakat setempat ingin mengikuti program vaksin sesuai dengan target yang nantinya akan didapatkan.
Banyak cara untuk menarik simpati masyarakat di Indonesia, terlebih seperti yang dilakukan ANTV kepada masyarakat untuk dapat berpartisipasi dalam program vaksinasi covid-19, salah satunya dengan memberikan atau membagikan doorprize atau bingkisan berupa ( barang, atau kebutuhan pangan dan bahan pokok sehari-hari).
Dengan begitu target-target yang terkait oleh pemerintah mengiringi target-target yang telah ditetapkan. Untuk mengejar target vaksinasi yang diberikan ANTV, ANTV bekerja sama dengan setiap pemerintah kota untuk terus mempercepat target vaksinasi massal COVID-19 sehingga dapat diselesaikan tahun ini dengan mendapatkan sesuatu.
Program tersebut juga disosialisasikan melalui akun media sosial Instagram @ANTV_Official yang memuat informasi mengenai program vaksinasi COVID-19. Dengan adanya program vaksinasi gratis di ANTV Vaccine Center ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam menciptakan herd immunity di masyarakat dan pemulihan ekonomi di Indonesia. Berkenaan dengan pendapat para ahli dan UU no. 40 Tahun 2007 Pasal 1 ayat 3, maka PT Cakrawala Andalas Televisi atau yang lebih dikenal dengan ANTV merupakan perusahaan media televisi dalam operasionalnya yang mengembangkan kewajiban dan tanggung jawab sosial. Sejak ANTV didirikan pada tahun 1993, telah banyak kegiatan tanggung jawab sosial atau bisa juga disebut CSR yang didasarkan pada kegiatan yang berbasis langsung pada masyarakat dan peduli lingkungan. Pelaksanaan program CSR merupakan salah satu bentuk implementasi dari konsep Good Corporate Governance. Tata kelola perusahaan yang baik diperlukan agar para pelaku bisnis memiliki berbagai arah untuk dirujuk dan mengelola beberapa hubungan kepada semua pemangku kepentingan seperti (pemangku kepentingan) yang terpenuhi secara proporsional dalam mencegah kesalahan signifikan dalam strategi perusahaan dan memastikan bahwa apa yang terjadi dapat segera diperbaiki.