Skripsi Musik, Bentuk Musik, Fokus Permasalahan, Rumusan Masalah, Manfaat Penelitian, Pengertian Analisa Musik, Unsur-unsur musik, Harmoni, Tempo

LATAR BELAKANG MUSIK, PENGERTIAN ANALISA MUSIK, UNSUR-UNSUR MUSIK, BENTUK MUSIK, ALIENASI DALAM MUSIK

BAB I PENDAHULUAN

Latar  Belakang  Masalah

Manusia   merupakan  makhluk  ciptaan   Tuhan  yang  paling  sempurna,  karena  manusia  mempunyai  suatu  rasio  atau  nalar   yang  dapat  dibedakan  dari  makhluk  ciptaan  Tuhan  lainnya  yaitu  hewan  dan  tumbuhan.

Oleh  karena  itu, manusia  selalu  berkembang  terus  menerus  untuk  menyempurnakan  dirinya   untuk   menjadi  lebih  baik. Manusia  juga  merupakan  makhluk  sosial.  Manusia tidak  dapat  berdiri  sendiri  dan  memerlukan  bantuan   dari  orang  lain,  maka   dari  itu  manusia   membutuhkan   komunikasi  satu  dengan  yang  lain.

Zaman  dahulu  cara  manusia  berkomunikasi  dengan  menggunakan  simbol-simbol.  Simbol- simbol   tersebut    berupa   gambaran  dalam   bentuk  seni rupa, dan  ada  juga  dalam  bentuk   tarian  dan  musik   yang  menunjukan  cara  berkomunikasi  mereka  dengan Tuhan  ataupun  dengan  sesama. Contohnya  adalah  seperti  di Indonesia,  untuk   menghormati   adat   istiadat  atau   pemujaan   kepada  Tuhan,  dilakukannya  sebuah  pemujaan  dengan  berupa  tarian, nyanyian  ataupun  relief-relief.

Dalam  berkomunikasi  juga  di dalamnya  terkandung  pesan  atau  luapan  perasaan  seseorang  yang  ingin  disampaikan  kepada  orang lain.  Dahulu  dizaman prasejarah  di kota  Mesir, seorang  ibu  bersedih  atas  kehilangan  putra  sulungnya  sambil  menyanyikan  lagu  duka  yang bisa dikenal  dengan  lagu  ratapan  yang  disebut dengan  Manneros  (bahasa  Yunani).  Hal ini  merupakan  suatu  contoh  bahwa  musik  merupakan  suatu  wadah  untuk  mengungkapkan  perasaan seseorang  sehingga  pendengar  mengerti  akan  maksud  musik  tersebut.

Musik  merupakan  bagian dari kehidupan  manusia. Seperti  di  zaman  sekarang,  musik  bisa  kita  perdengarkan  setiap  hari, dan  dimana  saja .Hal  ini   menunjukkan  bahwa  musik  mempunyai  peranan  penting dalam  kehidupan  manusia  dari  masa  ke  masa  sehingga  musik  semakin  lama semakin  berkembang.

Musik  merupakan  salah  satu  bentuk  seni. Berdasarkan   bentuk  dan  mediumnya,  seni  dapat diklasifikasikan  menjadi  tiga  kelompok, yaitu  seni  rupa , seni pertunjukkan, dan seni sastra. Seni  rupa  menurut fungsinya  dapat digolongkan  menjadi  seni  murni  dan  seni  terapan.  Seni  pertunjukkan  mencakup  seni  tari,   seni  musik, seni  drama/teataer,  seni  film,  serta  pantonim,  dan  seni  sastra  meliputi  prosa,  puisi,  dan  jenis  seni  lainnya.

Musik   adalah  ilmu  atau  seni  menyusun   nada atau suara dalam  urutan atau  kombinasi  dan  hubungan  temporal  yang  menghasilkan  komposisi (suara) yang mempunyai kesatuan dan berkesinambungan .  Musik dapat dijadikan  media  untuk  mengungkapkan  perasaan, emosi, ekspresi, imajinasi, dan sebagainya.

Salah  satu  jenis  musik  yang  hingga  sampai  saat  ini  bertahan  adalah  musik  klasik.  Musik  klasik  berkembang  terus   sejak  tahun  450 Masehi  di Eropa. Pada  perkembangannya,  musik  sangat  dipengaruhi  oleh  peradaban  dan   kebudayaan  manusia  yang  semakin  berkembang  dari  masa  ke  masa. Seperti  yang  umumnya  kita  ketahui  dalam  kebudayaan  musik  Barat, perkembangan  musik  dibagi  dalam  beberapa  periode.  Diawali  dengan  periode  Abad  Pertengahan (450-1450), periode  Renaissance (1450-1650), periode  Barok (1650-1750), periode  Klasik (1750-1820), periode  Romantik (1820-1900), awal abad 20 hingga 1950, dan 1950 sampai sekarang . Pengklasifikasian  ini  terjadi  karena  adanya  perbedaan  gaya  musik  yang mendasar pada  masing-masing  periode  tersebut. Perbedaan  ini  dapat  dirasakan  saat   mendengar   musik  dari masing-masing  periode  zaman itu.

Terdapat suatu  ciri  yang  dirasakan  baik  dari  melodi, interval, harmonisasi, maupun  emosi  yang  mewakili  musik  dari  masing-masing  zaman, seperti : periode  zaman  abad  pertengahan  dengan  ciri   monophonicnya,  periode  zaman Renaissance serta Barok dengan ciri  polyphonicnya , zaman Klasik dengan ciri homophonicnya, zaman romantic dengan ciri chromatic scalenya, awal abad 19 hingga  hingga  20  dengan ciri sistem twelve  tone,  dan hingga  sekarang  dengan  ciri  musik  elektroniknya.

Dari bentuk dan struktur musik tersebut, karya musik dapat diklasifikasikan. Diantaranya  terdapat  unsur-unsur seperti melodi, irama, harmoni  dan  dinamika . Seperti  yang  diungkapkan  oleh Jamalus bahwa, “musik  adalah suatu  hasil  karya  seni  dalam  bentuk  lagu  atau  komposisi  yang  mengungkapkan  pikiran  dan  perasaan   penciptanya  melalui  unsur-unsur musik,  yaitu  irama,  melodi,  harmoni  dan  ekspresi sebagai  suatu  kesatuan” .

Pada  abad XX  merupakan  masa  dimana  musik  tidak  bisa lagi dipahami  dengan  pendekatan  yang  sama  seperti  musik  di abad-abad  sebelumnya.  Baru  di abad  XX  inilah  komponis  mulai  berpikir  mengenai  relasi   mereka   dengan  masyarakat,  berbeda   sekali   dengan   jaman  Barok  dan  Klasik. Komposer   di  era  modern   menciptakan   karya –karya   musik  klasik  di  berbagai  dunia.  Musik,  seperti  kesenian  lainnya,  banyak   dipengaruhi   oleh   gejolak   politik  dan   sosial   di   Eropa  pada  paruh  pertama  abad  XX .  Perkembangan   fasisme  di  Eropa  cukup  banyak  mencekal visi  dari  para  komponis, misalnya   Paul   Hindemith   di  Jerman  yang  sempat dicekal  oleh  Nazi (McNeill, 1998B: 354). Terjadinya  Perang Dunia I (1914-1918)  yang  membuat  optimisme  terhadap  kemajuan   manusia  justru  berujung  menuju  krisis  di Eropa. Akhirnya  semua  hal  non-musik  ini  berpengaruh  besar  pada perkembangan  musik  di  abad XX.

Semua  gejolak  politik  dan  sosial  yang  timbul  akibat  fasisme  dan perang   mengakibatkan  para  komponis  musik  menjadi  bereaksi  keras .  Mereka   meluapkan   kekecewaan   mereka  secara  “berlebihan”,  hal yang  sering   disebut  para  musikolog   sebagai  gaya  ekspresionisme  dalam musik.  Komponis - komponis  jaman  itu  menjadi  sangat  kritis  dan  semakin memotret  gejolak  di masyarakat   sekitarnya.  Luapan  kekecewaan  dan  kritik sosial dari  para  komponis  ini  disampaikan  dalam  musik mereka, dengan menggunakan  suatu   teknik  komposisi  yang  disebut  sebagai  alienasi (Verfremdungseffekt) di  dalam musik.  Masalahnya   adalah   para   komponis   ini   berusaha   mencari   solusinya   sendiri-sendiri,  sehingga  mereka  menyuarakan   semua   ini   lewat musik  mereka  masing-masing. Hal  inilah  yang   membuat   gaya   musik   di  abad  XX   sangat  beragam, dan  bisa  dibilang  merupakan  puncak   individualisme  dalam   musik   yang   sebenarnya  sudah  dimulai  sejak  jaman  Romantik.

Mochtar  Embut  merupakan  salah  satu  komponis  Indonesia  yang  banyak  membuat  suatu  karya  dalam  bentuk  vocal   ataupun  instrument.  Salah  satu  karya  Mochtar  Embut  dalam  berbentuk  instrumen  yaitu  “Corat  Coret”.  Lagu  “Corat-Coret”  adalah  salah  satu  bentuk  perkembangan  harmoni   yang  terdapat  alienasi  (Verfremdungeffekt)  di  Indonesia.  Lagu  “Corat-coret”   merupakan  lagu  yang  dibuat   oleh  Mochtar  Embut  karena  merasa   ketidaknyamanan   dengan   keadaan  Indonesia   pada  saat  pemerintah  Belanda  ingin   merebut   kemerdekan  Indonesia  dengan  memiliki   progresi   harmoni   dan   melodi  yang   menarik   untuk  diteliti.
Lagu  “Corat-coret”  ini  merupakan  lagu  wajib  yang  dimainkan  untuk mencapai  tingkat   kelulusan  tingkat  VI  di Sekolah  Musik  Yayasan  Pendidikan Musik  pada  tahun  2012.

Fokus Permasalahan

Yang  ingin  penulis  angkat  untuk  dijadikan  fokus  pada penelitian  ini adalah  bagaimana  tinjauan  karya  Corat-coret  dari  Mochtar  Embut  secara  harmoni ?

Rumusan  Masalah

Sesuai  dengan  latar  belakang  yang  dibuat  peneliti, adapun  rumusan  masalah  dari   penelitian  ini  adalah 
  1. Bagaimana,  analisis melodi  dan  harmoni  pada lagu  Corat-Coret  karya  Mochtar  Embut?
  2. Bagaimanakah  interpretasi  lagu  “Corat-coret”  karya  Mochtar  Embut ?

Manfaat Penelitian
  1. Memberikan pemahaman yang lebih dalam kepada para pemain piano yang akan memainkan karya ini
  2. Sebagai wujud dari pendidikan perkuliahan yang didapat selama masa studi di Jurusan Seni Musik, Universitas Negeri Jakarta.
  3. Sebagai referensi bagi mahasiswa Universitas Negeri  Jakarta.
  4. Memberikan  pengetahuan  yang  bermanfaat  mengenai  sebuah  karya musik
BAB II TINJAUAN  PUSTAKA

Pengertian  Analisa  Musik. Secara  umum  analisis  dapat  didefinisikan kegiatan  untuk  mengurusi  sesuatu  masalah  lalu  menempatkannya   dalam  bentuk  potongan-potongan  atau  bagian-bagian  dalam  suatu  penjelasan  yang  dapat  ditangkap  makna  atau  artinya .  Secara  umum  analisis  juga  untuk  memeriksa  suatu  masalah  untuk  menemukan  semua  umsur-unsur  yang  bersangkutan .
Menurut  Schonberg    (1874-1951)  yang  dimaksud  dengan  analisa  musik  adalah  kegiatan  menguraikan  masalah  suatu  karya  musik  dalam  bentuk  unsur-unsur  yang  dapat  ditempatkan  dalam  kategori –kategori  musikal  seperti  harmoni,  melodi,  ritme,  tempo,  dinamika, dan  bentuknya .  Pendapat  lain  menurut  Jamalus  yang   dimaksud   dengan   analisa  musik  adalah  kegiatan  yang  didalamnya  menyusun  hubungan  antara  unsur-unsur  musik  lagu  disusun  dengan  pola  tertentu dengan  pengorganisasian  dan  hubungan  antara  bagian – bagian  musik  sehingga menjadi  wujud .
Dapat  disimpulkan  bahwa  analisis  dalam  musik  adalah  cara mengetahui   suatu   karya  musik  dengan  mendetail  dengan  cara  melalui  proses   membagi–bagi  objek  penelitian  hingga  sampai  ke  pembahasan  bagian-bagian  yang  terkecil  untuk  menentukan  unsur-unsur  musik  yang  tersusun  dalam  suatu  karya  musik  tersebut.

Unsur-unsur  musik. 

Dalam  meninjau  dan  menganalisis  suatu  karya  musik,  banyak  hal hal  yang  harus  diperhatikan  untuk  diteliti. Di  dalam  sebuah  karya  musik  terdapat   beberapa  unsur  yang  membangun  karya.  Unsur-unsur  tersebut  antara  lain  ritmik,  melodi,  harmoni,  tekstur  dan  timbre  dan  dinamika,  bentuk  dan  style  yang  berguna  untuk  megindetifikasi  bagian  yang  paling  besar dan  dilanjutkan  ke bagian  yang  terkecil.

a.    Melodi

Melodi   adalah   suatu  urutan   nada  yang  utuh  dan  membawa  makna . Melodi   berasal  dari  kata   Yunani   yaitu   melodia  yang  artinya  bernyanyi  atau  berteriak  atau  disebut juga  suara  yang  bisa  diartikan  sebagai  suksesi  linear  nada  musik  yang  dianggap   sebagai  kesatuan. Melodi  juga  disusun  dari  gerakan-gerakan  melangkah  dengan  interval  yang sempit  dan interval  yang  besar.  Di  dalam  melodi  juga  tersusun  progresi  akord  yang  dimana  menentukan  untuk  membuat  suatu  frase  tanya  dan frase jawab. Melodi   berfungsi   untuk  mengartikulasikan  musik, dan  menandakan  nafas  dari sebuah  lagu.  Melodi  biasanya  terdiri  dari  beberapa  susunan  frase  yang  dapat  mengalami  pengulangan,   sekuens  maupun  variasi.  Melalui  melodi dalam   masing-masing  karya  musik, akan  terlihat  bahwa  sebuah  karya  musik  dari  seorang   komposer   pada   suatu   daerah akan berbeda dengan karya  komposer  lain  yang  berada  di daerah yang lain.
Dalam   unsur   melodi  juga  dikenal  dengan  tangga  nada,  yaitu  susunan  beberapa  buah  melodi  yang  mempunyai  jarak  tertentu  dengan  melodi  yang lain  secara  berurutan. Secara  sederhana, tangga  nada  terbagi  dalam  dua  jenis  yaitu  tangga  nada  mayor, dan tangga  nada  minor.  Tangga  nada  minor  terbagi  menjadi  tiga  jenis  tangga nada  minor, yaitu  minor  asal/natural,  minor  harmonik, dan  minor  melodik.

Seven  Notes  Scales  merupakan mode  diatonic  atau  Gregorian  Scale .  Scale  yang   memiliki  tujuh  buah  not  hampir mirip  oktaf  tetapi  di  dalamnya  bisa  terdapat  not  yang  tidak  ada  dalam  tangga  nada  aslinya. 
  1. Ionian : rentangan  nada  dari  C  hingga C  oktaf  mewakili  skala  C  Ionian  atau  C  Mayor.  Struktur  tangga  nada  C  mayor  ini  terbentuk  atas  lima  whole  step  dan  dua  half-step.
  2. Dorian  :  rentangan  nada  dari  “D”  hingga  “D” Oktaf  mewakili  skala  “D” Dorian. Mode  ini  tergolong  minor  dan  strukturnya  terdiri  dari  lima  Whole  Step  dan  dua  Half-Step.  Dengan  nada  D sebagai  nada  dasar,  skala  tersebut  dapat  digunakan  sebagai  mode  D Dorian. 
  3. Phrygian :  rentangan  nada  dari  E  hingga   E  Oktaf  mewakili  skala  Phrygian.  Mode  ini  tergolong  minor  dan  strukturnya  terdiri  atas  lima  Whole  Step  dan  dua  Half  Step.  
  4. Dengan  nada  E  sebagai  nada  dasar,  maka  disebut  E  Phrygian. Lydian :  rentangan  nada  dari  F  hingga  F oktaf  mewakili  skala  Lydian. Mode  ini  tergolong  mayor  dan  strukturnya  lima  Whole  Step  dan  dua  Half  Step.  Dengan  nada  F  sebagai  nada  dasar,  maka  disebut  F  Lydian. 
  5. Mixolydian :  rentangan  nada  dari  G  hingga  G oktaf  mewakili skala  Mixolydian.  Mode ini  tergolong  mayor  dan  strukutnya  lima  Whole  Step  dan  dua  Half  Step. Dengan  G  sebagai  nada  dasar,  maka  disebut  G  Mixolydian.
  6. Aeolian  :  rentangan  nada  dari  A  hingga  A oktaf  mewakili  skala  Aeolian.  Mode  ini  tergolong  minor  natural. Secara  struktural   mempunyai  lima  Whole  Step  dan  dua  Half  Step. Dengan  nada  dasar  A  maka  disebut  A  Aeolian. 
  7. Locrian : rentangan  nada  dari  B  hingga  B  oktaf  mewakili skala Locrian.  Mode  ini  tergolong  diminish.  Secara  struktural  mempunyai  lima  Whole  Step  dan  dua  Half  Step.  Dengan  nada  dasar  B  maka  disebut  B  Locrian.
Eight  Note  Scales
Eight  note  Scales bisa  dikatakan  secara  umum  adalah  Octatonic  Scale. Octatonic  Scale  adalah  tangga  nada  yang  terdiri  dari  delapan  buah  nada  yang  di  dalam  nada  tersebut  mempunyai  jarak  Whole  Step  dan  Half  Step  antara  nada  satu  ke  nada  lainnya.

Pada  melodi  terdapat  interval  yang  memiliki  pengertian  jarak  dari  satu  nada  ke  nada  yang  lain. Berikut  ini  adalah  nama-nama  interval  dengan  jaraknya :
  
Interval  juga  terbagi  menjadi  dua  kelompok , yaitu  :
  1. Interval  murni. Interval  yang  termasuk  murni  adalah  prime,  kwart,  kwint,  dan oktaf.  Interval  murni  dapat berubah  menjadi  augmented  apabila  jaraknya lebih  dari  setengah  dari  jarak  interval  murni.  Akan  berubah  menjadi  diminished  apabila  jaraknya  kurang  dari  setengah  dari  jarak  interval  murni.
  2. Interval  Mayor. Interval  yang  termasuk   pada  interval   mayor  adalah  sekon,  terts,  sekt,  dan  septime. Dapat  berubah   menjadi  augmented  apabila  jaraknya  lebih  dari  setengah  dari   jarak  interval  murni.  Akan  berubah  menjadi  diminished   apabila   jaraknya   kurang   dari setengah  dari  jarak  interval  murni.
Harmoni

Harmoni  adalah   ilmu  pengetahuan  dan  seni  dalam  mengkombinasikan  nada  menjadi  akor  atau  pengelompokan  nada  secara  vertikal .  Harmoni  juga  membicarakan tentang  keselarasan  nada.  Harmoni  bersumber  dari  interval  sederhana  yaitu,  prime, kwint, dan juga  oktaf,  lalu  pada  abad  pertengahan  dilengkapi  dengan  terts  dan  sekt .  Semakin  majunya  zaman, munculnya  ilmu harmoni  klasik  yang  mengatur  susunan  akor  maupun  urutan  akor.

Pengembangan  dari  akor  trinada  adalah  akor  caturnada,  pancanada, dan  seterusnya. Akor  caturnada   dalam  formula  akornya  ditambahkan  nada ke-7  sehingga  ada empat  nada  dalam  akor  tersebut.

Progresi  akor  digunakan  juga  dalam  menutup  sebuah  alur  lagu  atau  sebuah  melodi  dalam  sebuah  frase  yang disebut  kadens. Terdapat  jenis  kadens  sesuai  dengan  fungsinya.  Jenis  kadens  antara  lain : Kadens Perfek (V-I),  Kadens  Plagal  (IV-I),  Kadens  Imperfek (V-I, IV-I),   Kadens  Interupsi (V-VI)
-    Kadens  Perfect : V – I
-    Kadens  plagal : IV-I
-    Kadens  Interupsi  : V- VI
-    Kadens  Imperfek :  I-IV-I-V

Terdapat  pula  akor (extended  chord,  poly  chord,  extension),  penambahan  not  pada  akor (7th,  9th, 11th, 13th), yang  dapat  menambah  kualitas  dan  disonan  tanpa  merubah  fungsi  akor  tersebut.  Penambahan   akor  tersebut  dinamakan  akor  superimpose.
c.    Ritmik
Ritmik  adalah   prinsip   yang   mengatur  gerak  lambat  atau  cepat,  waktu  panjang  atau  pendek .  Plato   mendefinisikan  ritme  sebagai  “prinsip  ukuran  gerak”, khususnya  gerakan  badaniah.  Arti  istilah  ini  adalah  bahwa  ritme   berkaitan   dengan  gerakan  badaniah,  suara,  bahasa,  dan  nyanyian, dan gerakan  nada  yang  dihasilkan  oleh  alat  musik .  Pada  abad- abad  pertengahan  berkembanglah  notasi  mensurual  yang  dimana  tidak  hanya  menemukan  tinggi  nada  tetapi  juga  dengan  durasi  nada.  Panjang  pendeknya  suatu  nada  dibunyikan  dan  seberapa  cepatnya  suatu  karya  dimainkan  dan diatur  dalam  konsep  ritmik.  Ritmik  menjadi  satu kesatuan  dengan  birama. Pada  birama  terdapat  ketukan  yang   membentuk  unsur  birama  tersebut.

Birama  merupakan  kelompok  pulsa  yang  di berikan  penekanan (aksen)  pada  ketukan  pertamanya. Birama  terdapat tiga  jenis  yaitu  dari  birama  sederhana, birama majemuk dan  birama  campuran.
Contoh  birama  sederhana  adalah  2/4, 3/4,  4/4, 2/2, 2/1 . Dalam  birama  2 /4  mempunyai  arti  bahwa  di dalam  satu  birama  terdapat  2 ketuk  yang  di  dalamnya  mempunyai nilai not ¼ di dalam  satu  ketuknya.

Begitu  juga  dengan  3/4  mempunyai  arti  bahwa  di dalam  satu  birama  terdapat  3 ketuk  yang  di  dalamnya  mempunyai nilai not ¼ di dalam  satu  ketuknya.

Begitu  juga dengan  4/4  mempunyai  arti  bahwa  di dalam  satu  birama  terdapat  4 ketuk  yang  di  dalamnya  mempunyai nilai not ¼ di dalam  satu  ketuknya.

Birama  2/2  kesatuan  hitungan  adalah  nada  1/2,  artinya  pada  satu  birama  terdapat  2  ketukan  berdasarkan  nilai  not  yang  bernilai  1/2 .

Contoh  birama  majemuk  adalah 6/8,  9/8,  dan  12/8. Dalam  birama  6/8  mempunyai  arti  dalam  satu  birama  terdapat  6  ketukan  berdasarkan  nilai  not  yang  bernilai  1/8.

Dalam  birama  9/8  mempunyai  arti  dalam  satu  birama  terdapat 9 ketukan  berdasarkan  nilai  not  yang  bernilai  1/8.

Dalam  birama  12/8  mempunyai  arti  dalam  satu  birama  terdapat  12 ketukan  yang   di  dalamnya  mempunyai nilai not  1/8  di dalam  satu  ketuknya.

Contoh  birama  campuran  adalah  5/4, 7/4 dan 7/8.  Dalam birama  5/4  dalam  satu  birama  terdapat lima  ketuk  yang   di  dalamnya  mempunyai nilai not  1/4  di dalam  satu  ketuknya.

Dalam  birama  7/8  mempunyai  arti  dalam  satu  birama  terdapat tujuh ketukan  yang   di  dalamnya  mempunyai nilai not  1/8  di dalam  satu  ketuknya.  

Tempo
Tempo  merupakan  satuan  kecepatan  dalam  musik.  Tempo  mengatur  cepat  atau  lambatnya  suatu  karya  musik.  Dalam  perkembangannya  pada abad 13-16  tempo  diungkapkan  dengan  not  putih  untuk   tempo  lambat  not  hitam dengan  tempo  untuk  tempo  sedang,  dan  not bendera  untuk  tempo  cepat .  Beberapa  contoh  di antaranya :
Tempo  Lambat
-    Grave    :      Lambat, tenang ( MM=40-44)
-    Largo    :      Sangat  Lambat (MM=44-48)
-    Lento    :      Lambat ( MM= 50-54)
-    Adagio    :     Lebih  lambat  dari  andante (MM = 54-58)
-    Larghetto    :      Sedikit  lebih  cepat  dari  Largo ( MM=58-63)
Tempo  Sedang-    Andante    :      seperti  orang  berjalan (MM=69-76)
-    Andantino    :      sedikit  lebih  cepat  dari  Andante (MM=76-84)
-    Moderato    :      sedang (MM =92-104)
Tempo  cepat-    Allegretto    :     agak cepat (MM=104-112)
-    Allegro    :     cepat (MM=126-138)
-    Vivace    :     lincah, dan  cepat (MM = 152-168)
-    Presto    :     sangat  cepat (MM= 176-192)
-    Prestissimo    :     sangat sangat  cepat (MM=192-208)
Dalam   suatu   karya  musik , tempo  tidak  selalu  dimainkan  dalam  satu  indikator  yang  sama dari  awal  hingga  akhir  lagu. Perubahan  tempo  juga  bisa  menjadikan  perubahan  suasana  terhadap  suatu  lagu.  Tanda – tanda  lain  yang  menyatakan  perubahan  tempo  adalah  Accelerando  yang  mempunyai  arti  semakin  cepat  dan  Ritardando  yang  mempunyai  arti  semakin lama semakin  lambat.

DinamikaDinamika  adalah tanda  untuk  memberikan  suatu  keras  atau  lembutnya  suatu  musik .   Dinamika  termasuk  unsur  paling  penting  dalam  pembawaan  musik.  Dinamika  biasanya  digunakan  oleh  komposer  untuk menunjukkan  bagaimana  perasaan  yang terkandung  dalam  lagu  tersebut. 
Ada  beberapa  tanda  dinamika   yang  digunakan  dalam  karya  musik  yaitu ;
Pianissimo (pp)     :     memainkannya  dengan  sangat  lembut
Piano (P)     :     memainkannya dengan lembut
Mezzo Piano (mp)     :     memainkan dengan agak lembut
Mezzo forte  (mf)     :      memainkan dengan agak keras
Forte  (F)    :     Memainkan  dengan  keras
Fortessimo (FF)    :     Memainkan  dengan  sangat  keras
Di dalam  musik  juga  terdapat  tanda  dinamika  yang  menuliskan  dinamika   secara  bertahap  dengan  tanda  Cresescendo  dan  Decrescendo. Tanda  Crescendo  dilambangkan dengan tanda (<) yang mempunyai  arti  semakin  lama  semakin  keras dalam  bermain  musik. Decrescendo dilambangkan  dengan  tanda (>) yang  mempunyai  arti  semakin  lama semakin  lembut  dalam  bermain musik.
Istilah  istilah  dinamika  dan  tempo  terkadang  menggunakan  tambahan  di  depannya  seperti :
-    Meno    :      Lebih  sedikit
-    Poco    :     Sedikit
-    Poco  a  poco     :      Sedikit  demi  sedikit
-    Molto    :      Banyak
-    Piu    :      Lebih  banyak
-    Similie    :      seperti
-    Con    :      dengan
-    Subit    :     segera

Bentuk  Musik  Bentuk   musik  merupakan  suatu  gagasan   atau  ide  yang nampak  dalam  pengolahan  tujuh  susunan  nada  yang  di dalamnya  terdapat  unsur  musik  dalam  sebuah  komposisi  (melodi,  irama,  harmoni,  dan  dinamika).  Istilah  bentuk  musik   digunakan   untuk   mengidentifikasi  pola-pola  yang  lebih  kecil  baik  bekerja  di musik  instrumental  maupun  di vocal.  Bentuk  struktural   utama  disebut  bagian.  Maka  istilah  dua  bentuk  bagian  atau  tiga  bentuk   bagian  atau  tiga  bentuk  bagian  lagu  tidak  mengacu  pada  jumlah  suara  yang  berpartisipasi  tetapi  menjadi  untuk  bagian  utama .  Di  dalam bentuk  musik  terdapat  unsur  yang  mendukung  bentuk  musik  yaitu, motif,  frase  kalimat,  dan  struktur.
Frase  kalimat /  periode
    Merupakan  sejumlah   ruang  birama  yang  merupakan  satu  kesatuan  di   dalam  sebuah  musik.  Kesatuan  di  dalam  sebuah  musik,  dapat  dilihat  dari  akhir  kalimat  yang  menimbulkan  berakhirnya  suatu  lagu  dengan  progresi  akor  tertentu  yang  membuat  suatu  lagu  mempunyai  suatu  ciri  khas  pada  simetri  kalimat.  Ilmu  bentuk   menggunakan  sejumlah  kalimat  /  periode  yang  ditandai  dengan  huruf  besar (A, B, C, dsb).  Bila  sebuah  kalimat  periode  diulang  dengan  disertai  perubahan ,  maka  huruf  besar  disertai  dengan  tanda petik (‘)  misalnya  A, B, A’
Di  dalam  sebuah  musik  terdapat  sebuah  kalimat  yang  di  dalam  kalimat  ini  terdapat  dua  anak  kalimat (pharase),  yaitu  yang  terdiri  atas:

1.    Kalimat  pertanyaan /  Antencedens  phrase
Kalimat  pertanyaan  berada  di  awal  kalimat.  Kalimat  pertanyaan  ini  biasanya  berhenti   pada  akor  yang  mengambang,  maka  pada   umumnya  di  dalam  kalimat  pertanyaan  menggunakan  akor  dominan  yang  menimbulkan  kesan  pada  lagu  belum  selesai  dan  lagu  tersebut  kan  dilanjutkan.
2.    Kalimat  jawaban /  Concequens  phrase
Kalimat  jawaban  merupakan  bagian  kedua  dari  kalimat  sebelumnya,  karena  di  kalimat  jawaban  ini  melanjutkan  pertanyaan  dan  biasanya  berhenti  di  akor  tonika.

Dari  gambar   di  atas  birama  1  hingga  birama  2   merupakan  merupakan  kalimat   tanya  atau   Antecedens   dikarenakan  pada   birama  2  pada  ketukan  ke  tiga   menggunakan   akor  V  yang  artinya   kalimat   dalam   lagu  tersebut   belum  selesai,  lalu   pada  birama  3  sampai   merupakan  kalimat   jawab   atau  Consequens  dengan   pemberhentian   lagu  tersebut  di  akor  tonika.
Di dalam  sebuah  karya  terdapat  beberapa  tipe  bagian  bentuk  lagu,  yaitu ;
Satu  bagian
Lagu  dengan  satu  bagian  yang  terdiri  dari  Antencedens  dan  Consequens  atau  lagu  dengan  satu  periode  yang  biasa  dilambangkan  dengan  huruf “A” .  Contoh salah satu lagu  yang  mempunyai  bentuk  satu  bagian  adalah  Bagimu  Negeri.

Dua bagian
Lagu  dengan  dua  kalimat  Antencedens  dan  Consequens  yang  merupakan  bentuk  lagu  paling  banyak  dipakai  oleh  musik  sehari-hari. Biasanya  dilambangkan  dengan  huruf “A B”.  Contoh  bentuk  lagu  yang  mempunyai  dua  bentuk  dua  bagian  adalah  Satu Nusa Satu  Bangsa, Ibu Kita  Kartini, dan  Soleram.
Tiga  bagian
Lagu  yang  terdiri  dari  tiga  kalimat  Antecendens  dan  Consequens  atau  lagu  yang  mempunyai  tiga periode  yang  berlainan . Biasanya  dilambangkan  dengan  huruf “A B A” atau  “A  B C”.  Contoh  lagu  dalam  bentuk  tiga  bagian  adalah  Indonesia  Raya  dan  Bangun  Pemudi  dan  Pemuda.

Di  dalam  sebuah  lagu  terdapat  beberapa  bagian  yang  di dalamnya  menggunakan   motif-motif   yang  menunjang  sebuah  lagu  menjadi  lebih  indah  dan  enak  didengar.  Motif  tersebut  diolah, sehingga  membentuk  suatu  kalimat  yang  indah. Berikut  ini  adalah  bentuk dari  pengolahan  motif :
  1. Repetition. Repetition  memiliki  pengertian motif  yang  dimana  motif  tersebut  mengalami  pengulangan
  2. Sequence/Sekuen. Sequnce  merupakan  pengulangan  motif  pada  tingkat  yang  berbeda  dengan  cara  melompat  atau  melangkah .
  3. Augmentation  of  Ambitus. Augmentation  of   Ambitus   adalah   motif  yang  mengalami  pembesaran  interval.
  4. Augmentation  of  value. Augmentation  of  value  memiliki  pengertian  penambahan  nilai  pada  motif.
  5. Contrary  Motion. Contrary  motion  disebut  juga dengan  gerakan  berlawan. Contrary  motion  merupakan  pengembangan  motif  dengan  menggunakan  arah  yang  berlawanan  dari  motif  sebelumnya.
  6. Retrograde. Retrograde  merupakan  pembalikan  motif  dari  belakang  ke  depan . Pengembangan  motif  ini  mempunyai  pergerakan  motifnya  seperti  cermin.
  7. Deletion
Deletion  merupakan  pengurangan  nilai  pada  motif

Alasan  Karya  Diciptakan
Menurut   Louis  Fichner  Rathus  ada  beberapa   alasan  karya  seni  dibuat .  yaitu  antara  lain  :
  • To  Create  Beauty
  • To Provide  Decoration
  • To  Reveal  Truth
  • To  Immortalize
  • To Express  Religious  Values
  • To  Express  Fantasy
  • To  Stimulate  The  Intellect  and  Fire  the  Emotion
  • To  Express  Chaos
  • To  Record  and  Commemorate  Experince
  • To  Reflect  the  Social  and  Cultural  Context
  • To  Project  Injustice  and  Raise  Social  Consciousness
  • To  Elevate  the  Commonplace
  • To  Meet  The   Needs  of  The  Artist 
Interpretasi Untuk   mengetahui  maksud  atau  alasan  seorang  seniman  menciptakan  sebuah  karya,  peneliti  dapat  menggunakan  interpretasi.  Interpretasi  adalah  menafsirkan  hal-hal  yang  terdapat  dibalik  sebuah  karya,  dan   menafsirkan   makna,  pesan,  atau  nilai  yang  dikandungnya.  Setiap  penafsiran  dapat  mengungkapkan  hal-hal  yang  berhubungan  dengan   pernyataan dibalik  struktur bentuk,  misalnya  psikologis   komposer,  latar  belakang   sosial  budaya,  gagasan,  abstraksi, hasrat  serta  pengalaman  tertentu  si  pencipta  karya .

Kriteria  dalam  menginterpretasi  sebuah  karya  berdasarkan  penilaian Bentuk  penilaian  pada  karya  seni  rupa  merupakan  gabungan  antara  pribadi  seniman  dengan  gagasan  atau  ide  yang  dijadikan  konsep  dalam  berkarya,  adanya  permasalahan  yang  akan  dikemukakan  oleh  seniman  serta  seberapa  jauh  masalah  tersebut  dapat  diselesaikan.  Tema  yang  akan  digarap  dan  bagaimana  pengarapannya,  materi  yang  dipilih  untuk  mewujudkan  karya,  teknik  yang  digunakan, serta  pengalaman  dan  latar  belakang  seniman,  kesemuanya  saling  berkait  dan  berhubungan  untuk  menunjang  sebuah  interpretasi  yang  tepat.

Alienasi  dalam  musik Alienasi  adalah  teori  yang  pertama kali dikemukakan oleh Karl Marx tentang  munculnya  sebuah  keadaan  dimana  seseorang  mendapatkan  keadaan yang  terasing  dalam  kehidupannya   sendiri.  Karl  Marx  mengemukakan teori ini sebagai hasil dari eksploitasi kapitalisme terhadap kaum buruh dengan mengartikan  kaum  buruh  sebagai  modal.
Keterasingan  terjadi  karena  semakin  banyaknya  modal  terkumpul untuk  si  kapitalis, dan  semakin  miskin  pula  si  buruh  akibat  dari  hasil eksploitasi si kapitalis. Artinya si kapitalis menimbun banyak harta yang sebenarnya  merupakan  nilai  lebih  barang  yang  telah  diciptakan  si  buruh,  karena buruh  tidak  memiliki  kekuasaan  untuk  menjual  barang  tersebut. Efeknya  si  buruh  akan   menjadi   tak   berharga   saat   nilai  lebih  dari  barang-barang  yang  dia  buat  jauh  lebih  tinggi  dan  tidak  sepadan  dengan  gaji  yang ia  dapat. Si  buruh  pun  terasing  dari  hasil  karyanya  sendiri.

Alienasi   juga  bisa  terjadi  dalam  musik.  Theodor  Adorno  adalah  salah  satu  seorang  filsuf  musik  yang  mempunyai  konsep  alienasi  dalam  musik  dan  Adorno  merupakan   salah  satu  filsuf  besar di dalam sejarah filsafat  Barat abad ke-20.  Theodor  Wiesengrund  Adorno  adalah  seorang filsuf,  komponis, sosiolog  dan  teoretisi  estetika. Ia  lahir  di  Frankfurt am Main  pada  tanggal  11  September 1903,  dan  meninggal  di  Swiss  pada tanggal 6 Agustus 1969. Ayahnya, Oscar  Wiesengrund,  adalah  seorang  pedagang  anggur  keturunan Yahudi. Sedangkan  ibunya, Maria Calvelli-Adorno,  adalah seorang  penyanyi  professional .  Menurutnya, musik yang  baik  tidak  mudah  untuk dipahami. Karena  ketidaksenangannya  pada  segala  sesuatu  yang mudah  “ditangkap”,  hal  ini  membawa  Adorno  pada  caranya  memandang  rendah  musik   yang  dikonsumsi   oleh  massa. Itulah  alasannya  ia  kemudian  mengembangkan  filsafat  musik “modern”  dimana  musik  yang  ada   memiliki  kewajiban  dasar   untuk  menantang  kesadaran  dan  dengan  cara  demikian  memajukan  masyarakat . Menurut  Adorno, musik   yang  memiliki  kualitas   demikian   adalah  musik  atonal  Schoenberg.  Dengan  menentang  teori  musik  tradisional  dan  juga  gaya  yang  mudah  ditangkap,  musik   Schoenberg   berhasil   menunjukkan bahwa  tonalitas  yang  kelihatannya  alamiah  dan   begitu  adanya   ternyata  bersifat  contingent (lihat di  glosarium  halaman 125). Dengan   melawan  konvensi, ia  menguak  historisitas  dan  sifat  arbiter  tonalitas.  Dengan   menolak   untuk   menjadi   musik   yang  dapat  dikonsumsi, musik   atonal  berhasil   melawan   kekuatan  reifikasi  dan  fetishisme . Musik  yang  memenuhi peran  sosialnya  paling  baik  ketika  ia  menghadirkan   permasalahan   sosial  dalam  materi-materi  dan  bentuk-bentuknya –  melalui  konfigurasi  formalnya. Ia  akan  menantang  akal  budi  bila  ia  memiliki “clear form” tetapi “ada masalah” dalam hal materinya. Musik  yang  demikian  mengekspresikan “alienasi”.
Schoenberg  sangat  memahami  dan  tidak takut menghadapi permasalahan   alienasi itu, sesungguhnya  Schoenberg  menciptakan  musik  yang bebas  dari  fungsi  sosial.  Tidak semua  musik  modern  mampu  memenuhi tugasnya. Musik yang  berhasil  adalah  musik  yang  berhasil  menunjukkan  dan mempertahankan  otonominya. Musik  itu  akan  menolak  usaha  penyatuan budaya industri dan konsumsi yang tak kritis oleh para pendengar. Hal itu dilakukan  dengan  cara  menolak  nyamannya konvensi. Hanya musik avant-garde yang dapat melakukan hal ini, sebab musik ini “terlepas dari budaya ‘resmi’”.  Musik  yang  berhasil  haruslah  musik  yang  disonan. Hal  ini  membantu   untuk  melawan   kualitas   yang “baik”  yang   sesungguhnya   menyelubungi  dan mempertahankan ideologi di dalam masyarakat   modern. Bunyi  disonan  akan   memaksa   kita  untuk   menghadapi derita  dan  fragmentasi  kehidupan sosial modern. Seni  tinggi  kekurangan  keseriusannya karena efeknya yang di program.

Konsep  alienasi  ini  digunakan  oleh  banyak  seniman  sebagai  konsep untuk  mempertunjukkan  karyanya.  Salah  satunya  adalah  komponis Claude Debussy.
Debussy  lebih  banyak  menggunakan  warna  suara  yang  lembut  dan lebih  menekankan  kepada  ekspresi dan emosi, sehingga  pendengar  akan merasakan  suatu  kenikmatan  ketika  mendengarkan  karyanya. Dengan  ciri  khas  ini,  musik  Debussy  dikenal sebagai antitesis dari  kromatisisme  ala Richard Wagner.  Akan  tetapi , setelah  Perang  Dunia  I  terjadi  (tahun 1914), justru musik  Debussy berubah menjadi lebih “tajam” dan “agresif”, dari segi pemilihan nada. Hal ini sangat terlihat pada bagian kedua dari “En Blanc et Noir” . Berikut adalah bagian kedua dari “En Blanc et Noir” :

Pada  tiga  nada  pertama dari “En Blanc et Noir” dan “Ein feste Burg ist unser Gott”, ada  kesamaan  dimana   tiga  nada  ini  merupakan tonika dari  masing-masing  tonalitas  dan  tiga  nada ini adalah nada yang sama, yang diulang sebanyak  tiga  kali.  Setelah  itu  Debussy “melompati” bir. 2 dari “Ein feste Burg ist unser Gott”  untuk  langsung   mengadaptasi  bir. 3 dari  koral  ini. Hal ini terlihat  dari  penggunaan  nada  Bb-C-D   (nada tingkat V-VI-VII dari tonalitas Eb Mayor)  pada  bir. 2    karya   Debussy  dan  dilanjutkan  ke  nada  Eb  (tingkat I) di bir. 3; sementara bir. 3 dari   koral  Bach  ini   menggunakan nada A-B-C#-D (nada tingkat V-VI-VII dari tonalitas D Mayor). Hanya saja adaptasi ini disamarkan   dengan  cara  mengubah  pola ritmenya, dari  yang  seharusnya  satu not  seperempat-dua not seperdelapan-satu  not setengah, menjadi  dua  not seperdelapan-  satu  not  seperempat -satu  not  seperdelapan.  Setelah  itu,  dua not  terakhir di bir. 3 “En Blanc et Noir” mengikuti   dua  not  terakhir  pada bir. 4 “Ein feste Burg ist unser Gott”;  yaitu  sama-sama  sebagai  nada  tingkat VII dan tingkat  VI  dari  tonalitas  masing-masing.
Kesamaan  tingkat nada yang ditunjukkan oleh gambar 4a dan 4b ini menunjukkan  bahwa  Debussy  mengambil  tema  dari  lagu  kebangsaan Perancis, kemudian dibuyarkan pola ritmenya sebagai bentuk sindirannya terhadap  keterlibatan  Perancis  dalam   Perang Dunia I.  Hal  ini  membuat  karya ini   seakan  dikenal  oleh orang banyak, tetapi  ternyata  tidak  sama  seperti  apa yang  ada  di pikiran orang banyak itu.
Inilah   yang  dilakukan  oleh  para  komponis  yang  mengadaptasi  konsep  alienasi  pada  karya-karyanya,  yaitu memberi jarak dan “mengasingkan”  pendengarnya  dari  apa   yang   terjadi  di panggung.  Dengan  emosi  penonton “diasingkan” dari  panggung,  maka   tingkat  intelektual  mereka  akan  lebih  digunakan  untuk  bisa  menganalisis  karya  seni  yang  sedang  mereka  nikmati. Jadi,  konsep  alienasi   dalam   musik   ini   bertujuan  untuk   membuat   penonton   berpikir   kritis   dan   tidak   terbuai   dalam   emosi  yang   dibangun  oleh  musik. Maksudnya   disini  adalah  penonton   dibuat  untuk   berpikir  bahwa  di  dalam  setiap  karya  musik  mempunyai  produk  sejarah,  bukan   hanya  untuk  kenikmatan  si  pendengar  saja.

Sejarah   hidup  Mochtar  EmbutMochtar  Embut  adalah  salah  satu  komponis  yang  mempunyai   andil  dalam  perkembangan  musik  klasik  di Indonesia.  Mochtar  Embut  banyak  membuat  karya  musik  klasik  untuk  instrument  dan   lagu  seriosa. Lahir  di  Makasar, Sulawesi  Selatan, 5  Januari  1934  meninggal  di  Bandung,  Jawa   Barat, 20  Juli 1973 pada  umur  39  tahun. Almarhum  adalah  seorang  pemusik  dan  komponis  Indonesia.  Pada  usia  5  tahun  mulai  bermain  piano.  Empat  tahun  kemudian  ia  menciptakan  sebuah  lagu  untuk  anak-anak, yaitu  Kupu-Kupu. Belajar   bermain  piano  secara  otodidak.  Pada  usia  16  tahun,   menyelesaikan karya  pertamanya  untuk  piano.  Mochtar  Embut  mengenyam  pendidikan  akademis  di  Fakultas  Sastra  Universitas  Indonesia Jurusan  Bahasa  Perancis.
Lagu–lagu  ciptaan  Mochtar  Embut  mencerminkan  hidupnya  yang  sepi,  pemalu, dan tak  menyukai  publisitas.  Mochtar  Embut  pernah  mendapatkan  penghargaan  dengan  karyanya  yaitu  With  The  Deepest  Love  From  Jakarta ketika  beliau  mengikuti  festival  lagu  pop  intenasional  di  Jepang  pada  tahun  1971. Mochtar  Embut  kemudian  bertindak  sebagai  dirigen  orchestra  yang  memainkan  ciptaannya,  dan  demikian  beliau  menjadi  orang  Indonesia  pertama  yang  pernah  memimpin  orkes  simfoni  Tokyo.

Mochtar Embut dikenal  sebagai  salah  satu  komponis  seriosa  yang tembang  karyanya  bersifat  puitis.  Beliau  dapat  mengolah  dan  memadukan  harmoni  musik  dengan  musikalisasi  karya  puisi.  Mochtar  Embut  telah  menciptakan  lebih  dari 100 lagu.  Kontribusi  musik  Mochtar Embut  juga  mengikuti  perkembangan  politik  dengan  menciptakan  lagu  Mars  Pemilihan Umum di  Indonesia. Lagu  Keluarga Berencana ( KB ) untuk  mensukseskan  gerakan  keluarga  berencana  yang  dimulai  pada tahun 1970-an.  Mochtar  Embut  menyelesaikan  Kumpulan  Lagu  Populer I, sebuah  buku  yang  memuat  27  lagu  rakyat  Indonesia  dan  9  lagu  barat.

Bentuk Pdf Download disini
Daftar Isi
  1. Pedoman Penulisan, Tugas Akhir, Program Diploma Tiga, AMIK BSI
  2. Pedoman Penulisan, Pedoman Teknis, Tugas Akhir, Mahasiswa Universitas Indonesia
  3. PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
  4. Contoh Skripsi Hukum Konsep Green Banking
  5. Pelaksanaan Pemberian Santunan, Korban Kecelakaan Lalu Lintas Jalan, PT. Jasa Raharja, Kantor Pelayananan Cabang Banten
  6. Sejarah Berdirinya PT. Jasa Raharja (Persero)
  7. METODE PENELITIAN
  8. HASIL ANALISIS DATA DAN INTERPRETASI
  9. Kesimpulan
  10. PENGARUH ELECTRONIC WORD OF MOUTH TERHADAP PURCHASE INTENTION MELALUI VARIABEL MEDIASI BRAND IMAGE PADA STUDI KASUS SMARTPHONE ASUS (ZENFONE)
  11. Analisis Harmoni dan Interpretasi Lagu "Corat-Coret" Karya Mochtar Embut
  12. Penataan dan penguatan organisasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
  13. Pengertian Global Positioning System (GPS) atau Navstar
  14. Ilmu Pengetahuan dan Penelitian
  15. Cara-Cara Memperoleh Ilmu Pengetahuan Sehingga Mendapat Sebuah Kesimpulan
  16. Cara Ilmiah dalam Memperoleh Pengetahuan
  17. Kriteria Metode Ilmiah
  18. The Value-Added of Development Communication “Kampanye KB Oleh BPMPKB Provinsi DKI Jakarta”
  19. Skripsi Hukum Pidana Bab I Pendahuluan
  20. Skripsi Musik, Bentuk Musik, Fokus Permasalahan, Rumusan Masalah, Manfaat Penelitian, Pengertian Analisa Musik, Unsur-unsur musik, Harmoni, Tempo
  21. Pengelolaan Website, Internet dan Dunia Kerja, Aplikasi Website dalam Public Relations, Keuntungan Aplikasi Website, Internet Sebagai Media Publisitas, Mengelola Website, Efektivitas Website
  22. Apa Mitos Di Balik Pembuatan Skripsi
  23. Skripsi Tentang Kepemimpinan Perempuan Bab I
  24. Karya Tulis Tentang Imuninasi, Sistem Imun Dalam Tubuh Manusia, Antigen, Antibodi, Imunisasi dan Vaksinasi, Vaksin Campak
  25. Motivasi, Pengabdian pada Profesi, Kewajiban Sosial, Kemandirian, Hubungan Sesama Profesi, Keyakinan pada Profesi, Kualitas auditor 
  26. Telaah Pustaka Pengaruh Faktor-Faktor Akuntabilitas Auditor dan Profesionalisme
  27. Analisis Eksternal, Analisis Internal, Bisnis Model Kanvas, SWOT, TOWS Matrix, Manajemen Strategi, Aspek Operasional, Aspek Pemasaran, Aspek Sumber Daya Manusia
  28. Metodologi Penelitian, Jenis Penelitian, Objek Penelitian
  29. Profil Bisnis, Gambaran Umum Perusahaan, Visi, Misi, Logo Perusahaan, Makna Logo Perusahaan
  30. Analisis Lingkungan Bisnis, Analisis Pestel, Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi, Analisis 5 Forces Porter
  31. Implementasi Strategi, Membuat Perencanaan Strategis, Melakukan Pembenahan Internal, Mengembangkan media promosi
  32. Kesimpulan dan Saran, analisis internal dan eksternal
  33. Contoh Daftar Isi Skripsi
  34. Skripsi Public Relations dengan Judul Pentingnya Public Relations Untuk Pengembangan Bisnis
  35. Skripsi Virtual Private (VTN), Analisis Jaringan Virtual Private Network Point To Point Protokol
  36. Konsumsi Nasional Menuju Proses Penggelembungan (Bubble) yang Mengkhawatirkan
  37. Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metode Penelitian
  38. Pengaruh Etika Kerja, Komitmen Organisasi, Kinerja Pegawai, Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah
  39. Pedoman Penulisan, Pembimbingan dan Ujian Skripsi Pelita Bangsa
  40. Latar Belakang, India Melirik Kearah Timur, Orientasi Hubungan Antar Negara Kawasan Asia, Look East Policy (LEP)
  41. Contoh Tesis, Rumusan Masalah, Signifikansi Penelitian, kerjasama Mekong, Ganga Cooperation Initiative
  42. Era Kolonial Inggris, Pasca Kemerdekaan, Pasca Perang Dingin
  43. Penggunaan Media Inovasi Intraoral Camera, Teknologi Kedokteran Gigi, Tinjauannya Berdasarkan Perpektif Islam
  44. Uni Eropa dan Kebijakan Perfilman, Implementasi Kebijakan Perfilman Uni Eropa: Pembiayaan, Manajemen dan Regulasi
  45. Lahirnya Kebijakan Perfilman Eropa, Perdagangan Global, WTO dan Perfilman Eropa, Perkembangan Terkini Kebijakan Perfilman Eropa
  46. Pembiayaan untuk Perfilman, Bantuan Film Referensi, Bantuan Film Panjang, Bantuan Film Panjang, TV Broadcast Restrictions
  47. PERSAINGAN, KERJASAMA DAN REARSI NEGARA DALAM LINGKUP KEBIJAKAN PERFILMAN EROPA
  48. Kebijakan Film Uni Eropa berkembang antara kreativitas dan pasar, inheren terjepit antara seni dan perdagangan.
  49. Daftar Bacaan, Kebijakan Film Uni Eropa berkembang antara kreativitas dan pasar
  50. Pemicu Munculnya Reformasi Tahun 1998 
  51. Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Metodologi Penelitian, Waktu dan Tempat Penelitian, Jenis Penelitian, Teknik Pengumpulan Data
  52. Landasan Teori, Teori Partai Politik
  53. Teori Partisipasi Politik
  54. Sejarah Ringkas Kelahiran PDI Perjuangan
  55. Kondisi politik PDI di bawah kekuasaan Orde Baru
  56. Visi dan Misi PDI Perjuangan
  57. Pengertian Public Area Section, Tugas dan Tanggung Jawab Public Area Attendant
  58. Persiapan Kerja Seorang Public Area, Standar penampilan, Standar perilaku dasar, Sikap Dasar, Syarat Khusus
  59. Analisis Literatur, Sejarah Asuransi di Dunia, Sejarah Asuransi di Indonesia, Tinjauan Umum Asuransi, Pengertian Asuransi, Jenis-Jenis Asuransi
  60. Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Price Earning Ratio Terhadap Nilai Perusahaan
  61. Kopi adalah salah satu minuman yang disukai dan banyak dikonsumsi di dunia
  62. Pengertian Kepailitan | Subjec dan Objek Kepailitan | Pihak Pemohon Pailit | Debitor pailit | Persyaratan Debitor dinyatakan Pailit | Perdamaian dalam PKPU
  63. Persyaratan Profesional Auditor | Tanggung Jawab Terhadap Profesi | Definisi Indepedensi Akuntan Publik
  64. Consumer Behaviour | Consumer Attitude | Analisis Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Komputer Merek Acer
  65. Teknologi Internet Mempengaruhi Perkembangan Ekonomi | Pengaruh Orientasi Belanja Online | Pencarian Informasi Online
  66. Bahan PKL untuk Materi Perhotelan
  67. Skripsi Tentang Pangan, Tata Boga, Pengembangan Bisnis
  68. Protein, Masalah pada Protein Hewani, Berapa Banyak Protein, Keuntungan Protein Nabati, Komplementasi Protein
  69. Mutu Keberhasilan, Indikator Kebersihan Restroom, Definisi Kajian Hotel, Departemen-Departemen Yang Ada di Hotel
  70. Industri pariwisata di Indonesia sudah berkembang cukup pesat
  71. PENGARUH PENGAWET ALAMI DAN BUATAN PADA JAGUNG TERHADAP KESEHATAN TUBUH MANUSIA
  72. Cempedak sebagai Bahan Pangan Yang Multi Manfaat
  73. Fasilitas Hotel JW Marriott Jakarta
  74. Sejarah Singkat Hotel JW Marriott Jakarta, Struktur Organisasi Tata Graha di Hottel JW Marriott Jakarta
  75. Nama Alat Dan Obat Pembersih Serta Kegunaannya Untuk Hotel, Rumah Sakit 
  76. Cara Pengukuran Status Gizi yang paling sering digunakan adalah antropometri gizi
  77. Pengertian Maksud Tujuan dan Metode Penelitian | Jenis-Jenis Penelitian | Historis, Survey, Ex Post Factor, Eksperimen, Evaluasi, Pengembangan, Tindakan
  78. Penelitian Menurut Tempat, Lapangan, Kepustakaan, Laboratorium, Keilmiahan, Penelitian Pertanian, Penelitian Ekonomi, Fokus penelitian
  79. Fasilitas Yang Tersedia di Hotel Harris Untuk Meningkatkan Kepuasan Konsumennya
  80. Tugas dan Tanggung Jawab Tata Graha Departemen, Seksi-Seksi Pada Bagian Tata Graha, Seksi Linen dan pakaian seragam kerja (Linen dan Uniform section)
  81. Analisis SWOT, Strategi SO (Strenght and Opportunity), Strategi WO (Weakness and Opportunity), Strategi ST (Strength and Threat), Strategi WT (Weakness and Threat)
  82. Marketing Management, Marketing Mix, Distribution Channel, Segmented Marketing, Consumer Behaviour, Consumer Satisfaction, Customer Loyalty
  83. Pengertian Prosedur, Vendor, Piutang Usaha, Utang Usaha, Jenis-jenis Hutang, Pengendalian Internal Hutang Usaha, Tujuan Pemeriksaan Atas Hutang Usaha
  84. Gambaran Umum Perusahaan Kimia Farma, Arti Logo Kimia Farma, Struktur Organisasi PT Kimia Farma (Persero) Tbk.
  85. Bisnis Utama Perusahaan dan Perkembangan Permintaan Konsumen
  86. Kerangka Konsep, Tradisi Penelitian, Perilaku, Landasan Teori, Komunikasi Massa, Komunikasi Konvensional, Intensitas Iklan, Brand Awareness
  87. Prosedur Pembuatan Film After Marriage
  88. Pengaruh Intensitas Iklan Netflix di Youtube, Harga dan Brand Awareness Terhadap Keputusan Berlangganan di Kota Jakarta
  89. Destinasi Wisata Kota Ternate Maluku Utara
  90. Strategi Pemasaran Sosial Pada Program CSR Vaksin Covid-19
  91. Strategi Pencapaian, Pembuatan Aplikasi Pembangunan Kawasan Pedesaan
  92. Green Banking Penunjang Pembangunan berkelanjutan yang berkaitan dengan lingkungan hidup bertujuan untuk Kelangsungan Perekonomian