Kriteria Metode Ilmiah

Kriteria Metode Ilmiah 

a. Berdasarkan Fakta

Informasi-informasi atau keterangan-keterangan yang akan diperoleh penelitian. baik yang akan dikumpulkan maupun dianalisis hendaknya berdasarkan fakta-fakta atau kenyataan kenyataan, bukan berdasarkan pemikiran-pemikiran sendiri atau dugaan-dugaan.

b. Bebas dari Prasangka

Penggunaan fakta atau data metode ilmiah hendaknya berdasarkan bukti yang lengkap dan objektif, bebas dari pertimbangan-pertimbangan subjektif. Oleh karena itu metode ilmiah ini harus bersifat bebas dari prasangka-prasangka atau dugaan-dugaan.

c. Menggunakan Prinsip Analisis

Fakta atau data yang diperoleh melalui penggunaan metode ilmiah tidak hanya apa adanya. Fakta serta kejadian-kejadian tersebut harus dicari sebab akibatnya atau alasan-alasannya dengan menggunakan prinsip analisis.

d. Menggunakan Hipotesis

Hipotesis atau dugaan (bukti) sementara diperlukan untuk memandu jalan pikiran ke arah tujuan yang ingin dicapai. Dengan hipotesis peneliti akan dipandu jalan pikirannya ke arah mana hasil penelitiannya akan dianalisis.

e. Menggunakan Ukuran Objektif

Pelaksanaan penelitian atau pengumpulan data harus menggunakan ukuran-ukuran yang objektif. Ukuran tidak boleh dinyatakan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan subjektif (pribadi).


Langkah-langkah Metode Ilmiah

Langkah umum metode ilmiah menurut Almack tersebut di atas dapat disederhanakan sebagai berikut:

a. Memilih dan/atau Mengidentifikasi Masalah

Memilih masalah penelitian memang tidak mudah, oleh sebab itu diperlukan pemikiran-pemikiran yang cermat. Untuk mempermudah pemilihan masalah, kita harus banyak membaca buku, baik yang mencakup teori maupun hasil-hasil penelitian lain. Pengalaman-pengalaman lapangan pun sangat membantu dalam pemilihan masalah penelitian.

b. Menetapkan Tujuan Penelitian

Setelah masalah dipilih (ditetapkan), selanjutnya tujuan penelitian dirumuskan. Tujuan penelitian pada hakikatnya adalah suatu pernyataan tentang informasi (data) apa yang akan digali melalui penelitian tersebut.

c. Studi Literatur

Untuk memperoleh dukungan teoretis terhadap masalah penelitian yang dipilih, maka peneliti perlu banyak membaca buku literatur, baik berupa buku teks (teori) maupun hasil penelitian orang lain, majalah, jurnal, dan sebagainya. Dari studi literatur atau sering juga orang menyebut tinjauan teoretis, akan mempermudah dalam merumuskan kerangka konsep penelitian.

d. Merumuskan Kerangka Konsep Penelitian

Agar memperoleh gambaran secara jelas ke arah mana penelitian itu berjalan, atau data apa yang dikumpulkan, perlu dirumuskan kerangka konsep penelitian. Kerangka konsep penelitian pada hakikatnya adalah suatu uraian dan visualisasi konsep-konsep serta variabel-variabel yang akan diukur (diteliti).
e. Merumuskan Hipotesis

Agar analisis penelitian itu terarah, maka perlu dirumuskan hipotesis terlebih dahulu. Hipotesis pada hakikatnya adalah dugaan sementara terhadap terjadinya hubungan variabel yang akan diteliti.

f. Merumuskan Metode Penelitian

Dalam merumuskan metode penelitian ini mencakup jenis dan metode penelitian yang akan digunakan, populasi, dan sampel penelitian, cara (metode) dan alat ukur (pengumpul data), serta rencana pengolahan dan analisis data.

g. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilaksanakan berdasarkan cara dan alat pengumpul data seperti diuraikan dalam blog ini juga.

h. Mengolah dan Menganalisis Data

Setelah data terkumpul maka tahap selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data Pengolahan dan analisis data dapat dilaksanakan secara manual atau dengan bantuan komputer.

i. Membual Laporan

Laporan penelitian pada dasarnya adalah penyajian data. Artinya dalam laporan hasil penelitian akan disajikan data hasil penelitian tersebut.

Dari langkah-langkah atau proses atau penelitian dapat diilustrasikan sebagai berikut: