Consumer Behaviour | Consumer Attitude | Analisis Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Komputer Merek Acer

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN KOMPUTER MEREK ACER (STUDI KASUS: MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI  UNIVERSITAS SUMATERA UTARA) 

PENDAHULUAN

Latar Belakang 

Dalam menyususun strategi pemasaran yang tepat, para pemasar perlu mengetahui tujuan perusahaan, dan selanjutnya akan menentukan beberapa segmentasi pasar. Segmentasi pasar ini dapat dilakukan menurut pasar konsumen, di mana pasar konsumen ini dapat diuraikan lagi menjadi tiga, yaitu: segmentasi pasar menurut demografi, segmentasi pasar berdasarkan geografi, dan segmentasi pasar berdasarkan perilaku beli konsumen.

Dari ketiga dasar segmentasi pasar di atas akan diteliti segmentasi pasar berdasarkan perilaku beli konsumen. Menurut Kotler (1991) perilaku konsumen di pengaruhi oleh empat faktor budaya, yaitu: budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Selanjutnya dari keempat faktor tersebut dapat dirinci menjadi beberapa subfaktor. Untuk faktor psikologis terdiri dari: motivasi, persepsi, belajar, kepercayaan dan sikap. 

Dari berbagai variabel tersebut di atas akan diteliti tentang sikap konsumen terhadap pembelian produk komputer merek Acer. Di mana menurut Fishbein dan Ajzen (dalam Engel et al., 1994), bahwa sebuah sikap menggambarkan kecenderungan (predispositions) yang dipelajari untuk menanggapi suatu obyek dalam cara menyukai atau tidak menyukai (favourable or unfavourable) secara konsisten.
Dalam penelitian ini sikap merupakan variabel yang mendapat perhatian untuk diteliti, karena sikap merupakan faktor yang tepat untuk meprediksikan/meramalkan perilaku konsumen dimasa yang akan datang (Basu Swasta DH, 1992). 

Jadi dengan mempelajari sikap konsumen diharapkan dapat menentukan apa yang akan dilakukan di masa yang akan datang terhadap produk komputer merek tertentu (Acer), berarti konsumen itu mau menerima atau merasa senang terhadap produk komputer, sehingga bila produk komputer tersebut ditawarkan kepada konsumen, kemungkinan besar akan dibeli oleh konsumen tersebut. 

Di samping itu juga perilaku konsumen dalam membeli produk komputer tidak hanya dipengaruhi oleh sikap seseorang, tetapi juga akan dipengaruhi oleh variabel norma subyektif, karena produk komputer merupakan produk yang mempunyai keterlibatan tinggi (high involment) dalam proses pengambilan keputusan beli. Jadi konsumen dalam hal ini perlu: mencari informasi, mengevaluasi alternative, memilih salah satu alternatif, kemudian membeli (Engel et el., 1994). Untuk mengenal kebutuhan dan keinginan konsumen pada pasar sasaran untuk produk komputer, perlu dilakukan penelitian mengenai perilaku konsumen. 

Dalam mempelajari perilaku konsumen banyak faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktor yang penting untuk mengetahui perilaku konsumen adalah dengan mempelajari faktor  psikologis dari konsumen, yaitu sikap konsumen, dengan demikian apabila sikap konsumen dapat didefenisikan dengan baik dan selanjutnya mengetahui minatnya maka perilaku konsumen akan dapat dipredikasi.
 
Perumusan Masalah 

Dari uraian di atas, maka masalah pokok dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 
  1. Apakah keyakinan konsumen berpengaruh secara signifikan pada sikap konsumen terhadap pembelian komputer merek Acer.
  2. Apakah evaluasi akibat dari keyakinan konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap sikap konsumen dalam pembelian produk komputer merek Acer.
  3. Apakah keyakinan dan evakuasi akibat berpengaruh secara signifikan terhadap sikap konsumen dalam pembelian komputer merek Acer.
  4. Apakah keyakinan normative dari konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap norma subyektif dalam pembelian komputer merek Acer.
  5. Apakah motivasi konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap norma subyektif dalam pembelian komputer merek Acer.
  6. Apakah motivasi dan keyakinan normatif dari konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap norma subyektif dalam pembelian komputer merek Acer.
  7. Apakah sikap berperilaku berpengaruh secara signifikan terhadap minat konsumen dalam pembelian komputer merek Acer.
  8. Apakah norma subyektif berpengaruh secara signifikan terhadap minat konsumen dalam pembelian komputer merek Acer.
  9. Sikap berperilaku (Ab) dan norma subyektif (SN) berpengaruh secara signifikan terhadap minat konsumen dalam pembelian komputer merek Acer.

Tujuan Penelitian 

Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah: 
  1. Untuk mengetahui apakah keyakinan konsumen berpengaruh secara signifikan pada sikap konsumen terhadap pembelian komputer merek Acer.
  2. Untuk mengetahui apakah evaluasi akibat dari keyakinan konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap sikap konsumen dalam pembelian produk komputer merek Acer.
  3. Untuk mengetahui apakah keyakinan normatif dari konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap sikap konsumen dalam pembelian komputer merek Acer.
  4. Untuk mengetahui apakah keyakinan normatif dari konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap norma subyektif dalam pembelian komputer merek Acer.
  5. Untuk mengetahui apakah motivasi konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap norma subyektif dalam pembelian komputer merek Acer.
  6. Untuk mengetahui apakah motivasi dan keyakinan normative dari konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap norma subyektif dalam pembelian komputer merek Acer.
  7. Untuk mengetahui apakah sikap berperilaku berpengaruh secara signifikan terhadap minat konsumen dalam pembelian komputer merek Acer.
  8. Untuk mengetahui apakah norma subyektif berpengaruh secara signifikan terhadap minat konsumen dalam pembelian komputer merek Acer.
  9. Untuk mengetahui apakah sikap berperilaku (Ab) dan norma subyektif (SN) berpengaruh secara signifikan terhadap minat konsumen dalam pembelian komputer merek Acer.

Manfaat Penelitian 

Dengan dicapainya tujuan penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 
  1. Dapat memberikan masukan bagi perusahaan penjual komputer merek Acer di Medan dalam rangka merumuskan dan mengembangkan strategi pemasaran, khususnya di bidang perilaku konsumen, yakni sikap konsumen.
  2. Dapat memberikan kontribusi bagi peneliti di bidang ilmu pemasaran dan dapat menambah pengalaman dalam mempraktekkan segala bentuk teori pemasaran, khususnya di bidang perilaku konsumen, yaitu teori sikap yang dikembangkan oleh I. Ajzen dan M. Fishbein.


TINJAUAN PUSTAKA

Pegertian Sikap 

Menururt Fishbein dan Ajzen (Engel, et al., 1992; 339) sikap adalah organisasi yang relatif menetap dari perasaan, keyakinan, dan kecenderungan  perilaku terhadap orang lain, kelompok, ide, ataupun objek tertentu. Dari pengertian ini ada tiga hal penting terkandung dalam sikap yang selanjutnya disebut komponen sikap yakni: aspek afeksi (perasaan), aspek kognitif (keyakinan), dan aspek konatif atau kecenderungan berperilaku (dalam bentuk nyata atau kecenderungan). 

Aspek afeksi dari sikap menyangkut masalah emosional subyektif seseorang terhadap obyek sikap. Secara umum perasaan ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki terhadap suatu obyek. Contohnya adalah evaluasi terhadap merek. Evaluasi terhadap merek tertentu menunjukkan atribut-atribut merek yang dapat dirasakan komponen, dapat diukur dari penelitian yang diberikan terhadap merek tersebut mulai dari yang paling jelek atau paling disukai sampai yang paling tidak disukai. 

Aspek kognitif, yakni komponen yang berkaitan dengan pengetahuan, opini-opini dan persepsi individu terhadap obyek. Keinginan ini diperoleh melalui pemrosesan informasi yang diterima atau melalui interaksi langsung dengan objek tersebut. Komponen kognitif dari sikap adalah keyakinan. Keyakinan komponen tentang merek adalah karakteristik (atribut) yang dianggap berasal atau memiliki merek tersebut. 

Aspek konatif adalah komponen yang menunjukkan kecenderunagn seseorang untuk berperilaku terhadap suatu sikap. Asumsi dasarnya adalah bahwa kepercayaan dan perasaan dipengaruhi perilaku. Artinya komponen ini menyatakan bahwa di dalam diri seseorang untuk melakukan perilaku. Kecenderungan konsumen untuk bertindak terhadap suatu obyek biasanya diukur dalam bentuk minatnya untuk melakukan pembelian. Komponen konatif dari sikap adalah kecenderungan bertindak. 

Istilah sikap berasal dari kata latin yang berarti “Posture” atau “posisi Phisik”. Pengertian umum bahwa sikap adalah posisi phisik dapat menunjukkan berbagai jenis tindakan, di mana seorang akan melaksanakannya. Tapi untuk saat ini, konsep sikap telah diperluas yaitu sikap mencerminkan posisi mental seseorang. Defenisi klasik yang menyatakan bahwa sikap adalah kecenderungan yang dipelajari untuk menaggapi suatu objek atau kelas obyek secara konsisten dengan cara menyukai atau tidak menyukai (Engel et al., 1994). 

Dari defenisi di atas, sikap mempunyai tiga ciri yang terutama yaitu: sikap dipelajari, sikap adalah konsisten, sikap adalah kecenderungan untuk menanggapi suatu obyek. Ciri sikap yang utama yaitu sikap dapat dipelajari, artinya seorang konsumen dalam menanggapi suatu obyek apakah dia menyukai atau tidak menyukai akan dipengaruhi oleh informasi dan pengalaman-pengalaman di masa lalu. Ciri yang kedua yaitu sikap adalah konsisten berarti seseorang konsumen akan berperilaku secara tetap dan bertahan lama terhadap suatu obyek yang sama. Berdasarkan alasan ini, maka sikap amat sukar berubah. Ciri kekonsistenan inilah yang membedakan konsep sikap dengan konsep lainnya seperti: sifat, motif dan kebiasaan (Ajzen dan Fishbein, dalam Engel et al., 1994). Selanjutnya ciri yang ketiga dari sikap adalah kecenderungan untuk menanggapi suatu obyek, berarti sikap mempunyai hubungan dengan perilaku seseorang (konsumen) yang sesungguhnya. Ini berarti apabila diketahui sikap konsumen terhadap suatu merek tertentu akan membantu para pemasar untuk mengetahui bagaimana konsumen akan bertindak pada merek itu di masa yang akan dating (Wilkie, 1990). Sebagai contoh: jika si A tidak mempunyai komputer merek Acer, maka pemasaran tidak akan mengharapkan si A untuk membeli komputer tersebut. Sedangkan kata obyek dalam defenisi di atas dapat diartikan secara luas, yaitu dapat berupa: issue (issues), tindakan (actions), perilaku (behavior), praktek (practices), pribadi (persons), atau kejadian (events). 

Dari uraian di atas, maka sikap tidak sama dengan perilaku, tetapi menunjukkan evaluasi penilaian baik atau buruk terhadap obyek sikap, dan sebagai suatu predisposisi atau kecenderungan sikap mempunyai ciri motivasi, sehingga dapat mendorong konsumen terhadap perilaku tertentu. Jadi komponen yang terpenting dari sikap adalah komponen affects (perasaan menyukai atau tidak menyukai; baik atau buruk dll). Oleh karena itu sikap tidak dapat diobservasi langsung, tetapi hanya dapat disimpulkan melalui kegiatan penelitian. 

Model Reasoned Action 

Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model yang dikemukakan oleh Fishbein dan Ajzen dalam sebuah artikel yakni Understanding Attitude and Predicting behavior dan teori mengenai belief, intention, and behavior (dalam Basu Swastha, 1992: 39-53). Menurut teori Reasoned Action bahwa perilaku seseorang sangat tergantung pada minat/niatnya (intention), sedangkan niat untuk berperilaku sangat tergantung pada sikap (attitude) dan norma subyektif atas perilaku. Pada sisi lain, keyakinan terhadap akibat perilaku dan evaluasi akibat akan menentukan sikap perilaku seseorang. Demikian pula, keyakinan normatif dan motivasi untuk mengikuti pendapat orang lain akan menentukan norma subyektifnya. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa minat untuk berperilaku dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal (lingkungan sosial). Faktor internal tercermin pada sikap seseorang dan faktor eksternal tercermin pada pengaruh orang lain (norma subyektif) terhadap perilaku keputusan yang diambil. 

Model sikap yang diperluas oleh Fishbein ini dapat dirumuskan dalam bentuk matematika sebagai berikut: 

Kerangka Konseptual 
Berdasarkan uraian teoritis, berikut ini dikemukakan suatu kerangka konseptual yang berfungsi sebagai penuntun, sekaligus mencerminkan alur berpikir dan merupakan dasar bagi perumusan hipotesis. 

Dari Gambar 1, terlihat bahwa perilaku dipengaruhi oleh minat berperilaku. Sedangkan minat berperilaku dipengaruhi oleh sikap (Ab) dan norma subyektif (SN). Selanjutnya sikap dipengaruhi oleh dua variabel: keyakinan penting yang dipegang konsumen (bi) dan evaluasi tentang akibat dari keyakinan penting (ei). Sedangkan variabel norma subyektif dipengaruhi oleh dua variabel juga yaitu: keyakinan normatif dan konsumen terhadap orang penting lain/referen (Nbj) dan motivasi konsumen  untuk menuruti pengaruh dari referen tadi (MCj).

Hipotesis 
Berdasarkan perumusan masalah dan kajian teoritis yang digunakan maka penulis dapat menduga bahwa: 
  1. Keyakinan konsumen berpengaruh secara signifikan pada sikap konsumen terhadap pembelian komputer merek Acer.
  2. Evaluasi akibat dari keyakinan konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap sikap konsumen dalam pembelian produk komputer merek Acer.
  3. Keyakinan dan evaluasi akibat berpengaruh secara signifikan terhadap sikap konsumen dalam pembelian komputer merek Acer.
  4. Keyakinan normatif dari konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap norma subyektif dalam pembelian komputer merek Acer.
  5. Motivasi konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap norma subyektif dalma pembelian komputer merek Acer.
  6. Motivasi dan keyakinan normatif dari konsumen berpengaruh secara signifikan teradap norma subyektif dalam pembelian komputer merek Acer.
  7. Sikap berperilaku berpengaruh secara signifikan terhadap minat konsumen dalam pembelian komputer merek Acer.
  8. Norma subyektif berpengaruh secara signifikan terhadap minat konsumen dalam pembelian komputer merek Acer.
  9. Sikap berperilaku (Ab) dan norma subyektif (SN) berpengaruh secara signifikan terhadap minat konsumen dalam pembelian komputer merek Acer.

METODE PENELITIAN

Identifikasi Variabel 

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, landasan teori dan hipotesis yang diajukan, maka variabel-variabel dalam penelitian ini adalah variabel keyakinan diri akan manfaat komputer merek Acer, evaluasi akan manfaat membeli komputer merek Acer, keyakinan akan pendapat orang lain, motivasi untuk mengikuti pendapat orang lain, sikap, norma subyektif, dan minat membeli komputer merek Acer. 

Defenisi Operasional 

Defenisi operasional dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 
  1. Keyakinan diri akan manfaat membeli komputer merek Acer adalah keyakinan yang diperoleh konsumen berkenaan akan manfaat dan konsukuensi yang diterima jika membeli komputer merek Acer. Indikator yang digunakan disini adalah yang menyangkut atribut-atribut yang dimiliki, seperti kualitas, harga, pelayanan, purnajual, garansi, reputasi/nama baik, dan kecanggihan.
  2. Evaluasi akan manfaat membeli komputer merek Acer adalah penilaian yang diberikan oleh konsumen terhadap tiap-tiap akibat. Indikator yang digunakan adalah kualitas, harga, pelayanan purnajual, garansi, reputasi/nama baik, dan kecanggihan.
  3. Keyakinan akan pendapat orang lain (keyakinan normatif) bahwa sebaiknya membeli komputer merek Acer adalah keyakinan yang dimiliki konsumen bahwa menurut orang lain (referen) sebaiknya memakai komputer merek Acer. Indikator kelompok referen adalah: orang tua, teman, saudara, tetangga, penjual, orang yang dihormati.
  4. Motivasi untuk mengikuti pendapat orang lain adalah kesedihan konsumen untuk mengikuti anjuran orang lain bahwa sebaiknya memakai komputer merek Acer. Indikatornya adalah: orang tua, teman, saudara, tetangga, penjual, orang yang dihormati.
  5. Sikap adalah komponen positif atau negatif terhadap objek yang terbentuk dari komponen keyakinan dan komponen evaluasi.
  6. Norma subyektif merupakan komponen yang berisikan keputusan seseorang terhadap obyek setelah orang tersebut mempertimbangkan pendapat orang lain yang mempengaruhi norma subyektif tentang perilaku tertentu.
  7. Minat membeli komputer merek Acer adalah kecenderungan konsumen untuk membeli komputer merek Acer. Adapun indikatornya adalah: a. Seseorang menjadi sangat berminat untuk membeli komputer merek Acer. b. Seseorang menjadi berminat untuk membeli komputer merek Acer. c. Seseorang menjadi agak berminat untuk membeli komputer merek Acer. d. Seseorang menjadi agak tidak berminat untuk membeli komputer merek Acer. e. Seseorang menjadi tidak berminat untuk membeli komputer merek Acer f. Seseorang menjadi sangat tidak berminat untuk membeli komputer merek Acer. 
Dalam proses pengolahan data, untuk menghitung masing-masing indikator, maka akan digunakan skala Thorstone, di mana menghitung  masing-masing indikator, dengan apa yang ingin  diketahui, kemudian responden diminta memberikan jawaban yang paling sesuai dengan pendapatnya baik yang bersifat positif atau negatif. Skala Thorstone biasanya menggunakan enam tingkatan jawaban yakni: 
  1. Sangat tidak setuju diberi skor -3
  2. Tidak setuju diberi skor -2
  3. Agak tidak setuju diberi skor -1
  4. Agak setuju diberi skor +1
  5. Setuju diberi skor +2
  6. Sangat setuju diberi skor +3
Dalam penelitian ini jawaban tidak berpendapat dengan skor nol ditiadakan untuk menghindari adanya kecenderungan memusat (Sutrisno Hadi, 1991). Skor responden dijumlahkan dan jumlah ini merupakan total skor, dan skor inilah yang akan ditafsirkan sebagai posisi responden dalam skala Thorstone. Dengan demikian untuk setiap jawaban mempunyai skor tertinggi +3 dan terendah     -3.
Skala Thorstone digunakan dengan pertimbangan (1) karena menggunakan interval sama dengan setiap pertanyaan sehingga pertanyaan ekstrim dapat dihindari, (2) skala Thorstone dapat digunakan apabila dimasukkan hanya item-item yang telah disetujui bersama dan jelas berhubungan dengan apa yang akan diteliti. 

Jenis dan Sumber Data 

Dalam penelitian ini digunakan dua jenis sumber data yakni: 
  1. Data primer, yaitu yang diperoleh dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Berdasarkan masalah yang telah diuraikan serta tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka data primer yang diperlukan adalah: data tentang keyakinan konsumen akan manfaat yang diyakini, data tentang evaluasi konsumen terhadap manfaat yang dapat diperoleh dari memiliki komputer merek Acer, data tentang referensi atau orang lain yang mempengaruhi konsumen, data tentang motivasi konsumen utnuk menuruti anjuran orang lain, dan data tentang minat konsumen untuk membeli komputer merek Acer.
  2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui studi pustaka dengan mempelajari berbagai tulisan yang berhubungan dengan perilaku konsumen dan data dari Fakultas Ekonomi USU, Acer, dan dari pihak lainnya yang dianggap perlu.
Prosedur Pengumpulan Data 

Dalam penelitian ini data primer dikumpulkan melalui wawancara dengan responden sample dengan menggunakan kuesioner dengan mengajukan sejumlah pertanyaan sesuai kriteria variabel yang akan diteliti  dan hal lain yang perlu diketahui. Sedangkan data sekunder yang merupakan pelengkap adalah data yang diperoleh dari instansi yang terkait dengan penelitian ini. 

Populasi 

Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan yang belum memiliki komputer merek Acer dengan pertimbangan bahwa mahasiswa merupakan pasar yang potensial untuk memasarkan komputer. 

Prosedur Penentuan Sampel 

Sampel diambil dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu sebesar 10% dari jumlah mahasiswa. Jumlah ini dianggap sudah representatif untuk mewakili populasi. Menurut Gay (dalam Husein Umar, 1999 : 50) jumlah sample sebesar 10% dari populasi sudah dapat diterima. Jumlah mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi USU pada pertengahan tahun 2000 adalah 1451 orang sehingga jumlah sampel yang akan dijadikan responden sebesar 145 orang. 

Teknik Analisis 

Dalam usaha untuk mencapai tujuan penelitian dan pengujian hipotesis, maka data yang diperoleh selanjutnya diolah dengan suatu analisis sesuai dengan kebutuhan penulisan. Untuk kepentingan analisis dan pengujian hipotesis, data diolah secara statistik dengan menggunakan alat bantu program SPSS yang sesuai dengan model analisis dan diolah dengan bantuan komputer. Dalam penelitian ini, data yang berhasil dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan pendekatan Analisis Regresi Sederhana dan Berganda. 

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Produk 

Acer adalah Supplier IT yang pertama dan terkemuka yang mendesain sistem standar industri untuk keperluan bisnis perusahaan-perusahaan, kebutuhan-kebutuhan perhitungan yang mobil dan untuk menimbulkan pasar konsumen yang terintegrasi. 

Dengan kantor pusat di Taiwan, ROC, Acer adalah salah satu dari tiga penghasil PC terbesar di dunia. Tersedia pada lebih dari 100 negara dengan 17 manufakturing sites, 30 pabrik assembling di 24 negara dan lebih dari 28.000 tenaga kerja, Acer memproduksi berbagai jenis komputer dan produk yang berhubungan. Sejak tahun 1994 sampai sekarang Acer telah menjadi market leader, dan mempunyai komitmen untuk melayani pasar IT Indonesia dengan lebih baik, dengan resmi membuka cabang nasional di Indonesia sejak Juli 1999. 

Produk-produk Acer yang ada di Medan antara lain:
  1. Server disebut juga pusat kontrol jaringan yaitu suatu mesin komputer yang berfungsi untuk menyimpan data dan sharing program.
  2. Multi Media PC adalah salah satu jenis komputer yang dilengkapi dengan perlengkapan yang lebih lengkap lagi seperti tersedianya fasilitas Modem, CD Rom, Sound Card, Speaker, jadi di samping memberikan fungsi sebagai komputer pada umumnya juga dapat dipakai sebagai media lain seperti untuk mendengar musik, film, game, dan sebagainya.
  3. Workstation merupakan salah satu unit perlengkapan kerja yang baik yang dipergunakan secara perorangan maupun secara kelompok.
  4. Notebook merupakan salah satu jenis komputer mini, bisa dibawa (portable) didesain sedemikian rupa untuk para eksekutif dan professional yang bermobilitas tinggi.
  5. Untuk perlengkapan Networking/jaringan (Area Network). 
Hasil Penelitian 
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan, bahwa: 
  1. Keyakinan penting dari konsumen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap sikap berperilaku konsumen dalam pembelian produk komputer merek Acer di Kotamadya Medan. Ini dapat dilihat pada nilai t-hitung sebesar 15,66 dibandingkan dengan t-tabel 1,98 dan juga nilai R2 = 0,6181 serta koefisien regresi 1,3744.
  2. Evaluasi konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap sikap berperilaku konsumen dalam pembelian komputer merek Acer. Hal ini dapat dilihat pada nilai t-hitung = 11,06 dibandingkan dengan t-tabel 1,98. Nilai koefisien determinasi R2 yang diperoleh sebesar 0,4538 berarti variasi dalam variabel sikap berperilaku konsumen dapat dijelaskan oleh variabel evaluasi konsumen sebesar 45,38%.
  3. Motivasi konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap norma subyektif. Ini dapat dilihat pada nilai t-hitung 10,27 dibandingkan dengan t-tabel = 1,98. Nilai koefisien determinasi R2 yang diperoleh sebesar 0,4181, berarti bahwa variasi dalam variabel norma subyektif (NBMC) dapat dijelaskan oleh variabel motivasi konsumen sebesar 41,81%.
  4. Keyakinan normatif konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap norma subyektif dalam penelitian komputer merek Acer. Ini ditunjukkan oleh nilai t-hitung = 19,75 dan t-tabel = 1,98. Koefisien regresi adalah 1,5312, berarti apabila terjadi kenaikan 1% pada variabel keyakinan normatif konsumen, maka akan terjadi perubahan kenaikan sebesar 1,53% pada variabel norma subyektif. Nilai koefisien determinasi R2 yang diperoleh adalah sebesar 0,7145, berarti bahwa variasi dalam variabel norma subyektif (NBMC) dapat dijelaskan oleh variabel keyakinan normatif konsumen sebesar 71,45%. 
  5. Sikap konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap minat berperilaku. Hal ini dapat dilihat pada nilai t-hitung sebesar 4,688 dibandingkan dengan t-tabel 1,98. Koefisien regresi adalah sebesar 0,0767. Ini berarti apabila terjadi perubahan kenaikan sebesar 0,07 persen pada variabel minat berperilaku.
  6. Norma subyektif berpengaruh secara signifikan terhadap minat berperilaku. Hal ini dapat dilihat pada nilai t-hitung = 4,959 dan t-tabel 1,98. Koefisien regresi adalah sebesar 0,0822, ini berarti apabila terjadi perubahan kenaikan satu persen pada variabel norma subyektif (SN), maka akan terjadi perubahan kenaikan sebesar 0,08 persen pada variabel norma subjektif. 
  7. Keyakinan penting dan evaluasi konsumen baik secara individual maupun bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap sikap berperilaku konsumen. Hal ini dapat dilihat pada nilai t-hitung (b1 = 10,923, e1 = 6,1) dibandingkan dengan t-tabel = 1,98, dan nilai F-hitung = 253,7 > F-tabel = 3,07. Koefisien determinasi R2 = 0,6923 menujukkan bahwa 69,23% variasi dalam variabel sikap berperilaku (Ab) dapat dijelaskan oleh variabel keyakinan penting konsumen (bi) dan evaluasi konsumen (ei). Dari kedua variabel bebas tersebut, variabel keyakinan penting lebih besar pengaruhnya dibandingkan dengan evaluasi konsumen terhadap variabel sikap berperilaku. Hal ini dilihat pada nilai t-hitung di mana t-hitung variabel bi lebih besar dari t-hitung variabel ei dan juga oleh besarnya koefisien regresi parsial (1,51>0,8525).
  8. Keyakinan normatif konsumen dan motivasi konsumen baik secara individu maupun bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap norma subyektif. Hal ini dapat dilihat pada nilai t-hitung (13,30 dan 1,359) dan F-hitung = 215,557. Koefisien determinasi R2 0,7270 menujukkan bahwa 25,70% variasi dalam variabel keyakinan normatif konsumen (Nbj) dan motivasi dari konsumen lebih besar pengaruhnya dibandingkan dengan motivasi konsumen terhadap variabel norma subyektif. Hal ini dapat dilihat pada nilai t-. hitung variabel motivasi konsumen (Mcj). Juga didukung oleh besarnya koefisien regresi parsial (1,376 > 0,2281).
  9. Sikap berperilaku dan norma subyektif baik secara individu maupun bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat berperilaku konsumen. Hal ini dapat dilihat pada nilai t-hitung, yaitu: 2,871; 3,233, dan F-hitung 17,65. Koefisien regresi parsial dari variabel sikap berperilaku lebih kecil dari pada variabel norma subyektif terhadap minat berperilaku. Koefisien determinasi R2 = 0,1924 menunjukkan bahwa 19,24% variasi dalam variabel minat berperilaku (BI) dapat dijelaskan oleh variabel sikap berperilaku (Ab) dan norma subyektif (SN).
  10. Di antara kedua variabel, yakni: sikap berperilaku (Ab) dan norma subyektif (SN), variabel norma subyektif yang lebih besar pengaruhnya dibandingkan dengan variabel sikap berperilaku terhadap minat berperilaku (BI).
Sumber :
Hasil Karya Marhaini 
Staf Pengajar FE USU 
Daftar Isi
  1. Pedoman Penulisan, Tugas Akhir, Program Diploma Tiga, AMIK BSI
  2. Pedoman Penulisan, Pedoman Teknis, Tugas Akhir, Mahasiswa Universitas Indonesia
  3. PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
  4. Contoh Skripsi Hukum Konsep Green Banking
  5. Pelaksanaan Pemberian Santunan, Korban Kecelakaan Lalu Lintas Jalan, PT. Jasa Raharja, Kantor Pelayananan Cabang Banten
  6. Sejarah Berdirinya PT. Jasa Raharja (Persero)
  7. METODE PENELITIAN
  8. HASIL ANALISIS DATA DAN INTERPRETASI
  9. Kesimpulan
  10. PENGARUH ELECTRONIC WORD OF MOUTH TERHADAP PURCHASE INTENTION MELALUI VARIABEL MEDIASI BRAND IMAGE PADA STUDI KASUS SMARTPHONE ASUS (ZENFONE)
  11. Analisis Harmoni dan Interpretasi Lagu "Corat-Coret" Karya Mochtar Embut
  12. Penataan dan penguatan organisasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
  13. Pengertian Global Positioning System (GPS) atau Navstar
  14. Ilmu Pengetahuan dan Penelitian
  15. Cara-Cara Memperoleh Ilmu Pengetahuan Sehingga Mendapat Sebuah Kesimpulan
  16. Cara Ilmiah dalam Memperoleh Pengetahuan
  17. Kriteria Metode Ilmiah
  18. The Value-Added of Development Communication “Kampanye KB Oleh BPMPKB Provinsi DKI Jakarta”
  19. Skripsi Hukum Pidana Bab I Pendahuluan
  20. Skripsi Musik, Bentuk Musik, Fokus Permasalahan, Rumusan Masalah, Manfaat Penelitian, Pengertian Analisa Musik, Unsur-unsur musik, Harmoni, Tempo
  21. Pengelolaan Website, Internet dan Dunia Kerja, Aplikasi Website dalam Public Relations, Keuntungan Aplikasi Website, Internet Sebagai Media Publisitas, Mengelola Website, Efektivitas Website
  22. Apa Mitos Di Balik Pembuatan Skripsi
  23. Skripsi Tentang Kepemimpinan Perempuan Bab I
  24. Karya Tulis Tentang Imuninasi, Sistem Imun Dalam Tubuh Manusia, Antigen, Antibodi, Imunisasi dan Vaksinasi, Vaksin Campak
  25. Motivasi, Pengabdian pada Profesi, Kewajiban Sosial, Kemandirian, Hubungan Sesama Profesi, Keyakinan pada Profesi, Kualitas auditor 
  26. Telaah Pustaka Pengaruh Faktor-Faktor Akuntabilitas Auditor dan Profesionalisme
  27. Analisis Eksternal, Analisis Internal, Bisnis Model Kanvas, SWOT, TOWS Matrix, Manajemen Strategi, Aspek Operasional, Aspek Pemasaran, Aspek Sumber Daya Manusia
  28. Metodologi Penelitian, Jenis Penelitian, Objek Penelitian
  29. Profil Bisnis, Gambaran Umum Perusahaan, Visi, Misi, Logo Perusahaan, Makna Logo Perusahaan
  30. Analisis Lingkungan Bisnis, Analisis Pestel, Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi, Analisis 5 Forces Porter
  31. Implementasi Strategi, Membuat Perencanaan Strategis, Melakukan Pembenahan Internal, Mengembangkan media promosi
  32. Kesimpulan dan Saran, analisis internal dan eksternal
  33. Contoh Daftar Isi Skripsi
  34. Skripsi Public Relations dengan Judul Pentingnya Public Relations Untuk Pengembangan Bisnis
  35. Skripsi Virtual Private (VTN), Analisis Jaringan Virtual Private Network Point To Point Protokol
  36. Konsumsi Nasional Menuju Proses Penggelembungan (Bubble) yang Mengkhawatirkan
  37. Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metode Penelitian
  38. Pengaruh Etika Kerja, Komitmen Organisasi, Kinerja Pegawai, Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah
  39. Pedoman Penulisan, Pembimbingan dan Ujian Skripsi Pelita Bangsa
  40. Latar Belakang, India Melirik Kearah Timur, Orientasi Hubungan Antar Negara Kawasan Asia, Look East Policy (LEP)
  41. Contoh Tesis, Rumusan Masalah, Signifikansi Penelitian, kerjasama Mekong, Ganga Cooperation Initiative
  42. Era Kolonial Inggris, Pasca Kemerdekaan, Pasca Perang Dingin
  43. Penggunaan Media Inovasi Intraoral Camera, Teknologi Kedokteran Gigi, Tinjauannya Berdasarkan Perpektif Islam
  44. Uni Eropa dan Kebijakan Perfilman, Implementasi Kebijakan Perfilman Uni Eropa: Pembiayaan, Manajemen dan Regulasi
  45. Lahirnya Kebijakan Perfilman Eropa, Perdagangan Global, WTO dan Perfilman Eropa, Perkembangan Terkini Kebijakan Perfilman Eropa
  46. Pembiayaan untuk Perfilman, Bantuan Film Referensi, Bantuan Film Panjang, Bantuan Film Panjang, TV Broadcast Restrictions
  47. PERSAINGAN, KERJASAMA DAN REARSI NEGARA DALAM LINGKUP KEBIJAKAN PERFILMAN EROPA
  48. Kebijakan Film Uni Eropa berkembang antara kreativitas dan pasar, inheren terjepit antara seni dan perdagangan.
  49. Daftar Bacaan, Kebijakan Film Uni Eropa berkembang antara kreativitas dan pasar
  50. Pemicu Munculnya Reformasi Tahun 1998 
  51. Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Metodologi Penelitian, Waktu dan Tempat Penelitian, Jenis Penelitian, Teknik Pengumpulan Data
  52. Landasan Teori, Teori Partai Politik
  53. Teori Partisipasi Politik
  54. Sejarah Ringkas Kelahiran PDI Perjuangan
  55. Kondisi politik PDI di bawah kekuasaan Orde Baru
  56. Visi dan Misi PDI Perjuangan
  57. Pengertian Public Area Section, Tugas dan Tanggung Jawab Public Area Attendant
  58. Persiapan Kerja Seorang Public Area, Standar penampilan, Standar perilaku dasar, Sikap Dasar, Syarat Khusus
  59. Analisis Literatur, Sejarah Asuransi di Dunia, Sejarah Asuransi di Indonesia, Tinjauan Umum Asuransi, Pengertian Asuransi, Jenis-Jenis Asuransi
  60. Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Price Earning Ratio Terhadap Nilai Perusahaan
  61. Kopi adalah salah satu minuman yang disukai dan banyak dikonsumsi di dunia
  62. Pengertian Kepailitan | Subjec dan Objek Kepailitan | Pihak Pemohon Pailit | Debitor pailit | Persyaratan Debitor dinyatakan Pailit | Perdamaian dalam PKPU
  63. Persyaratan Profesional Auditor | Tanggung Jawab Terhadap Profesi | Definisi Indepedensi Akuntan Publik
  64. Consumer Behaviour | Consumer Attitude | Analisis Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Komputer Merek Acer
  65. Teknologi Internet Mempengaruhi Perkembangan Ekonomi | Pengaruh Orientasi Belanja Online | Pencarian Informasi Online
  66. Bahan PKL untuk Materi Perhotelan
  67. Skripsi Tentang Pangan, Tata Boga, Pengembangan Bisnis
  68. Protein, Masalah pada Protein Hewani, Berapa Banyak Protein, Keuntungan Protein Nabati, Komplementasi Protein
  69. Mutu Keberhasilan, Indikator Kebersihan Restroom, Definisi Kajian Hotel, Departemen-Departemen Yang Ada di Hotel
  70. Industri pariwisata di Indonesia sudah berkembang cukup pesat
  71. PENGARUH PENGAWET ALAMI DAN BUATAN PADA JAGUNG TERHADAP KESEHATAN TUBUH MANUSIA
  72. Cempedak sebagai Bahan Pangan Yang Multi Manfaat
  73. Fasilitas Hotel JW Marriott Jakarta
  74. Sejarah Singkat Hotel JW Marriott Jakarta, Struktur Organisasi Tata Graha di Hottel JW Marriott Jakarta
  75. Nama Alat Dan Obat Pembersih Serta Kegunaannya Untuk Hotel, Rumah Sakit 
  76. Cara Pengukuran Status Gizi yang paling sering digunakan adalah antropometri gizi
  77. Pengertian Maksud Tujuan dan Metode Penelitian | Jenis-Jenis Penelitian | Historis, Survey, Ex Post Factor, Eksperimen, Evaluasi, Pengembangan, Tindakan
  78. Penelitian Menurut Tempat, Lapangan, Kepustakaan, Laboratorium, Keilmiahan, Penelitian Pertanian, Penelitian Ekonomi, Fokus penelitian
  79. Fasilitas Yang Tersedia di Hotel Harris Untuk Meningkatkan Kepuasan Konsumennya
  80. Tugas dan Tanggung Jawab Tata Graha Departemen, Seksi-Seksi Pada Bagian Tata Graha, Seksi Linen dan pakaian seragam kerja (Linen dan Uniform section)
  81. Analisis SWOT, Strategi SO (Strenght and Opportunity), Strategi WO (Weakness and Opportunity), Strategi ST (Strength and Threat), Strategi WT (Weakness and Threat)
  82. Marketing Management, Marketing Mix, Distribution Channel, Segmented Marketing, Consumer Behaviour, Consumer Satisfaction, Customer Loyalty
  83. Pengertian Prosedur, Vendor, Piutang Usaha, Utang Usaha, Jenis-jenis Hutang, Pengendalian Internal Hutang Usaha, Tujuan Pemeriksaan Atas Hutang Usaha
  84. Gambaran Umum Perusahaan Kimia Farma, Arti Logo Kimia Farma, Struktur Organisasi PT Kimia Farma (Persero) Tbk.
  85. Bisnis Utama Perusahaan dan Perkembangan Permintaan Konsumen
  86. Kerangka Konsep, Tradisi Penelitian, Perilaku, Landasan Teori, Komunikasi Massa, Komunikasi Konvensional, Intensitas Iklan, Brand Awareness
  87. Prosedur Pembuatan Film After Marriage
  88. Pengaruh Intensitas Iklan Netflix di Youtube, Harga dan Brand Awareness Terhadap Keputusan Berlangganan di Kota Jakarta
  89. Destinasi Wisata Kota Ternate Maluku Utara
  90. Strategi Pemasaran Sosial Pada Program CSR Vaksin Covid-19
  91. Strategi Pencapaian, Pembuatan Aplikasi Pembangunan Kawasan Pedesaan
  92. Green Banking Penunjang Pembangunan berkelanjutan yang berkaitan dengan lingkungan hidup bertujuan untuk Kelangsungan Perekonomian