Gambaran cara ringkas, evolusi dari LEP, berdasarkan catatan Murni, akan tampak kurang lebih sebagai berikut:
Tahap I : Abad 10-12
Merupakan era diaspora kebudayaan India di wilayah Asia. Era ini dimulai sebagai bagian dari misi penyebaran kebudayaan dan misi perdagangan di wilayah Asia, LEP mengawali perjalanannya dengan pendekatan-pendekatan yang damai di bawah masa pemerintahan Rajendra Chola sejak sebelum abad 12. Pendekatan bersifat komersial ini berhasil mendekatkan hubungan India dengan wilayah Asia Tenggara, terutama dengan Kerajaan Melayu Sriwijaya di Indonesia.
Tahap II : Era Kolonial Inggris
Fase ini dipengaruhi oleh keberadaan pemerintah Kolonial Inggris di India, yang memanfaatkan posisi India untuk membangun benteng pertahanan di Hongkong, guna melindungi kepentingan kolonial yang hingga menjangkau kawasan Asia Timur.
Tahap III : Pasca Kemerdekaan
Tahapan ini sangat dipengaruhi oleh pandangan politik dari Perdana Menteri pertama India, Pandit Jawahalral Nehru, sejak 1947. Era Nehru cenderung bersifat Sosialistik, namun mengakui usaha perseorangan. Tidak ada ketegasan mengenai Barat atau Timur. Melalui Non Blok, Nehru memanfaatkan kedua blok untuk menggalang dana yang dibutuhkan dalam pembangunan India.25 Corak sosialistik India merupakan bentuk penolakan Nehru terhadap perbudakan dan penjajahan yang dilakukan pihak kolonial Inggris terhadap India selama ini. Secara umum politik Nehru berorientasi sikap anti kolonialisme dan anti imperialisme, yang menjamin kepemimpinan India di negara-negara dunia ketiga.
Nehru berusaha membentuk aliansi dengan mencari sekutu di wilayah Asia dan Afrika, dan Asia telah menjadi bagian yang penting bagi India.
Tahap IV : Pasca Perang Dingin
Tahun 1991 dikenal sebagai ‘tahun resmi’ dari lahirnya LEP kontemporer seperti yang banyak dipahami oleh berbagai kalangan. P.V Narashima Rao yang dipilih sebagai PM, kembali menggagas ide mengenai LEP sebagai garis besar panduan kebijakan dalam dan luar negeri India. Sejak 1991, India mulai aktif melibatkan diri dengan ASEAN, sebagai bagian dari perwujudan cita-cita yang terkandung dalam LEP, yang memandang bahwa geografi adalah sebuah peluang, dan integrasi adalah jalan efisien untuk mencapai kesatuan dan kekuatan ekonomi yang lebih baik. Pada fase ini, LEP lahir kembali sebagai bentuk keinginan India untuk meningkatkan hubungan dengan sesama negara Asia, serta menyeimbangkan kebijakan Look West-nya selama ini.
Dari gambaran rantai waktu diatas, LEP merupakan kebijakan yang berevolusi. Hal yang tidak berubah adalah orientasi dari perilaku politik ini, yang selalu berkiblat dan memandang Asia sebagai wilayah penting dan berpotensi tinggi terhadap upaya pencapaian kepentingan India. Ditambah lagi faktor kedekatan yang memberi kesan serumpun serta penting terhadap hubungan emosional antara India dengan negara Asia, terutama kawasan Mekong.
Mendukung pandangan ini, Amitendu Palit mengatakan bahwa LEP merupakan respon India terhadap perubahan geo-ekonomi seiring runtuhnya sistem bipolarisme pada masa Perang Dingin, serta motivasi bagi India untuk membangun hubungan yang semakin erat dengan seluruh wilayah Asia, dengan keyakinan akan munculnya keuntungan secara ekonomi, serta meningkatkan peluang dengan memanfaatkan globalisasi. Palit juga mengatakan bahwa hubungan dengan ASEAN telah membentuk kerjasama institusional yang diupayakan secara maksimal untuk kepetingan secara ekonomi.