Contoh Tesis, Rumusan Masalah, Signifikansi Penelitian, kerjasama Mekong, Ganga Cooperation Initiative
Kerjasama Mekong – Ganga Cooperation Initiative (MGCI)
Rumusan Masalah
Dengan mempertimbangkan keputusan India untuk terus mempertahankan dan memperpanjang periode kerjasama MGCI, maka pertanyaan yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, mengapa India membentuk Kerjasama Mekong – Ganga Cooperation Initiative (MGCI)?
Sementara rentang periode penelitian dibatasi dari tahun 2000, yang merupakan tahun peluncuran kerjasama MGCI, hingga tahun 2013, yang merupakan akhir rentang periode kedua dari implementasi Hanoi Plan of Action (HPA) sebagai panduan kerja dari MGCI.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kepentingan apa yang ingin dicapai oleh India melalui dalam kerjasama yang dijalin dengan CLMV dalam kerangka MGCI, mengingat kapasitas ekonomi CLMV yang masih di bawah rata-rata kemampuan negara anggota ASEAN lainnya, serta rentannya kawasan ini terhadap pergesekan politik akibat konstelasi politik internasional yang berkaitan di dalamnya.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan agar dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
- Memberikan sumbangsih pemikiran bagi pihak mana saja yang melakukan penelitian terkait dengan kerjasama dan kepentingan India di kawasan ASEAN dan sub-ASEAN, yaitu CLMV di Mekong.
- Memberikan tambahan informasi maupun referensi bagi pengamat kawasan Asia, terutama pengkaji isu mengenai kerjasama regional ataupun multilateral.
- Sebagai literatur pendukung bagi kalangan mahasiswa maupun dosen ilmu Hubungan Internasional yang meneliti dan mengkaji kasus serupa.
Signifikansi Penelitian
- Melihat bentuk kerjasama MGCI yang memiliki keterkaitan langsung dengan kawasan ASEAN, maka penting bagi Indonesia juga founder countries ASEAN lain untuk dapat memantau secara seksama pergerakan kerjasama ini agar tidak mengganggu terlebih menghambat kerjasama lain yang lebih besar yaitu ASEAN - India.
- Secara khusus Indonesia selaku founder country ASEAN harus dapat mewaspadai perkembangan kerjasama MGCI, yang oleh banyak pihak dinilai juga memiliki tendensi kepentingan politis yang cukup tinggi terkait dengan klaim terhadap Laut Cina Selatan (LCS) yang juga melibatkan anggota ASEAN. Indonesia harus mewaspadai kecenderungan manuver India terkait LCS yang memanfaatkan kerjasama dengan CLMV, agar tidak menimbulkan perselisihan terlebih konflik terbuka dengan Cina yang melibatkan ASEAN.
- Dengan pola kerjasama yang lebih longgar, dapat dikatakan bahwa terbuka kemungkinan bagi partisipan lain untuk terlibat di dalamnya. Dengan kata lain, Indonesia memiliki peluang untuk memanfaatkan keberadaan India, mengingat India merupakan salah satu kekuatan yang sedang berkembang dengan baik, secara ekonomi dan politik.
Tinjauan Pustaka
Evolusi Look East Policy Dalam Politik Luar Negeri India
LEP secara formal diluncurkan oleh pemerintahan PM Narashima Rao, sejak 1992. Namun LEP baru secara resmi disebutkan untuk pertama kali dalam dokumen tertulis yaitu pada Annual Report of the Ministry of External Affairs 1995-1996,18 dan pada laman resmi kedutaan India. Dikatakan bahwa LEP merupakan bentuk kebijakan luar negeri India yang akan terus dikembangkan dewasa ini untuk kepentingan, terutama pada sektor ekonomi India.
Kebijakan ini mengalami dua tahapan evolusi yang berbeda. Pada pelucuran pertama, LEP kebijakan yang dikembangkan dengan fokus utama untuk merevitalisasi hubungan antara India dengan wilayah Asia Tenggara yang sempat mengalami keterpurukan pada masa Perang Dingin. Sementara tahapan kedua pada dekade 2000an, LEP menitikberatkan pada upaya memperdalam hubungan kerjasama multidimensional baik secara ekonomi, politik, dan keamanan.
Dalam sumber lain dikatakan bahwa LEP merupakan pendekatan bersahabat ke wilayah Asia Tenggara dan Timur, yang berevolusi dalam rentang waktu sekitar sembilan abad.21 Jauh sebelum LEP era 1990an dikenal luas, India telah membangun hubungan yang cukup aktif dengan Asia Tenggara. Pada masa ini, LEP tidak dicetuskan secara formal atau dengan kata lain tidak dikenal sebagai kebijakan bernama LEP. Pendekatan yang dilakukan India ke wilayah Timur tidak lebih hanya sebagai bagian dari kegiatan hubungan internasional India dalam kemasan kebudayaan dan misi perdagangan di wilayah Asia.
Haokip dalam tulisan berjudul India’s Look East Policy juga mengatakan bahwa dengan tujuan untuk membentuk integrasi ekonomi yang erat dan mendalam, LEP merupakan sebuah pendekatan yang dikembangkan dengan mempertimbangkan perubahan-perubahan dari persepsi dan ekspektasi India
dalam perubahan-perubahan yang terjadi secara internasional.