Marketing Management, Marketing Mix, Distribution Channel, Segmented Marketing, Consumer Behaviour, Consumer Satisfaction, Customer Loyalty

Marketing Management, Marketing Mix, Distribution Channel, Segmented Marketing, Consumer Behaviour,  Consumer Satisfaction, Customer Loyalty

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Perguruan tinggi atau yang seringkali disebut sebagai Universitas merupakan tingkat tertinggi dalam perjalanan pendidikan. Memilih universitas dan memutuskan jurusan adalah salah satu tonggak terpenting dalam kehidupan seseorang karena hal tersebut membentuk karier masa depan dan karenanya seseorang dapat memiliki karier yang hebat yang berdampak pada kehidupan seseorang tersebut.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Prof Intan Ahmad mengatakan setiap tahun terdapat kurang lebih 1,4 juta mahasiswa baru. (Akurat.com, 2018) Dan sesuai dengan yang di laporkan oleh Panitia Pusat Seleksi SNMPTN 2018 yang resmi menyatakan bahwa dari jumlah peserta yang dinyatakan lulus seleksi pada 85 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) se-Indonesia sebanyak 110.946 siswa. Jumlah tersebut merupakan hasil seleksi yang dilakukan oleh Panitia Pusat dari jumlah pendaftar sebanyak 586.155 siswa. (Tirto.id, 2018)
Umumnya bagi para siswa dan siswi yang telah gagal dalam seleksi SNMPTN akan memilih untuk menempuh jalur SBMPTN atau Jalur Ujian Mandiri, bilamana setelah memperjuangkan kedua jalur tersebut siswa dan siswi masih dinyatakan gagal, maka pilihan terbaik yang dimiliki adalah untuk menuju PTS (Perguruan Tinggi Swasta). (Masukuniversitas.com, 2017)

(Proboyo dan Soedarsono 2015:4) Dukungan keuangan yang sering terkait dengan pengaruh orangtua berhubungan langsung dengan pilihan institusi pendidikan tinggi. Data menujukkan bahwa hal itu berdampak pengaruh dari orangtua memiliki yang memiliki dampak lebih kuat pada pilihan Universitas. Hal ini dikarenakan para siswa secara finansial masih tergantung pada orangtua mereka. Karena semua responden untuk penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi International Management Binus dan mereka tergantung secara finansial pada orangtua mereka, masuk akal bahwa saran orangtua adalah salah satu faktor penting yang mempengaruhi siswa sekolah menengah untuk memasuki institusi tertentu dan program.

Marketing Management

Aguado, Laguador and Deligero (2015:234) Anak-anak masih ditanyai oleh orangtua mereka kemana mereka ingin mengejar gelar sarjana mereka tetapi orangtua dianggap sebagai orang paling berpengaruh yang paling dekat dengan anak-anak mereka memutuskan dan meyakinkan tempat untuk belajar karena merekalah yang akan membayar biaya sekolah.
Gyamfi (2016:222) Menyatakan bahwa Faktor-faktor yang memengaruhi pilihan lulusan sekolah menengah atas meliputi 7 hal pokok yaitu, produk, harga, tempat, proses, promosi, orang, dan bukti fisik. Selain itu faktor utama yang diperhatikan adalah pengaruh biaya sekolah dalam penentuan pemilihan perguruan tinggi.

(Manoku, Elfrida 2015:256) Dalam penelitiannya dinyatakan bahwa dalam memilih sebuah Universitas siswa dan siswi memperhatikan reputasi dan kota tempat ia berada memiliki pengaruh terbesar, sedangkan infrastruktur dan kehidupan sosial kota dan Universitas adalah yang terendah. 


Penelitian menunjukkan bahwa terdapatnya sebuah korelasi yang signifikan dan positif antara jenis kelamin siswa dan penentu pilihan perguruan tinggi atau universitas. Jenis kelamin siswa perempuan lebih mementingkan persepsi kualitas dalam pendidikan tinggi, bila dibandingkan dengan siswa dengan jenis kelamin laki-laki.

Di Indonesia terdapat Universitas Swasta yang tak kalah hebatnya dengan Perguruan Tinggi Negri, beberapa Universitas tersebut antara lainnya adalah Universitas Atma Jaya, Universitas Islam Indonesia, Universitas Pelita Harapan dan Binus Univeristy. Seluruh Universitas Swasta tentu memiliki jajaran keunggulan yang beragam yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan masing-masing mahasiswa.

Binus University menjadi contoh untuk menajamkan ujung tombaknya bagi perguruan tinggi di Indonesia dengan mengadakan ekspansi diberbagai daerah seperti Bandung, Malang dan Bekasi seperti yang dikatakan oleh CEO Bina Nusantara Group, Bernard Gunawan, “Pendirian Universitas di Bandung dan Malang tersebut akan menjadi differensiasi Binus karena di dua tempat itu sudah ada banyak Perguruan Tinggi. Binus menawarkan sesuatu yang berbeda, yaitu perpaduan teknologi dan industri kreatif.” (swa.co.id, 2019).

Sejarah perjalanan Binus University dalam dunia pendidikan di Indonesia sudah memiliki puluhan tahun pengalaman, yang dimana awal mula Binus berawal sebagai Modern Computer Course yang pertama kali didirikan pada tanggal 21 Oktober 1974. 

Pada tanggal 1 Juli 1981, karena banyaknya peminat dan pesatnya pertumbuhan, lembaga pendidikan komputer ini berkembang menjadi Akademi Teknik Komputer (ATK) dengan jurusan Manajemen Informatika dan Teknologi Informasi

Setelah 3 tahun berlalu status ATK berubah menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Jakarta kemudian pada tanggal 21 September 1985, AMIK Jakarta berganti nama menjadi pada tanggal 21 September 1985, AMIK Jakarta berganti nama menjadi AMIK BINA NUSANTARA  Dalam usia mudanya, sebuah prestasi emas ditoreh AMIK BINA NUSANTARA dengan terpilih sebagai Akademi Komputer Terbaik oleh Depdikbud melalui Kopertis Wilayah III Jakarta pada tanggal 17 Maret 1986.

Berkat makin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan tenaga-tenaga andal dalam bidang teknologi informasi, pada tanggal 1 Juli 1986, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) BINA NUSANTARA didirikan dengan Program Strata-1 (S1) jurusan Manajemen Informatika dan Teknik Informatika. Bersamaan dengan itu juga dibuka jurusan Teknik Komputer (S1). Pada tanggal 9 November 1987, AMIK BINA NUSANTARA dilebur ke dalam STMIK BINA NUSANTARA sehingga terbentuk sebuah lembaga yang menyelenggarakan Program Diploma III (DIII) dan Strata-1 (S1).

Pada tanggal 8 Agustus 1996, BINUS UNIVERSITY berdiri dan secara sah diakui oleh pemerintah. STMIK BINA NUSANTARA kemudian melebur ke dalam BINUS UNIVERSITY pada tanggal 20 Desember 1998, sehingga BINUS UNIVERSITY memilik Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik, Fakultas Sastra, Fakultas MIPA, dan Program Pascasarjana.  

Di karenakan Binus University berawal sebagai Akademi Teknik Komputer atau tempat pelatihan untuk teknik komiter, masyarakat umum memiliki presepsi bahwa Binus Univeristy saat ini hanyalah sebuah institusi yang memiliki jurusan yang hanya berhubungan dengan komputer saja, yang dimana presepsi masyarakat Binus University tidak memiliki jurusan yang tidak berhubungan dengan komputer. 

Kesalahan presepsi masyarakat atau mahasiswa baru terhadap Binus University semakin diperkuat dengan terbitnya sebuah data online yang menyatakan bahwa Binus University adalah satu satu dari 5 Universitas yang memiliki Jurusan terbaik IT di Indonesia dan merupakan sarana yang baik bagi para progammer untuk menempuh ilmu yang dimana dalam data tersebut Binus University menempati posisi 5 besar. (Jalantikus.com, 2019)

Target pasar perguruan tinggi adalah siswa yang melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi. Banyaknya perguruan tinggi yang bermunculan secara tidak langsung menyebabkan calon mahasiswa mempunyai lebih banyak alternatif pilihan, sehingga membuat mereka semakin rasional untuk memilih kebutuhan akan jasa pendidikan tinggi yang diinginkan. Dengan semakin rasionalnya calon pelanggan jasa pendidikan tinggi dan persaingan antar lembaga pendidikan tinggi, maka penyelenggara pendidikan tinggi dituntut untuk dapat mencermati dan memahami perilaku konsumen dalam memilih jasa pendidikan tinggi. (Koesoemaningsih, 2013)

Perilaku konsumen secara umum dapat dipengaruhi oleh banyak faktor dalam menentukan suatu keputusan. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi perilaku konsumen baik secara individual maupun secara simultan. Calon mahasiswa biasanya dalam memilih perguruan tinggi yang menyelenggarakan jasa pendidikan tinggi yang sesuai dengan kebutuhan atau kinerja yang disampaikan oleh perguruan tinggi yang dianggapnya baik, sehingga menyebabkan jumlah peminat tiap tahun akademik diantara penyelenggara program pendidikan pada perguruan tinggi tidak sama, dan jumlah yang diterima setiap tahunnya juga tidak stabil, ada yang jumlahnya semakin meningkat dan ada yang semakin menurun. (Indartini, 2010)

Untuk mendapatkan pengalaman yang berguna, maka seseorang memerlukan adanya motivasi ataupun dorongan untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu agar terciptanya tujuan studi. Mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi akan lebih dapat memilih program studi yang cocok dan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Dengan motivasi serta keinginan yang dimiliki dalam memilih program studi yang diinginkan maka akan diperoleh hasil yang optimal yang nantinya akan berpengaruh terhadap pekerjaan yang diharapkan. Hal ini yang mendorong mahasiswa untuk lebih selektif dalam memilih program studi yang nantinya akan mempengaruhi masa depan mahasiswa tersebut.

Fenomena ini selaras dengan Pre-test yang dilakukan penulis terhadap 51 responden, yang kebanyakan dari responsenya diisi oleh usia millennial 17-24 tahun yang notabennya adalah mahasiswa International Management.


Dari data di atas dapat penulis lihat bahwa dengan munculnya berbagai faktor di atas yang mempengaruhi mahasiswa terutama dalam memilih Program Studi, maka mahasiswa berupaya untuk lebih selektif dalam menentukan pilihan studinya. Faktor yang diduga dominan berpengaruh terhadap pemilihan Program Studi International Marketing adalah minat, status sosial orangtua, pekerjaan yang diharapkan, serta lingkungan sekitar.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka penulis ingin melakukan penelitian mengenai “Faktor yang Mempengaharui Mahasiswa Dalam Mengikuti Program Studi International Marketing dan Binus Creation Pada Binus Business School”.


Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
  1. Apakah minat mempengaruhi mahasiswa dalam memilih Program Studi International Marketing?
  2. Apakah status sosial ekonomi orangtua mempengaruhi mahasiswa dalam memilih Program Studi International Marketing?
  3. Apakah pekerjaan yang diharapkan mempengaruhi mahasiswa dalam memilih Program Studi International Marketing?
  4. Apakah lingkungan sekitar mempengaruhi mahasiswa dalam memilih Program Studi International Marketing?

Tujuan


Adapun tujuan dari penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut:
  1. Untuk mengetahui apakah minat mempengaruhi mahasiswa dalam memilih Program Studi International Marketing.
  2. Untuk mengetahui apakah status sosial ekonomi orangtua mempengaruhi mahasiswa dalam memilih Program Studi International Marketing.
  3. Untuk mengetahui apakah pekerjaan yang diharapkan mempengaruhi mahasiswa dalam memilih Program Studi International Marketing.
  4. Untuk mengetahui apakah lingkungan sekitar mempengaruhi mahasiswa dalam mahasiswa dalam memilih Program Studi International Marketing.

Manfaat Penelitian

Manfaat Bagi Universitas


Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi Universitas Binus khususnya Program Studi International Marketing sebagai obyek penelitian diantaranya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam memilih program studi, sehingga dapat dipergunakan sebagai pertimbangan kebijakan Univeristas serta memperbaiki kekurangan yang ada.

Manfaat Bagi Penulis

Untuk menambah pengalaman dan pengetahuan serta menerapkan teori yang telah diperoleh selama kuliah ke dalam keadaan yang sebenarnya, terutama tentang faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam memilih program studi di Perguruan Tinggi.

Manfaat Bagi Pihak Lain


Dapat dijadikakan acuan maupun referensi pihak lain yang ingin mengangkat topik penelitian yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam memilih program studi di Perguruan Tinggi.

Ruang Lingkup Penelitian

Mengingat keterbatasan waktu, biaya, tenaga, dan pengetahuan Penulis, maka penelitian ini akan dibatasi pada dimensi-dimensi mengenai variabel-variabel yang berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih Program Studi International Marketing, yaitu minat, status sosial ekonomi orangtua, pekerjaan yang diharapkan, dan lingkungan sekitar yang mempengaruhi mahasiswa.
Penulis akan menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada responden mahasiswa Program Studi International Marketing Binus University, khususnya mahasiswa baru sampai dengan mahasiswa semester IV.


Kotler dan Keller (2012), mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu dalam memilih target pasar dan mendapatkan, mempertahankan, dan meningkatkan konsumen dengan membuat, memberikan, dan mengkomunikasikan nilai konsumen yang superior. Pengertian lainnya dikemukakan oleh Armstrong dan Kotler (2012) yang menyatakan bahwa manajemen pemasaran adalah serangkaian proses yang dilakukan oleh perusahaan untuk menciptakan suatu nilai bagi para pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan mereka agar tercipta suatu nilai dari para pelanggan tersebut. Jadi menurut pengertian definisi diatas manajemen pemasaran adalah seni dan ilmu dalam memilih target pasar serta mengkomunikasikan nilai konsumen dan membangun hubungan yang kuat dengan konsumen.


(Armstrong dan Kotler, 2014) mendefinisikan Marketing Mix  (bauran pemasaran) sebagai seperangkat alat pemasaran taktis (Product, Price, Place &Promotion) sehingga perusahaan dapat memadukan elemen untuk menghasilkan respons yang diinginkannya target pasar. Pada buku yang sama Armstrong dan Kotler mengemukakan bahwa bauran pemasaran terdiri dari 4P yaitu: 

  1. Produk (Product): berarti kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan ke pasar sasaran.
  2. Harga (Price): adalah jumlah uang yang harus dibayar pelanggan untuk mendapatkan produk
  3. Tempat (Place): mencakup kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi  target konsumen.
  4. Promosi (Promotion): mengacu pada aktivitas yang mengkomunikasikan metrik produk dan membujuk konsumen sasaran untuk membelinya.

Menurut Thamrin (2015), Saluran pemasaran dapat dilihat sebagai sekumpulan organisasi yang saling tergantung satu sama lainnya yang terlibat dalam proses penyediaan sebuah produk atau pelayanan untuk digunakan atau dikonsumsi. Selain itu menurut Kotler dan Keller (2012) para pemasar menggunakan saluran distribusi sebagai display, menjual, atau menyampaikan produk dan pelayanan yang ada kepada pembeli atau pengguna. Jadi dapat disimpulkan bahwa saluran pemasaran adalah seperangkat organisasi dan struktur penting yang saling bergantung dan terlibat dalam proses pembuatan dan pemindahan suatu produk agar dapat dijangkau oleh konsumen. 

Menurut (Armstrong dan Kotler,2014) nama lain dari segmented marketing adalah differentiated marketing. Yang mana merupakan strategi untuk mencakup pasar dimana perusahaan memutuskan untuk menargetkan beberapa segmen pasar dan mendesain penawaran yang berbeda untuk setiap segmen. Hal ini serupa dengan buku Marketing: An Introduction (Masterson dan Pickton, 2010) mengatakan bahwa differentiated marketing terjadi ketika perbedaan antara segmen pasar telah disadari dan dua atau lebih target pasar sudah dipilih, dan disetiap target pasar memiliki program marketing yang berbeda.


Menurut Schiffman dan Kanuk (2010), perilaku konsumen didefinisikan sebagai perilaku menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka. Consumer behaviour adalah mental, emotional, dan aktivitas fisik yang terlibat saat konsumen memilih, membeli, menggunakan sebuah produk/jasa untuk memenuhi kebutuhan (Priest, Carter, & Statt, 2013). Menurut Kotler & Armstrong (2014) perilaku konsumen dapat dipengerahui oleh beberapa hal, yaitu dari aspek kultural, sosial, personal factors, dan psychological factors.

  1. Cultural. Adalah penentu awal dari kebutuhan dan keinginan seseorang. Setiap kebudayaan memiliki subculture yang mengidentifikasi mengenai sosialisasi seseorang, seperti berdasarkan nasionalitas, ras, kelompok, wilayah yang berbeda.
  2. Social Factors. Selain dari faktor budaya, faktor sosial juga berpengaruh dalam menciptakan perilaku konsumen, seperti reference group, keluarga, social roles and status dalam melakukan suatu pembelian.
  3. Personal Factors. Adalah faktor individual yang mempengaruhi dalam melakukan pembelian seperti umur, pekerjaan, kondisi atau keadaan ekonomi, personalitas, nilai dan lifestyle.
  4. Psychological Factors. Faktor psikologis mempengaruhi keputusan individual seperti motivasi, persepsi, kepercayaan dan atitude dalam melakukan suatu pembelian.

Menurut jurnal Bachtiar (2011), kepuasan konsumen merupakan perasaan positif konsumen yang berhubungan dengan produk atau jasa selama menggunakan atau setelah menggunakan jasa atau produk. Menurut Band dalam Musanto dalam jurnal (Dharmawansyah, 2013) kepuasan pelanggan merupakan suatu tingkatan dimana kebutuhan, keinginan dan harapan dari pelanggan yang terpenuhi yang akan mengakibatkan terjadinya pembelian ulang atau kesetiaan yang berlanjut. Jadi dapat disimpulkan bahwa kepuasan pelanggan merupakan perasaan positif konsumen yang berhubungan dengan produk atau jasa yang akan mengakibatkan terjadinya pembelian ulang atau kesetiaan yang berlanjut. 

Loyalitas pelanggan mempunyai peranan penting dalam suatu perusahaan karena berfungsi untuk menjaga pelanggan dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Meskipun perusahaan sudah mempunyai loyal customer yang tersegmentasi, namun tekanan kompetitif sengaja diarahkan untuk mengubah kesetiaan pelanggan, tidak bisa diabaikan, karena merek akan melanjutkan gerakan yang akan dilakukan oleh pelanggan (Wahyuningtyas et. al., 2017). Loyalitas pelanggan sebagai pola pikir pelanggan yang memegang sikap baik terhadap perusahaan, berkomitmen untuk membeli kembali produk atau layanan perusahaan, dan merekomendasikan produk atau jasa kepada orang lain (Osman et.al.,  2015).


Dari pengertian di atas menunjukkan bahwa loyalitas pelanggan memiliki peran yang sangat penting bagi perusahaan dan kelangsungan hidup perusahaan, agar konsumen kembali membeli produk/jasa dan merekomendasikan produk/jasa kepada orang lain. 

Pengambilan Keputusan

Pengertian Pengambilan Keputusan 


Menurut Stoner dalam Hasan (2002: 10) pengambilan keputusan merupakan proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai suatu cara untuk memecahkan masalah. Sementara itu, Siagian (1985: 83) pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta dan data, penentuan yang matang dari alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat. Pengertian yang diungkapkan oleh Siagian di atas menunjukkan lima hal dengan jelas berkaitan dengan pengambilan keputusan, yaitu:

  1. Dalam proses pengambilan keputusan tidak ada hal yang dilakukan secara kebetulan.
  2. Pengambilan keputusan tidak dapat dilakukan secara “sembrono” karena cara pendekatan kepada pengambilan keputusan harus didasarkan pada sistematika tertentu
  3. Sebelum sesuatu masalah dapat dipecahkan dengan baik, hakekat dari masalah itu harus diketahui dengan jelas.
  4. Pemecahan masalah tidak dapat dilakukan melalui ilham atau dengan mengarang, akan tetapi harus didasarkan pada fakta-fakta yang terkumpul dengan sistematis, terolah dengan baik dan tersimpan secara teratur sehingga fakta-fakta data dapat dipercayai dan bersifat up to date. 

Berdasarkan uraian pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan merupakan suatu proses pemilihan alternatif terbaik dari beberapa alternatif secara sistematis untuk digunakan sebagai cara untuk memecahkan suatu masalah dan mencapai tujuan yang diinginkan. 

Dasar-dasar Pengambilan Keputusan

Dasar-dasar yang digunakan dalam pengambilan keputusan bermacam-macam, tergantung dari permasalahan yang dihadapi. George R. Teryy dalam Hasan (2002: 12) menyebutkan dasar-dasar pengambilan keputusan yang berlaku adalah sebagai berikut:
  1. Intuisi. Pengambilan keputusan yang berdasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat subjektif, sehingga mudah terkena pengaruh.
  2. Pengalaman. Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis, karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung ruginya terhadap keputusan yang akan dihasilkan.
  3. Fakta. Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik. Melalui fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat diterima lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan-keputusan yang dibuat dengan rela dan lapang dada. 
  4. Wewenang. Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya. 
  5. Rasional. Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasional, keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan, untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kedala tertentu sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan. 

Faktor-faktor Pengambilan Keputusan 

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan. Menurut Hasan (2002: 14) faktor-faktor tersebut di antaranya:

  1. Posisi/ Kedudukan. Dalam kerangka pengambilan keputusan seseorang dapat dilihat dalam letak posisi dan tingkatan posisi.
  2. Masalah. Masalah atau problem adalah apa yang menjadi penghalang untuk tercapainya tujuan, yang merupakan penyimpangan dari apa yang diharapkan, direncanakan, atau dikehendaki dan harus diselesaikan. Masalah tidak selalu dapat dikenal dengan segera, ada yang memerlukan analisis bahkan riset tersendiri.
  3. Situasi. Situasi adalah keseluruhan faktor-faktor dalam keadaan, yang berkaitan satu sama lain, dan yang secara bersama-sama memancarkan pengaruh terhadap kita beserta apa yang hendak kita perbuat.
  4. Kondisi. Kondisi adalah keseluruhan dari faktor-faktor yang secara bersama-sama menentukan daya gerak, daya berbuat atau kemampuan kita. Sebagian besar faktor-faktor tersebut adalah sumber daya-sumber daya.
  5. Tujuan. Tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan perorangan, tujuan unit (kesatuan), tujuan organisasi, maupun tujuan usaha yang pada umumnya telah ditentukan. Tujuan yang ditentukan dalam pengambilan keputusan merupakan tujuan antara atau objektif.

Orangtua

Tingkat Pendidikan Orang Tua 

Pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Syah, 1995:10) merupakan pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Lebih jauh dikatakan, bahwa pendidikan akan mempersiapkan agar generasi mendatang matang dan siap dibekali ilmu pengetahuan serta ketrampilan dan kemampuan jiwa maupun jasmani untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab pendidikan formal yang berhasil dicapai orang tua. Sedang yang dimaksud dengan tingkat pendidikan orang tua dalam penelitian ini artinya adalah jenjang pendidikan yang telah diselesaikan oleh orang tua yang dibuktikan dengan adanya ijazah yang paling akhir diperoleh misalnya: lulus SD, SMP, SLTA (SMU), Sarjana Muda atau Sarjana. 

Pada umumnya tingkat pendidikan menentukan jenis pekerjaan atau jabatan seseorang. Menurut Syah (1995:10) pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan. Keluarga yang orang tuanya tidak berpendidikan, memiliki informasi dan pengertian tentang segala hal serba terbatas, sehingga perkembangan anak-anaknya dihambat oleh keterbatasan itu. 

Tingkat pendidikan formal yang dicapai membawa pengaruh yang luas pada kehidupan seseorang yaitu bukan hanya berpengaruh pada tingkat penguasaan pengetahuan tetapi berpengaruh pada jenjang pekerjaan formal, penghasilan, kekayaan, dan status sosial dalam masyarakat. 

Jenis Pekerjaan Orang Tua 

Menurut Biro Pengembangan Sosial Budaya pada halaman 12, pekerjaan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: 
  1. Pekerjaan Pokok. Pekerjaan pokok merupakan jenis pekerjaan yang dimiliki oleh seseorang sebagai sumber ukuran dari penghasilannya, yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sifat pekerjaan ini adalah tetap, apabila penghasilan dari pekerjaan pokok ini tidak atau belum mencukupi untuk keperluan hidupnya, maka perlu diusahakan adanya penghasilan lain di luar penghasilan pokok. 
  2. Pekerjaan sampingan atau tambahan. Pekerjaan sampingan atau tambahan adalah pekerjaan yang dimiliki atau dilakukan oleh seseorang sebagai pekerjaan tambahan untuk memperoleh penghasilan tambahan guna memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Sifat pekerjaan sambilan ini adalah melengkapi kebutuhan pokok. 

Pendapatan Orang Tua 

Pendapatan adalah segala bentuk balas karya yang diperoleh sebagai imbalan atau balas jasa atas sumbangan seseorang terhadap proses produksi (T., Gilarso, 1991:63). Pendapatan keluarga dapat bersumber pada usaha sendiri, bekerja pada orang lain, dan hasil dari miliknya sendiri. Pengertian pendapatan sangat erat hubungannya dengan penghasilan bahkan banyak orang menyamakan kedua pengertian tersebut. 

Pendapatan yang diterima oleh suatu keluarga dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan. Bagian terbesar dari pendapatan keluarga atau uang masuk itu dibelanjakan lagi guna membeli sesuatu yang dipergunakan untuk hidup (konsumsi). Konsumsi disini bukan hanya persoalan makan saja tetapi mencakup seluruh pemakaian barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup, contohnya rekreasi dan pendidikan. Besarnya jumlah pengeluaran keluarga menurut Drs T. Gilarso tergantung dari berbagai hal antara lain: 
  1. Besarnya jumlah penghasilan yang masuk 

  2. Besarnya keluarga 

  3. Tingkat harga kebutuhan hidup 

  4. Tingkat pendidikan keluarga 

  5. Lingkungan sosial ekonomi keluarga itu 

  6. Kebijaksanaan dalam mengelola dan mengendalikan keuangan keluarga


Dalam kaitannya dengan pendidikan, keadaan keluarga tentulah 
mempunyai peranan terhadap perkembangan anak-anak. Dengan adanya kondisi ekonomi keluarga yang cukup maka anak-anaknya akan mendapat kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan bermacam-macam kecakapannya. Ia akan lebih banyak memperoleh kesempatan untuk terus sekolah tanpa harus menemui kesulitan dalam hal biaya dan fasilitas-fasilitas pendukungnya. Kesempatan ini tidak akan diperoleh anak-anak dari keluarga yang tidak mampu karena anak-anak tersebut akan menghadapi problem-problem finansial sehingga mereka tidak mempunyai kesempatan untuk melanjutkan sekolah. 

Pekerjaan Yang Diharapkan 

Pekerjaan yaitu kegiatan pokok yang ditekuni seseorang setiap harinya. Menurut Franz Von Magnis (Anoraga, 1992:11) pekerjaan adalah kegiatan yang direncanakan, jadi pekerjaan itu memerlukan pemikiran khusus dan tidak dapat dijalankan siapapun. Menurut Hegel (Anoraga, 1992:12) pekerjaan adalah kesadaran manusia. Pekerjaan memungkinkan orang dapat menyatakan diri secara obyektif ke dunia ini, sehingga ia dan orang lain dapat memandang dan memahami keberadaan dirinya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996:67) pekerjaan merupakan pencarian, apa yang dijadikan pokok penghidupan, sesuatu yang dilakukan untuk mendapatkan nafkah. 

Jadi pekerjaan adalah usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan diri atau kebutuhan umum, maka dapat dikatakan bahwa orang bekerja itu untuk mempertahankan eksistensi diri sendiri dan keluarga. Dengan pekerjaan tersebut orang secara tidak langsung akan memperbaiki kondisi di lingkungan dan kehidupannya. 

Jika seseorang merasa tidak puas akan hasil dari pekerjaan yang digeluti maka akan menimbulkan rasa tidak suka akan pekerjaan tersebut dan sikap tersebut bertentangan dengan pekerjaan yang dilakukan dan mengakibatkan seseorang untuk sulit mendapatkan pekerjaan baru.

Hal ini berarti bahwa seseorang yang menginginkan pekerjaan tertentu, maka orang itu akan berusaha mencari kesempatan untuk selalu melihat dan mendengarkan segala sesuatunya tentang pekerjaan tersebut serta berusaha untuk mendapatkan pekerjaan tersebut. Orang yang bekerja pada lajur produksi atau melakukan pekerjaan yang tidak menyenangkan dan pekerjaan tangan yang sulit, biasanya tidak termotivasi oleh pekerjaan tersebut (Uno, 2007:40). Setiap pekerjaan yang berbeda membutuhkan persyaratan keterampilan, identitas tugas, otonomi dan tipe-tipe penilaian yang berbeda pula. Perbedaan karakteristik yang melekat pada pekerjaan itu membutuhkan pengorganisasian dan penempatan orang secara tepat sesuai dengan kesiapan individu (Sujak, 1990:250).


Hal ini berhubungan dengan peranan mahasiswa sebagai tenaga kerja tingkat tinggi dimasa depan adalah harapan untuk bekerja setelah lulus dari perguruan tinggi. Kebanyakan mahasiswa memang ingin bekerja secara tetap sesuai dengan bidang studi yang mereka pelajari di perguruan tinggi. Tampak jelas bahwa studi di pendidikan tinggi memang dimaksudkan sebagai persiapan untuk mendapatkan pekerjaan yang pantas di masyarakat kelak. Juga tampak adanya kecenderungan sejumlah mahasiswa mengharapkan bekerja pada sektor tertentu. Harapan untuk bekerja pada sektor tertentu semacam itu umumnya mempunyai hubungan dengan karakteristik atau ciri- ciri mahasiswa, misalnya: umur, asal-usul etnis orang tua, atau tempat tinggal mahasiswa tersebut, dalam hal ini desa dan kota (Irmawati, 2008). 
Hipotesa

1. Hipotesis Pengujian Variabel X1 terhadap Y (t-1)
Ho : Minat tidak berpengaruh signifikan terhadap pemilihan Program Studi International Marketing.
Ha : Minat berpengaruh signifikan terhadap pemilihan Program Studi International Marketing. 

2. Hipotesis Pengujian Variabel X2 terhadap Y (t-2)
Ho : Status sosial ekonomi orangtua tidak berpengaruh signifikan terhadap pemilihan Program Studi International Marketing.
Ha : Status sosial ekonomi orangtua berpengaruh signifikan terhadap pemilihan Program Studi International Marketing.

3. Hipotesis Pengujian Variabel X3 terhadap Y (t-3)
Ho : Pekerjaan yang diharapkan tidak berpengaruh signifikan terhadap pemilihan Program Studi International Marketing.
Ha : Pekerjaan yang diharapkan berpengaruh signifikan terhadap pemilihan Program Studi International Marketing.

4. Hipotesis Pengujian Variabel X4 terhadap Y (t-4)
Ho : Lingkungan sekitar tidak berpengaruh signifikan terhadap pemilihan Program Studi International Marketing.
Ha : Lingkungan sekitar berpengaruh signifikan terhadap pemilihan Program Studi International Marketing.



Daftar Isi
  1. Pedoman Penulisan, Tugas Akhir, Program Diploma Tiga, AMIK BSI
  2. Pedoman Penulisan, Pedoman Teknis, Tugas Akhir, Mahasiswa Universitas Indonesia
  3. PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
  4. Contoh Skripsi Hukum Konsep Green Banking
  5. Pelaksanaan Pemberian Santunan, Korban Kecelakaan Lalu Lintas Jalan, PT. Jasa Raharja, Kantor Pelayananan Cabang Banten
  6. Sejarah Berdirinya PT. Jasa Raharja (Persero)
  7. METODE PENELITIAN
  8. HASIL ANALISIS DATA DAN INTERPRETASI
  9. Kesimpulan
  10. PENGARUH ELECTRONIC WORD OF MOUTH TERHADAP PURCHASE INTENTION MELALUI VARIABEL MEDIASI BRAND IMAGE PADA STUDI KASUS SMARTPHONE ASUS (ZENFONE)
  11. Analisis Harmoni dan Interpretasi Lagu "Corat-Coret" Karya Mochtar Embut
  12. Penataan dan penguatan organisasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
  13. Pengertian Global Positioning System (GPS) atau Navstar
  14. Ilmu Pengetahuan dan Penelitian
  15. Cara-Cara Memperoleh Ilmu Pengetahuan Sehingga Mendapat Sebuah Kesimpulan
  16. Cara Ilmiah dalam Memperoleh Pengetahuan
  17. Kriteria Metode Ilmiah
  18. The Value-Added of Development Communication “Kampanye KB Oleh BPMPKB Provinsi DKI Jakarta”
  19. Skripsi Hukum Pidana Bab I Pendahuluan
  20. Skripsi Musik, Bentuk Musik, Fokus Permasalahan, Rumusan Masalah, Manfaat Penelitian, Pengertian Analisa Musik, Unsur-unsur musik, Harmoni, Tempo
  21. Pengelolaan Website, Internet dan Dunia Kerja, Aplikasi Website dalam Public Relations, Keuntungan Aplikasi Website, Internet Sebagai Media Publisitas, Mengelola Website, Efektivitas Website
  22. Apa Mitos Di Balik Pembuatan Skripsi
  23. Skripsi Tentang Kepemimpinan Perempuan Bab I
  24. Karya Tulis Tentang Imuninasi, Sistem Imun Dalam Tubuh Manusia, Antigen, Antibodi, Imunisasi dan Vaksinasi, Vaksin Campak
  25. Motivasi, Pengabdian pada Profesi, Kewajiban Sosial, Kemandirian, Hubungan Sesama Profesi, Keyakinan pada Profesi, Kualitas auditor 
  26. Telaah Pustaka Pengaruh Faktor-Faktor Akuntabilitas Auditor dan Profesionalisme
  27. Analisis Eksternal, Analisis Internal, Bisnis Model Kanvas, SWOT, TOWS Matrix, Manajemen Strategi, Aspek Operasional, Aspek Pemasaran, Aspek Sumber Daya Manusia
  28. Metodologi Penelitian, Jenis Penelitian, Objek Penelitian
  29. Profil Bisnis, Gambaran Umum Perusahaan, Visi, Misi, Logo Perusahaan, Makna Logo Perusahaan
  30. Analisis Lingkungan Bisnis, Analisis Pestel, Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi, Analisis 5 Forces Porter
  31. Implementasi Strategi, Membuat Perencanaan Strategis, Melakukan Pembenahan Internal, Mengembangkan media promosi
  32. Kesimpulan dan Saran, analisis internal dan eksternal
  33. Contoh Daftar Isi Skripsi
  34. Skripsi Public Relations dengan Judul Pentingnya Public Relations Untuk Pengembangan Bisnis
  35. Skripsi Virtual Private (VTN), Analisis Jaringan Virtual Private Network Point To Point Protokol
  36. Konsumsi Nasional Menuju Proses Penggelembungan (Bubble) yang Mengkhawatirkan
  37. Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metode Penelitian
  38. Pengaruh Etika Kerja, Komitmen Organisasi, Kinerja Pegawai, Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah
  39. Pedoman Penulisan, Pembimbingan dan Ujian Skripsi Pelita Bangsa
  40. Latar Belakang, India Melirik Kearah Timur, Orientasi Hubungan Antar Negara Kawasan Asia, Look East Policy (LEP)
  41. Contoh Tesis, Rumusan Masalah, Signifikansi Penelitian, kerjasama Mekong, Ganga Cooperation Initiative
  42. Era Kolonial Inggris, Pasca Kemerdekaan, Pasca Perang Dingin
  43. Penggunaan Media Inovasi Intraoral Camera, Teknologi Kedokteran Gigi, Tinjauannya Berdasarkan Perpektif Islam
  44. Uni Eropa dan Kebijakan Perfilman, Implementasi Kebijakan Perfilman Uni Eropa: Pembiayaan, Manajemen dan Regulasi
  45. Lahirnya Kebijakan Perfilman Eropa, Perdagangan Global, WTO dan Perfilman Eropa, Perkembangan Terkini Kebijakan Perfilman Eropa
  46. Pembiayaan untuk Perfilman, Bantuan Film Referensi, Bantuan Film Panjang, Bantuan Film Panjang, TV Broadcast Restrictions
  47. PERSAINGAN, KERJASAMA DAN REARSI NEGARA DALAM LINGKUP KEBIJAKAN PERFILMAN EROPA
  48. Kebijakan Film Uni Eropa berkembang antara kreativitas dan pasar, inheren terjepit antara seni dan perdagangan.
  49. Daftar Bacaan, Kebijakan Film Uni Eropa berkembang antara kreativitas dan pasar
  50. Pemicu Munculnya Reformasi Tahun 1998 
  51. Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Metodologi Penelitian, Waktu dan Tempat Penelitian, Jenis Penelitian, Teknik Pengumpulan Data
  52. Landasan Teori, Teori Partai Politik
  53. Teori Partisipasi Politik
  54. Sejarah Ringkas Kelahiran PDI Perjuangan
  55. Kondisi politik PDI di bawah kekuasaan Orde Baru
  56. Visi dan Misi PDI Perjuangan
  57. Pengertian Public Area Section, Tugas dan Tanggung Jawab Public Area Attendant
  58. Persiapan Kerja Seorang Public Area, Standar penampilan, Standar perilaku dasar, Sikap Dasar, Syarat Khusus
  59. Analisis Literatur, Sejarah Asuransi di Dunia, Sejarah Asuransi di Indonesia, Tinjauan Umum Asuransi, Pengertian Asuransi, Jenis-Jenis Asuransi
  60. Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Price Earning Ratio Terhadap Nilai Perusahaan
  61. Kopi adalah salah satu minuman yang disukai dan banyak dikonsumsi di dunia
  62. Pengertian Kepailitan | Subjec dan Objek Kepailitan | Pihak Pemohon Pailit | Debitor pailit | Persyaratan Debitor dinyatakan Pailit | Perdamaian dalam PKPU
  63. Persyaratan Profesional Auditor | Tanggung Jawab Terhadap Profesi | Definisi Indepedensi Akuntan Publik
  64. Consumer Behaviour | Consumer Attitude | Analisis Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Komputer Merek Acer
  65. Teknologi Internet Mempengaruhi Perkembangan Ekonomi | Pengaruh Orientasi Belanja Online | Pencarian Informasi Online
  66. Bahan PKL untuk Materi Perhotelan
  67. Skripsi Tentang Pangan, Tata Boga, Pengembangan Bisnis
  68. Protein, Masalah pada Protein Hewani, Berapa Banyak Protein, Keuntungan Protein Nabati, Komplementasi Protein
  69. Mutu Keberhasilan, Indikator Kebersihan Restroom, Definisi Kajian Hotel, Departemen-Departemen Yang Ada di Hotel
  70. Industri pariwisata di Indonesia sudah berkembang cukup pesat
  71. PENGARUH PENGAWET ALAMI DAN BUATAN PADA JAGUNG TERHADAP KESEHATAN TUBUH MANUSIA
  72. Cempedak sebagai Bahan Pangan Yang Multi Manfaat
  73. Fasilitas Hotel JW Marriott Jakarta
  74. Sejarah Singkat Hotel JW Marriott Jakarta, Struktur Organisasi Tata Graha di Hottel JW Marriott Jakarta
  75. Nama Alat Dan Obat Pembersih Serta Kegunaannya Untuk Hotel, Rumah Sakit 
  76. Cara Pengukuran Status Gizi yang paling sering digunakan adalah antropometri gizi
  77. Pengertian Maksud Tujuan dan Metode Penelitian | Jenis-Jenis Penelitian | Historis, Survey, Ex Post Factor, Eksperimen, Evaluasi, Pengembangan, Tindakan
  78. Penelitian Menurut Tempat, Lapangan, Kepustakaan, Laboratorium, Keilmiahan, Penelitian Pertanian, Penelitian Ekonomi, Fokus penelitian
  79. Fasilitas Yang Tersedia di Hotel Harris Untuk Meningkatkan Kepuasan Konsumennya
  80. Tugas dan Tanggung Jawab Tata Graha Departemen, Seksi-Seksi Pada Bagian Tata Graha, Seksi Linen dan pakaian seragam kerja (Linen dan Uniform section)
  81. Analisis SWOT, Strategi SO (Strenght and Opportunity), Strategi WO (Weakness and Opportunity), Strategi ST (Strength and Threat), Strategi WT (Weakness and Threat)
  82. Marketing Management, Marketing Mix, Distribution Channel, Segmented Marketing, Consumer Behaviour, Consumer Satisfaction, Customer Loyalty
  83. Pengertian Prosedur, Vendor, Piutang Usaha, Utang Usaha, Jenis-jenis Hutang, Pengendalian Internal Hutang Usaha, Tujuan Pemeriksaan Atas Hutang Usaha
  84. Gambaran Umum Perusahaan Kimia Farma, Arti Logo Kimia Farma, Struktur Organisasi PT Kimia Farma (Persero) Tbk.
  85. Bisnis Utama Perusahaan dan Perkembangan Permintaan Konsumen
  86. Kerangka Konsep, Tradisi Penelitian, Perilaku, Landasan Teori, Komunikasi Massa, Komunikasi Konvensional, Intensitas Iklan, Brand Awareness
  87. Prosedur Pembuatan Film After Marriage
  88. Pengaruh Intensitas Iklan Netflix di Youtube, Harga dan Brand Awareness Terhadap Keputusan Berlangganan di Kota Jakarta
  89. Destinasi Wisata Kota Ternate Maluku Utara
  90. Strategi Pemasaran Sosial Pada Program CSR Vaksin Covid-19
  91. Strategi Pencapaian, Pembuatan Aplikasi Pembangunan Kawasan Pedesaan
  92. Green Banking Penunjang Pembangunan berkelanjutan yang berkaitan dengan lingkungan hidup bertujuan untuk Kelangsungan Perekonomian