Pengaruh Intensitas Iklan Netflix di Youtube, Harga dan Brand Awareness Terhadap Keputusan Berlangganan di Kota Jakarta
Perkembangan Teknologi Meningkat Setiap Tahunnya
Perkembangan media teknologi yang semakin berkembang dari tahun ke tahun sangat mempengaruhi kehidupan sehari-hari dalam masyarakat terutama dalam melaksanakan aktivitas. Terlebih lagi dalam perkembangan teknologi handphone, computer, laptop dan bahkan notebook. Hal-hal lain yang disebutkan diatas sangat berkaitan dengan masyarakat, karena setiap orang sangat bergantung kepada teknologi dan bahkan menjadikan teknologi tersebut sebagai kebutuhan (Lubis, 2016).
Perkembangan teknologi tersebut awalnya diciptakan guna mempermudah manusia dalam melakukan berbagai aktivitas. Dalam aktivitas sehari-hari manusi saling terhubung dengan adanya teknologi yang mempermudah dalam berkomunikasi. Ditinjau dari sejarah masyarakat, penggunaan media komunikasi oleh manusia untuk mengatasi batas jarak antara yang satu dengan yang lainnya. Hal ini tidak mungkin dapat dicapai dengan hanya jarak interaksi yang normal yang biasa saling berhadapan. Maka dari itu dalam perkembangan teknologi, perilaku manusia juga berkaitan dalam interaksi dengan menggunakan teknologi (Sakti dan Yulianto, 2018).
Perkembangan media turut ambil bagian dalam penyebaran informasi.
Terlebih dalam beriklan. Media online atau internet menjadi salah satu sarana yang mainstream pada saat ini digunakan sebagai sarana untuk beriklan dengan tujuan untuk mempromosikan sebuah produk. Dengan adanya media online dapat mempermudah suatu perusahaan untuk mempromosikan
produknya secara luas dan mudah diakses oleh semua kalangan masyarakat baik menggunakan koputer maupun menggunakan telepon genggam mereka. Dengan menggunakan media online perusahaan dapat beriklan dengan menentukan target pasar yang luas (Sakti dan Yulianto, 2018).
Iklan merupakan salah satu dari berbagai jenis promosi yang paling umum digunakan oleh sebuah perusahaan atau brand untuk memberikan informasi terkait produk kepada khalayak dan konsumennya. Dalam periklanan, media online dijadikan salah satu pilihan untuk beriklan dengan cepat dan harga yang murah. Selain itu, jumlah pengguna internet yang sangat tinggi saat ini juga menjadi pertimbangan sebuah perusahaan untuk mengiklankan produknya (Morissan, 2010).
Menurut Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (KOMINFO) berdasarkan dari artikel yang dimuat oleh Kompas.com pada awal tahun 2019 yang ada di website kominfo, jumlah pengguna internet yang ada di Indonesia akan mengalami peningkatan yang cukup pesat dan Indonesia mendapatkan peringkat 6 di dunia dalam peningkatan jumlah pengguna internet. Hal ini dapat dilihat dari jumlah pengguna internet dari tahun ke tahun yang terus meningkat.
Sumber data : www.kominfo.go.id
Dengan adanya peningkatan jumlah user atau pengguna internet, produsen akan mulai meminati penggunaan layanan internet sebagai media untuk beriklan produk mereka. Iklan yang menggunakan media internet disebut dengan iklan online. Iklan online tersebut memiliki berbagai format seperti, banner, skyscraper, Pop-up, pop-behind, minisite, superstitial, dan widgets (Moriarty, 2011:352).
Pada saat ini hamper semua website dapat ditemukan iklan online, mulai dari blogspot, website berita, hingga situs jejaring social seperti Facebook, Twitter, Instagram, Youtube dan sebagainya yang menjadi media yang banyak digunakan dalam beriklan dengan tujuan untuk mempromosikan produk mereka. Namun kini media yang paling sering digunakan untuk beriklan ialah situs Youtube.
Youtube merupakan sebuah situs web video sharing (berbagi video) populer yang dimana para user (pengguna) dapat memuat, menonton dan berbagi vidioo secara gratis. Umumnya macam-macam video yang ada diyoutube adalah video clip, film, tayangan televise serta berbagai macam video buatan yang dibuat oleh penggunanya sendiri. Media social Youtube sangat digemari oleh masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Baik untuk sekedar melihat video ataupun mengunggah vidio kedalam Youtube. Selain itu Youtube juga memiliki berbagai macam manfaat, diantaranya untuk melihat vidio music terbaru, mencari film, melihat tayangan ulang sebuah berita atau juga sebagai pusat informasi dan lain sebagainya (Sakti dan Yulianto, 2018).
Sumber : www.websindo.com
Youtube juga merupakan situs vidio online yang paling sering dikunjungi oleh pengguna internet di seluruh dunia bahkan hingga di Indonesia baik menggunakan computer bahkan smartphone mereka. Hal ini yang membuat Youtube menempati posisi kedua pada “Top Sites” setelah Google pada Alexa Rank dalam kategori global. Hal ini menjadi alasan oleh para perusahaan maupun produsen terkait untuk mengiklankan produk yang mereka tawarkan kepada masyarakat.
Iklan-iklan yang ada di Youtube termasuk kedalam golongan online advertising atau bisa disebut juga dengan iklan online. Yang sifatnya hanya bisa diakses pada saat surfing atau menjelajah didunia digital (internet). Jumlah iklan yang telah di upload di Youtube hingga pada saat ini sudah sangat banyak. Makadari itu tayangan iklan yang ditampilkan di Youtube bersifat random atau teracak. Jadi pada saat mengakses sebuah vidio yang ada di Youtube pasti akan muncul sebuah iklan Pop-up. Iklan yang muncul bisa berupa banner, vidio, gambar¸iklan terawang dan sebagainya.
Salah satu perusahaan yang sering beriklan melalui situs YouTube adalah Netflix. Netflix adalah salah satu penyedia layanan media streaming digital, berkantor pusat di Los Gatos, California. Didirikan pada tahun 1997 oleh Reed Hasting sand Marc Randolph di Scotts Valley, California. Bisnis utama dari perusahaan ini adalah layanan berlangganan streaming, yang mana ditawarkan secara online dengan beberapa program film dan televisi, termasuk beberapa program yang dibuat oleh Netflix sendiri.
Model bisnis awal Netflix adalah penjualan DVD dan rental melalui pengiriman. Satu tahun setelah berdiri, Netflix fokus kepada penyewaan DVD dari pada penjualan DVD, sehingga bisnis usaha penjualan DVD ditinggalkan. Pada tahun 2007, Netflix memperluas bisnisnya dengan menggunakan media streaming namun tetap mempertahankan layanan penyewaan DVD dan Blu-ray. Perusahaan ini memperluas usahanya secara internasional, dengan layanan streaming tersedia di Kanada pada tahun 2010 dan terus berkembang layanan tersebut sejak saat itu. Sejak Januari 2016, layanan Netflix telah beroperasi lebih dari 190 negara, layanan ini tersedia secara bebas di Internet kecuali daratan China, Suriah, Republik Krimea, dan Indonesia.
Netflix memasuki industri produksi-konten pada tahun 2012, dengan debut series pertama mereka Lilyhammer. Netflix telah memperluas produksi film dan serial televisi sejak saat itu secara besar-besaran, dengan menawarkan konten "Netflix Original" melalui perpustakaan digital milik mereka baik di layanan televisi maupun film. Netflix telah merilis lebih dari 126 "Original Series" atau film di tahun 2016, lebih dari keseluruhan jaringan kabel atau layanan channel.
Sejak Juli 2018, Netflix memiliki lebih dari 130 juta total pelanggan secara internasional, termasuk 57.38 juta di Amerika Serikat sendiri. Upaya mereka adalah untuk memproduksi konten baru, mengamankan hak untuk konten tambahan, dan perbedaan melalui 190 negara telah mengakibatkan perusahaan untuk mengajukan miliaran utang jangka panjang: $21.9 milyar per September 2017, naik dari $16.8 miliar dari tahun sebelumnya, meskipun hanya $ 6,5 milyar dari ini adalah hutang jangka panjang; sisanya adalah kewajiban jangka panjang.
Pelanggan streaming Netflix Indonesia menunjukkan tren pertumbuhan yang pesat dari tahun ke tahun. Pada 2017, total pelanggan streaming Netflix Indonesia mencapai 95 ribu pelanggan. Pada 2018, pelanggan Netflix Indonesia tumbuh 2,5 kali lipat menjadi 237,3 ribu pelanggan.
Pada 2019, jumlah pelanggan Netflix di Indonesia diperkirakan mencapai 482 ribu atau meningkat dua kali lipat dibandingkan 2018. Tahun 2020, jumlah pelanggan Netflix diprediksi mencapai 907 ribu pelanggan atau melejit 88,35% dibandingkan dengan 2019. Data jumlah pelanggan tersebut mengacu pada pelanggan streaming dan akun pelanggan yang dapat ditagih secara individu, bukan total pemirsa Netflix yang jumlahnya lebih besar.
Menurut Suciningtyas (2012:2) kesadaran akan merek (Brand awareness) adalah konsumen memiliki kemampuan dalam mengidentifikasi sebuah merek pada situasi dan kondisi yang berbeda, dapat dilakukan dengan cara pengenalan merek dan pengingatan kembali terhadap sebuah merek. Ditingkatkan dan diciptakan kesadaran akan merek dengan cara meningkatkan interaksi merek dalam menciptakan keakraban melalui paparan yang secara berulang-ulang. Sehingga konsumen dapat mengenal sebuah merek dengan baik. Terbentuknya kesadaran akan merek dalam benak masyarakat menjadikan sebuah produk yang diciptakan pihak produsen memiliki citra merek (Brand Image) terhadap nama perusahan yang menaungi sebuah produk.
Pengertian dari citra merek (Brand Image) menurut Mustikarillah (2011) adalah cara sebuah merek yang diciptakan oleh pihak produsen mempengaruhi para konsumen akan produknya atau langsung ke pihak perusahaannya. Terciptanya citra merek (Brand Image) yang positif mengakibatkan pengenalan sebuah merek ke pasaran atau konsumen menjadi semakin besar dan baik. Kondisi ini dapat dinyatakan pihak produsen mampu menciptakan sebuah produk yang diterima di masyarakat. Ketika kondisi ini terjadi diakibatkan pihak produsen dalam membuat dan mengembangkan produknya dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan dengan para pesaing perusahan provider yang mengeluarkan produk yang sama. Ketika kesadaran merek (Brand Awareness) dan citra merek (Brand Image) dapat diciptakan dengan keadaan yang baik dan stabil, dikarenakan adanya media yang memberikan akses untuk komunikasi antara pihak produsen atau perusahaan terhadap pihak konsumen atau target pasar yang ditentukan sebelumnya oleh pihak perusahaan.
Pembahasan masalah
Agar penelitian ini mendapatkan hasil yang optimal, maka penelitian ini harus dilakukan dengan fokus dan mendalam, maka penulis memandang permasalahan penelitian yang diangkat perlu dibatasi variabelnya. Oleh karena itu, penulis membatasi hanya berkaitan dengan “Pengaruh intensitas iklan Netflix di youtube dan brand awareness.Rumusan Masalah
1. Apakah terdapat pengaruh intensitas iklan Netflix di youtube terhadap minat berlangganan?2. Apakah terdapat pengaruh harga Netflix di youtube terhadap minat berlangganan?
3. Apakah terdapat pengaruh brand awareness terhadap minat berlangganan Netflix?
4. Apakah terdapat pengaruh intensitas iklan Netflix di youtube, harga dan brand awareness terhadap minat berlangganan?
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui Apakah terdapat pengaruh intensitas iklan Netflix di youtube terhadap minat berlangganan.2. Untuk mengetahui Apakah terdapat pengaruh harga Netflix di youtube terhadap minat berlangganan.
3. Untuk mengetahui Apakah terdapat brand awareness terhadap minat berlangganan Netflix.
4. Untuk mengetahui Apakah terdapat pengaruh intensitas iklan Netflix di youtube, harga dan brand awareness terhadap minat berlangganan.
Manfaat Penelitian
Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis ini berlatar dari tujuan penelitian verifikatif, untuk mengecek teori yang sudah ada. Apakah akan memperkuat atau menggugurkan teori tersebut. Manfaat teoritis ini muncul berlatarkan ketidak puasan atau keraguan terhadap teori yang sudah ada sehingga dilakukan penyelidikan kembali secara empiris.
Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak-pihak yang membutuhkan dan membuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan tema penelitian ini.
Pembahasan Selanjutnya Kerangka Konsep Penelitian